Virus Corona di Tarakan
Pelindo Tarakan Siapkan Dua Unit Mesin GeNose C-19, Harga Rp 140 Juta/Unit
Kota Tarakan kini resmi memiliki pelayanan GeNose Covid-19 baik di pelabuhan maupum di bandara.
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN -Kota Tarakan kini resmi memiliki pelayanan GeNose Covid-19 baik di pelabuhan maupum di bandara.
Dalam proses pengadaannya, Pelindo Cabang IV Tarakan bekerja sama dengan Klinik Apotik Utama Kota Tarakan.
Dibeberkan Darwis, Genera Manager Pelindo Cabang IV Tarakan, untuk per unit mesinnya sendiri sekali didatangkan sampai ke Tarakan menghabiskan sekitar Rp 140 juta.
Baca Juga: Pelayanan GeNose C-19 di Pelabuhan Malundung Tarakan Resmi Dibuka, Harga per Kantong Rp 50 Ribu
Baca Juga: GeNose Tiba di Tanjung Selor, Pos Pelabuhan Kayan II Beber Waktu Operasi Menunggu Instruksi
"Itu Rp 140-an juta sudah satu paket terdiri dari PC, satu 1.000 kantong untuk tiup, 1.000 HEPA filter," ungkap Darwis.
Adapun untuk saat ini, stok kantong tiup sekitar 5.000 yang dimiliki Pelindo.
Menurut Darwis, itu cukup untuk selama beberapa kali keberangkatan kapal.
"Satu kali trip keberangkatan kapal Pelni bisa kisaran 500 penumpang sampai 600 penumpang. Sehingga bisa dihitung kebutuhannya cukup terjamin stoknya," beber Darwis.
Baca Juga: Tak Seperti Dinkes Kaltara, Pelabuhan Kayan II Akan Kedatangan GeNose C-19
Baca Juga: Dinkes Kaltara Sebut GeNose C19, Belum Datang Saat Lebaran 2021
Ia melanjutkan, dalam proses order saat ini sekitar 3.000 kantong tiup.
"Jadi dalam proses pengiriman ke sini. Mesinnya ada dua unit sementara. Kita akan mepelajari sampai empat kali keberangkatan kapal, bagaimana volumenya. Kalau memang membutuhkan banyak, kita akan melakukan tambahan unit mesin," beber Darwis.
Sementara itu, adapun rencana pengadaan sendiri Pelindo lanjutnya saat ini masih berproses.
Untuk sementara masih bekerja sama dengan pihak ketiga.
"Kita masih prosee. Alatnya juga masih belum tiba. Sementara, kebutuhan sudah mendesak maka kami buka kerja sama dengan salah satu klinik di Kota Tarakan," jelasnya.
Ia melanjutkan walaupun tidak dengan kerja sama, pihaknya tetap harus melibatkan medis dalam hal penanganan.
"Karena untuk GeNose Covid-19 ini, arena harus kerja sama dengan pihak medis. Dan harus ada dokter penanggung jawab untuk pelayanan GeNose Covid-19 ini," urai Darwis.
Baca Juga: GeNose Tak Berlaku di Pelabuhan Semayang, KKP Beber Syarat Perjalanan bagi Penumpang Kapal
Baca Juga: Dukung Pemkot Bontang, Ketua IDI Sepakat Gunakan Rapid Antigen Ketimbang GeNose C19, Ini Alasannya
Ke depannya lanjut Darwis, pengadaan alat mesin dari Pelindo bisa dilakukan namun menunggu surat perintah dari direksi.
"Selama pengadaannya belum ada disesuaikan kondisi cabang. Kalau bisa kerja sama maka kerja sama dulu. Dan sambil lihat perkembangan berapa banyak kebutuhan permintaan," pungkasnya (*)