Berita Bontang Terkini

Komunitas Musik dan Seni di Bontang Dukung Rencana Walikota Basri Rase Merevisi Aturan Iklan Rokok

Rencana Pemkot Bontang merevisi Perda iklan rokok mendapat dukungan dari sejumlah kalangan seniman dan komunitas musik di Kota Bontang.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Rencana Pemkot Bontang merevisi Perda iklan rokok mendapat dukungan dari sejumlah kalangan seniman dan komunitas musik di Kota Bontang.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO,BONTANG-Rencana Pemkot Bontang merevisi Perda iklan rokok mendapat dukungan dari sejumlah kalangan seniman dan komunitas musik di Kota Bontang.

Inisiator Komunitas Berbuat Saja (Kombes), Fahmi Hio (57) menuturkan, jika rencana pemerintah mengubah aturan iklan rokok di Bontang perlu didukung.

Sebab selama ini, imbas regulasi larangan iklan rokok masuk di Bontang telah melumpuhkan kreatifitas para pemuda.

Baca Juga: Harga Kedelai di Bontang Melambung Tinggi, Diprediksi Tahu dan Tempe Bakal Hilang dari Pasaran

Baca Juga: RSUD Taman Husada Bontang Kini Bebaskan Biaya Rapid Antigen Bagi Penjaga Pasien

Karena sebagain kegiatan musik maupun yang berbau seni lainnya, hanya mengandalkan sponsor dari iklan rokok.

Kata Hio sapaan akrabnya, pemerintah sebelumnya tak bisa memberikan solusi untuk mengaktifkan kembali kegiatan komunitas tanpa iklan rokok.

"Bisanya ngelarang iklan rokok. Tapi pemerintah tiga bisa menganggarkan kegiatan musik dan seni kawan-kawan di Bontang. Padahal mereka itu tahu kalau semua kegiatan komunitas sponsornya dari rokok," ungkap Hio, Minggu (23/05/2021).

Baca Juga: Stasiun Isotank di Bontang Dituding Ilegal, Sewa Lahan di Kawasan Hutan Lindung

Baca Juga: Penumpang KM Egon Rute Lok Tuan Bontang ke Pare-pare tak Lebih dari 50 Persen

Selain itu, ia juga menyanyangkan atas adanya banyak pernyataan dari sejumlah kalangan pejabat yang menyatakan, jika rokok adalah kejahatan awal dari narkoba.

Propoganda yang dibangun itu justru menjadi provokasi. Sebab hal itu tidak mendasar.

Jika mengacu pada persoalan kesehatan, harusnya pemerintah melarang penjualan rokok.

Ketimbang mengambil langkah yang tidak bisa mengakomodir kepentingan para komunitas seni di Bontang.

"Yang diliat dari sisi keuntunganya saja, banyak komunitas bisa memberikan karya lantaran di dukung dari industri rokok. Terus apa faedahnya pemerintah melarang itu," tanya Hio.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved