Berita Bontang Terkini
Rusunawa Guntung di Bontang Sepi Penghuni, 90 Kamar Tersedia Hanya 2 Tempat yang Terisi
Tempat hunian rumah susun dan sewa sederhana (Rusunawa), Loktuan dan Guntung di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.
Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Tempat hunian rumah susun dan sewa sederhana (Rusunawa), Loktuan dan Guntung di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, sepi penghuni.
Pasca diresmikan (11/01/2021) lalu, Rusunawa Loktuan hanya memiliki 42 penghuni dari total berkapasitas 70 kamar.
Sedangakan untuk Rusunawa Guntung Kota Bontang pun begitu, hanya ada 2 penghuni dari total 90 kamar. Artinya masih ada 88 kamar hunian yang kosong.
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkim) Bontang, melalui PLT Unit pelaksana tugas (Upt) Syaifurrahman Azhari beberkan, jika hingga saat ini pihaknya masih terus gencarkan sosialisasi.
Baca Juga: Tolak ODP Dipindah ke Rusunawa Penajam, Warga Beri Rekomendasi Tempat Lain, Berikut Rekomendasinya
Kurangnya minat calon penghuni ini lantaran lokasi Rusunawa jauh dari pusat kota.
Padahal, lokasi Rusunawa di Guntung ini memang ditarget untuk menarik para pekerja lantaran jaraknya lebih dekat dengan perusahaan industri di PKT.
"Karena jauh dari kota. Padahal dipilih tempat ini biar masyarakat pekerja tinggal disini agar pas pergi kerja tidak perlu jauh-jauh lagi," ungkapnya, Kamis (20/05/2021).
Sehingga ia pun berencana akan mendatangi perusahaan untuk mensosialisasikan Rusunawa Guntung sebagai tempat hunian bagi pekerja yang belum memiliki rumah.
Baca Juga: Diskon 50 Persen Tarif Rusunawa di Balikpapan, Berikut Ini Jadwal Pemberlakuannya
Baca Juga: Rusunawa Guntung jadi Health Quarantine Covid-19 di Bontang, Warga Protes, Minta Jaminan Kesehatan
Dijelaskan Azhari, perbedaan Rusunawa Guntung dibandingkan hunian rusunawa lainnya yakni, masyarakat yang masih bujang alias belum menikah juga bisa mendaftar.
"Kalau disini bujang bisa juga. Jadi yang kerja dekat sini tapi belum punya istri bisa juga tinggal disini," terang Azhari.
Diakhir ia berharap, fasilitas pemerintah ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat khsusunya para pekerja yang berada tidak jauh dari lokasi rusunawa.
"Semoga lah nanti kedepan banyak yang minat. Banyak juga yang tidak minat karena dikira yang boleh hanya yang sudah nikah," pungkasnya.