Lebaran Idul Fitri 2021

Jelang Idulfitri, Omzet Pedagang di Pasar Tamrin Bontang Belum Stabil

Hari terakhir di bulan Ramadhan, kondisi terkini Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) Bontang ramai diserbu pengunjung.

Penulis: Ismail Usman |
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Kondisi terkini Pasar Tamrin Bontang H-1 jelang hari raya Idulfitri, Rabu (12/5/2021). TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Hari terakhir di bulan Ramadhan, kondisi terkini Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) Bontang ramai diserbu pengunjung.

Para pembeli itu memburu keperluan dapur untuk disajikan saat Idulfitri yang jatuh pada Kamis (13/5/2021) besok.

Dari pantauan TribunKaltim.Co di Pasar Tamrin, keperluan dapur yang paling banyak diburu pembeli, yakni daging sapi, ayam, ikan, telur, serta sayuran dan rempah keperluan memasak.

Meski begitu, sejumlah pedagang masih mengeluhkan lantaran omzet penjualan belum begitu stabil, seperti layaknya hari raya sebelum pandemi Covid-19.

Sebab ini kali kedua masyarakat kembali akan merayakan hari raya Idulfitri di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Baca juga: Efek Larangan Open House, Pengunjung Pasar Tamrin Bontang Kurangi Belanja Keperluan Dapur

Lasinrang (41), salah satu pedagang sapi di Pasar Tamrin mengaku, di H-1 jelang lebaran omset penjualan meningkat tajam dari hari biasanya.

Namun, kata Lasinrang, peningkatan omzet jelang lebaran di tengah pandemi ini, tidak sebesar saat sebelum merebaknya Virus Corona di Bontang.

Jika dibandingkan, perbedaan tingkat omzet yang didapatkan terbilang jauh lebih rendah.

Perbandingannya diperkirakan selisih 30 persen.

"Memang naik pendapatannya. Tapi kalau dibandingkan dengan lebaran saat sebelum pandemi, maka kenaikan ini terbilang lebih kecil sih," ungkapnya saat ditemui di Pasar Tamrin, Rabu (12/5/2021).

Baca juga: Wabup Paser Sidak ke Pasar Senaken, Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok Tercukupi Jelang Lebaran

Disinggung mengenai jumlah pendapatan, Lasinrang tak ingin membeberkan ke publik.

Ia pun memberikan perumpamaan selisih besaran pendapatan.

"Rahasia lah itu mas. Kalau misalnya sekarang naiknya hanya 1 juta per harinya. Kalau dulu sebelum pandemi, mungkin 1,7 juta. Tapi itu bukan sebenarnya. Cuman perumpamaan yah," ujar Lasinrang.

Sementara hal serupa juga disampaikan oleh Ridwan Sirajuddin, salah satu pedagang cabai dan sayuran di Pasar Tamrin.

Laju, sapaan akrab Sirajuddin, mengatakan selama sepekan hingga hari terakhir, jumlah penjualan cabai pastinya meningkat daripada hari biasanya, terlebih saat hari terakhir Ramadhan ini.

Baca juga: Dua Hari Sebelum Lebaran di Pasar Induk Sangatta Utara, Konsumen Menimbun, Takut Pedagang tak Jualan

Dari biasanya, Laju hanya bisa menjual 10 kilogram per harinya, kini bisa naik 15 hingga 20 kilogram per hari.

Meskipun begitu, jika dibandingkan saat Ramadhan sebelum pandemi, kenaikan jumlah penjualan ini terbilang lebih kecil.

Rata-rata penjualan sebelum pandemi, tepatnya sebelum dua ramadhan terakhir ini, penjualan per kilonya bisa mencapai 20 hingga 25 kilogram.

"Kalau dibandingkan hari biasanya pastinya naik. Tapi kalau perbandingannya lebaran sebelum pandemi, tentunya menurun. Mungkin karena open house dilarang lagi kali yah. Makanya turun," ucapnya.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Rahmad Taufiq

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved