Hari Buku Nasional

RSUD HIS Kutai Barat Kini Dilengkapi Fasilitas Pojok Baca Digital

Pemerintah Kutai Barat melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan Kutai Barat menyerahkan bantuan Pojok Baca Digital (Pocadi) dari Perpustakaan Nasional.

Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
HO/PEMKAB KUBAR
Pemerintah Kutai Barat melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan Kutai Barat menyerahkan bantuan Pojok Baca Digital (Pocadi) dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia 

TRIBUNKALTIM. CO, SENDAWAR - Pemerintah Kutai Barat melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan Kutai Barat menyerahkan bantuan Pojok Baca Digital (Pocadi) dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI).

Diserahkan kepada Rumah Sakit Umum Daerah Harapan Insan Sendawar, berupa kelengkapan sarana membaca.

Di antaranya fasilitas 300 eksemplar buku, lalu 2 unit Smartphone jenis Tablet dan TV.

Demikian dibeberkan oleh Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kutai Barat Bahtiar mengatakan, Pocadi merupakan tempat membaca yang memberikan layanan perpustakaan secara e-book (digital).

Baca Juga: Memupuk Kebiasaan Membaca Buku, Chantika Farrahdifa Mumtaz Beri Ungkapan Smart is a New Sexy!

“Selain bacaan digital, juga tersedia berbagai macam buku siap layan atau siap baca. Seperti; buku keagamaan, buku anak-anak, buku cerita, buku umum dan lainnya,” jelasnya kepada Tribunkaltim.co pada Selasa (11/5/2021).

Fasilitas ini dapat dimanfaatkan ketika pengunjung Rumah Sakit Daerah Harapan Insan Sendawar, sambil menunggu giliran pelayanan.

Sarana bacaan digital ini dapat diakses secara mandiri melalui komputer dan tablet yang telah dilengkapi dengan jaringan internet pada Pocadi tersebut yang ditanggung oleh pihak Rumah sakit.

Cara menggunakan fasilitas ini mudah saja, cukup login dan mendaftar via email aktif.

Baca Juga: Songsong Ibu Kota Baru, GPMB Dibentuk di Penajam Paser Utara, Tingkatkan Minat Membaca

Nanti pengguna akan mendapat kode verifikasi pendaftaran di email.

"Selanjutnya, bacaan digital sudah bisa diakses sepuasnya,” lanjutnya.

Sementara itu Kabag Tata Usaha RSUD Harapan Insan Sendawar Kutai Barat, Pelik Pardilius, mengatakan Pocadi tersebut nantinya akan dimafaatkan secara maksimal sebagai sarana informasi dan menambah minat membaca.

"Kita berterimakasih kepada Dinas Arsip dan Perpustakaan Kutai Barat atas penyediaan dan pengadaan sarana Pojok Baca Digital ini," katanya.

Baca Juga: Mengenal Pengelolaan Arsip Dinamis Persembahan Dinas Perpustakaan Penajam Paser Utara

Ke depan, semoga dengan adanya Pojok Baca Digital ini bisa menambahkan minat baca. "Di tengah gempuran digitalisasi saat ini,” harapnya.

Dia juga mengatakan, masyarakat atau pasian RSUD HIS dapat menggunakan fasilitas pojok baca digital tersebut.

Ilustrasi membaca buku.
Ilustrasi membaca buku. (Buku Tematik Tema 7 Kelas 5 SD)

"Kepada Masyarakat dan Karyawan RSUD HIS, dapat memanfaatkan fasilitas tersebut dengan baik.

Dengan tersediannya Perpustakaan Pojok Baca Digital ini, sangat menarik dan tidak hanya sebagai sarana baca saja.

Baca Juga: Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian Usul Belajar Alternatif di Museum atau Perpustakaan

"Tetapi bisa menjadi sarana yang menyenangkan siapapun yang berkunjung ketempat ini,” pungkasnya. 

Belajar Alternatif di Perpustakaan

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengusulkan adanya alternatif pembelajaran kepada anak-anak atau siswa yang Belajar dari Rumah.

Alternatif yang dimaksud adalah untuk belajar di museum atau perpustakaan. Dengan begitu, anak-anak atau siswa tidak akan merasa jenuh.

Pada saat anak-anak sangat jenuh dan secara psikologis mereka sudah tidak tahan lagi belajar di rumah, sementara sekolah belum dibuka.

"Mungkin bisa diatur agar ada satu kesempatan tempat belajar alternatif di museum atau perpustakaan," ujar Hetifah, dalam rapat Komisi X DPR dengan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Doni Monardo, Rabu (17/6/2020).

Baca Juga: Masuk Mall Sambil Bawa Narkoba, Bandar Sabu di Balikpapan Diciduk Tim Opsnal Polsek

Hetifah melihat belajar alternatif di museum dan perpustakaan memiliki resiko yang kecil dalam penyebaran covid-19. Namun dia menekankan tetap harus dilakukan dengan pengawasan protokol kesehatan yang ketat.

 "Jika terkait dengan perpustakaan dan juga museum pak Doni, saya kira ini juga menarik, karena resikonya kecil jika kita buka. Namun dengan protokol covid-19 yang nanti harus jelas juga," kata dia.

Secara teknis, politikus Golkar tersebut menuturkan bisa saja nantinya sekolah digilir untuk berkunjung ke museum dan perpustakaan.

Baca Juga: Hasil Rapid Test Hafiz Quran dan Takmir Masjid Al-Ansor di Tenggarong Kukar, Ada 69 Orang

Baca Juga: PHRI Tarakan Pikirkan Nasib Hotel yang tak Ada Kerjasama Karantina Kasus Covid-19, Begini Solusinya

Namun dia meminta Doni untuk berkomunikasi dengan pihak Perpusnas dan jaringan dari museum yakni Dirjen Kebudayaan.

"Mungkin digilir per sekolah atau bagaimana. Mungkin nanti pak Doni juga bisa berkomunikasi dengan Perpusnas dan juga jaringan dari museum di Dirjen Kebudayaan," tandasnya

Berita tentang Kutai Barat

Penulis Zainul Marsyafi | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved