Berita Samarinda Terkini

Dishub Samarinda Pasang Barrier Sepanjang Pasar Pagi dan Sungai Dama

Dinas Perhubungan Kota Samarinda telah memberikan pembatas atau barrie di kawasan Pasar Pagi dan Pasar Sungai Dama, Kota Samarinda

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Dishub sudah memasang barrier tepat di depan toko-toko pedagang untuk menghindari parkir dan pedagamg liar di sekitar Pasar Pagi dan Pasar Sungai Dama, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis (20/5/2021). 

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bergantung dari profesi mereka sebagai juru parkir.

Baca Juga: BREAKING NEWS Kebakaran Rumah di Jalan Mutiara Pasar Pagi Samarinda, Api Membesar Diterpa Angin

"Motor cuma dua ribu, mobil tiga ribu, dulu sehari bisa Rp 200 ribu, sekarang dapat Rp 50 ribu saja sudah sangat syukur. Apalagi mobil sudah tidak boleh di sini (pinggir Jalan Gadja Mada,red)," keluh Nobek (45) salah seorang Jukir setempat.

Meski begitu, Nobek dan 6 rekannya mengaku tetap menghargai aturan pemerintah kota Samarinda.

Namun mereka berharap mendapat arahan kemana harus memarkir kendaraan para pengunjung.

"Jangan dilarang tidak ada solusi. Tidak cuma kami, pedagamg yang ditertibkan juga harapannya begitu. Tidak punya lapak, paling tidak diarahkan pindahnya kemana," tutup Nobek dan rekan-rekannya.

Baca Juga: Kaltim Steril Sabtu Minggu, Pembeli di Kedai Secara Take Away, Pedagang Pasar Pagi Beri Respon

Sementara itu, Kabid Trantibum Satpol PP Samarinda, Ismail, menjelaskan bahwa pihaknya sudah memberi edaran beberapa hari sebelum pembongkaran.

Bahkan pihaknya bersama Dinas Perhubungan kota Samarinda sudah memasang Barier sebagai tanda larangan berjualan dan parkir di sekitaran jalan tersebut sejak Rabu (19/5/2021) malam lalu.

"Cuma memang tidak diindahkan. Kita suruh bongkar sendiri agar ada efek jera dan sadar kalau menertibkan tidaklah mudah," ungkap Ismail.

Tindakan tegas ini akan terus dilakukan karena sudah menggangu kelancaran arus lalu lintas di Kota Samarinda.

"Inilah diharapkan, jangan memperhatikan kepentingan sendiri tapi kepentingan dan kenyamanan masyarakat lainnya tidak diperdulikan," kata Ismail.

Lalu untuk mencegah para pedagang liar tersebut kembali, Ismail menuturkan pihaknya akan terus melakukan pemantaun secara terus menerus.

Dishub sudah memasang Barier sebagai pembatas tegas. Dan akan meminta bantuan Disperindag Kota Samarinda juga untuk mengawasi.

"Kalau ada lagi bangunan liar atau parkir yang menumpuk harap melapor ke kami," tandas Ismail.

Berita tentang Samarinda

Penulis Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved