Ekonomi dan Bisnis

Harga Kedelai di Bontang Melambung Tinggi, Diprediksi Tahu dan Tempe Bakal Hilang dari Pasaran

Akibat tingginya harga kedelai, Persatuan Pengrajin Tahu Tempe (PPTT) di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, bakal aksi mogok produksi

Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Aktivitas produksi pabrik tahu dan tempe di jalan Ahmad Yani, GG Rawa Indah, Api-Api, Bontang Utara, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur pada Minggu (23/5/2021). 

Sehingga Dawam pun berharap Pemkot Bontang ikut berperan serta dalam menstabilkan harga kedelai di pasaran.

"Kami minta pemerintah memperhatikan  juga permasalahan kami," tutupnya.

Impor Masih jadi Penopang

Berita sebelumnya. Memasuki bulan April 2021 lalu, harga kedelai global kembali naik. Kementerian Perdagangan RI mengutip data Chicago Board of Trade (CBOT) pada 1 April 2021 lalu menyatakan, harga kedelai dunia untuk penyediaan April 2021 berada di kisaran US$ 14,33 per gantang.

Ini artinya ada kenaikan harga di kisaran 3,69 persen dari penyediaan Maret 2021 yang sebesar US$ 13,82 per gantang.

Bahkan berdasarkan data tradingeconomics.com, per 1 Mei 2021 harga kedelai sudah kembali naik menjadi US$15,52 per gantang.

Mungkin hal ini tak banyak diketahui oleh para pengrajin kedelai lokal, yang sempat menghentikan produksi tahu dan tempe pada awal tahun ini ketika harga kedelai global mengalami gejolak akibat tingginya permintaan di pasar global.

Baca Juga: Harga Kedelai di Balikpapan Masih Tinggi, Tidak Pengaruhi Permintaan Konsumen

Namun Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memang telah memprediksi bahwa kenaikan harga kedelai masih bisa terjadi hingga Mei tahun ini.

Tingginya permintaan kedelai dunia menjadi penyebab utama kenaikan harga. Beruntung kenaikan harga yang terjadi kemarin ini tak sampai menimbulkan gejolak harga di dalam negeri.

Disampaikan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Syailendra dalam siaran pers medio awal April lalu (1/4/2021), pemerintah bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan di industri kedelai berkomitmen menjaga harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe di kisaran Rp 9.750 sampai Rp 9.900/kg.

Sementara harga di tingkat gudang importir akan dijaga di kisaran Rp9.200 sampai Rp9.300/kg.

Baca Juga: Rajin Konsumsi Susu Kedelai, Ini Manfaat yang Didapat Bagi Tubuh, Bisa Mengurangi Gejala Menopause

Lewat upaya ini maka harga tahu masih terus stabil di kisaran Rp650 per potong dan harga tempe di kisaran Rp16.000 per kg.

“Meski saat ini terjadi sedikit kenaikan harga kedelai dunia, Kemendag menjamin stok kedelai penyediaan April 2021 masih cukup untuk memenuhi kebutuhan industri pengrajin tahu dan tempe nasional dengan harga yang stabil dan terjangkau,” ujar Syailendra.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved