Internasional
Melihat Hajar Aswad, Penampakan Batu dari Surga, Sempat Dilarang Disentuh, Asal Mula dan Sejarahnya
Batu Hajar Aswad yang semula berwarna putih itu, berubah menjadi gelap terpoles halus oleh tangan jutaan peziarah/umat Muslim.
Meski begitu, potongan pecahan Hajar Aswad disatukan oleh bingkai perak murni di sudut tenggara Ka'bah.
Diameter Hajar Aswad diperkirakan sebesar 30 cm dan terletak 1,5 meter di atas tanah.
Saat melaksanakan ibadah haji, umat Islam berjalan berlawanan arah jarum jam di sekitar Ka'bah.
Mereka yang berjalan mengitari Kabah biasanya menyentuh, mencium, atau melambaikan tangan pada Hajar Aswad.
Jika mereka tidak dapat mencapainya, mereka harus menunjukkannya di masing-masing dari tujuh putaran mereka di sekitar Kabah.
Baca juga: Pelaksanaan Ibadah Haji 2021 Masih Tunggu Arab Saudi, Kepastian di Pertengahan Ramadhan
Hajar Aswad Tak Boleh Disentuh
Mengutip berita Kompas.com dengan judul "Ibadah Haji 2020, Jemaah Dilarang Sentuh Kabah dan Hajar Aswad",
pada musim haji 2020, Pemerintah Arab Saudi memberlakukan protokol kesehatan yang ketat terkait Pandemi Covid-19.
Berbagai pembatasan dan larangan harus dipatuhi oleh jemaah. Salah satunya, larangan menyentuh Kabah dan Hajar Aswad.
Penyelenggara harus mengatur para jemaah di area Tawaf sekitar Kabah agar tetap mematuhi aturan jarak 1,5 meter (physical distancing) antar orang.
Selain itu, penyelenggara juga akan melakukan pembersihan sebelum dan sesudah Tawaf untuk setiap rombongan.
Terkait larangan menyentuh Kabah dan Hajar Aswad, akan dipasang penghalang untuk mencegah orang-orang menyentuhnya.
Selain itu, karpet tidak akan dipasang sehingga masing-masing jemaah harus menggunakan sajadahnya sendiri untuk mengurangi kemungkinan penularan Covid-19.

Membawa makanan juga tidak diizinkan di area masjid atau lantai dasar masjid.
Seluruh personel, pemandu, jemaah, dan pekerja akan diperiksa suhu tubuhnya. Kemudian, masker dan perlengkapan pelindung wajah juga harus dipakai setiap saat.