Berita Kaltim Terkini

Gubernur Kaltim Isran Noor Sebut Banjir di Kutim dan Berau Bukan Faktor Tambang: Hujan dari Langit

Daerah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dan Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, mengalami bencana banjir.

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI
Gubernur Kaltim, Isran Noor di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Daerah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dan Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, mengalami bencana banjir di beberapa kawasan beberapa waktu lalu.

Untuk itu, pemerintah setempat gerak cepat untuk membantu warga yang terdampak dari bencana banjir.

Bahkan pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) pun memberikan bantuan langsung ke dua daerah tersebut.

Beberapa informasi mengatakan banjir disebabkan adanya deforestasi hutan di beberapa titik.

Baca Juga: Jadwal Pelantikan Walikota Balikpapan Belum Keluar, DPRD Desak Gubernur Kaltim Isran Noor

Beredar kabar soal tudingan, penggundulan hutan itu disinyalir karena adanya dugaan aktivitas tambang di kawasan yang terdampak banjir.

Namun, Gubernur Kaltim, Isran Noor membantah hal tersebut.

Menurutnya kawasan tersebut bukan disebabkan adanya aktivitas pertambangan.

Justru, pembukaan lahan perkebunan menjadi alasan penyebabnya menurun kapasitas penyerapan air.

Baca Juga: Tanggap Darurat Bencana, Gubernur Kaltim Isran Noor Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir

"Bukan, enggak ada disana bukan tambang, di sana banyak kebun, banyak pembukaan lahan," ucapnya, Rabu (26/5/2021).

Menurutnya, banjir tersebut memang disebabkan curah hujan tinggi.

Kapasitas curah hujan tinggi dan minimnya kawasan hijau memperparah kondisi tersebut.

"Masih ada kemungkinan hujan mudah-mudahan jangan terjadi lagi banjir. Kebanyakan hujan dari langit," ucapnya.

Baca Juga: Wabup Rendi Solihin di Hadapan Isran Noor Beber 2 Bulan Terakhir Kasus Covid-19 Kukar Menurun

Saat ini pihaknya masih menunggu laporan jumlah kerugian dari masing-masing kepala daerah.

Rencananya dalam waktu dekat, Gubernur Kaltim, Isran Noor akan mendatangi kawasan banjir tersebut.

"Belum ada rencana, kita menunggu laporan perkembangan terakhir," katanya.

Kondisi Banjir Sudah Surut

Sebelumnya banjir merendam 14 desa dari 4 kecamatan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, sudah mulai surut.

"Ada desa yang sudah kering tinggal sebagian saja yang tergenang di kolong rumah," kata Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Thamrin saat dikutip dari laman Kompas.com, Kamis (20/5/2021).

Sebelumnya, pada Minggu (16/5/2021), ketinggian air diperkirakan mencapai satu sampai dua meter. Di hari yang sama, tanggul penahan banjir milik salah satu perusahaan batubara di wilayah itu juga jebol.

Alhasil, enam desa yang ada di sekitar situ menerima luapan air tak sedikit.
Berdasarkan laporan BPBD Berau, enam desa ini terparah dalam peristiwa banjir Berau.

Thamrin menuturkan, rata-rata desa yang ada di hulu Sungai Kelay dan Sungai Segah sudah tak ada genangan. Karena lintasan air dari hulu menuju hilir.

"Hanya beberapa jam saja sudah kering. Hanya ternak, tanaman padi mereka yang banyak hanyut. Mereka sedang membersihkan sisa-sisa lumpur," tutur Thamrin.

Sementara untuk desa-desa yang berada di hilir sungai butuh berhari-hari untuk surut genangan.

Sementara itu banjir kiriman ditambah curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur.

Camat Muara Wahau, Ashari membenarkan adanya banjir yang sudah enam hari terakhir menenggelamkan 7 desa.

"Saat ini 7 desa di Kecamatan Muara Wahau terendam banjir," ujarnya saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (19/5/2021).

Beberapa desa yang terdampak banjir yakni Desa Muara Wahau, Nehes Liah Bing, Jak Luay, Long Wehea, Dabeq, Diaq Lay, dan Benhes.

Desa Jak Luay dan Diaq Lay menjadi desa dengan dampak terparah yakni terendam hingga setinggi satu meter.

Bantuan untuk Korban Banjir

Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, akhirnya menurunkan bantuan logistik untuk masyarakat terdampak Banjir di Kabupaten Berau dan Kutai Timur.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur kepada perwakilan aktivis bencana dari masing-masing daerah tersebut di Depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Selasa (25/5/2021) pukul 15.00 Wita.

Isran menyebut sumber bantuan berasal dari APBN dan APBD. Adapaun bantuan yang disalurkan adalah 1000 paket logistik senilai Rp 400 juta.

"Sementara dari APBN dulu. Kalau dari APBD kita usahakan secepatnya dalam satu dua hari ini. Karena masih dilelang dulu pengadaan barangnya," ucap Isran Noor.

Baca Juga: BPBD Berau Belum Pastikan Kerugian Setelah Banjir

Baca Juga: Tangani Masalah Banjir, Dipasang Jaring Tangkap Sampah di Sungai Karang Mumus Samarinda

Untuk jumlah kerugian yang diakibatkan banjir tersebut Isran mengaku belum mendapat laporan resmi dari Kepala Daerah tersebut.

"Masih didata karena kemungkinan masih akan terus hujan. Kita berharapnya tidak ada lagi banjir susulan," ucapnya.

Ditanya mengenai kemungkinan penyebab banjir adalah aktivitas tambang batu bara, Isran menegaskan bahwa di dua Kabupaten tersebut tidak terdapat tambang.

"Kalau perkebunan banyak," lanjutnya.

Baca Juga: BPBD Berau Masih Siaga, Antisipasi Banjir Susulan

Baca Juga: Wabup Kukar Rendi Solihin Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor di Sangasanga Kutai Kartanegara

Meski tidak ada pengamanan khusus dalam pengiriman tersebut, Isran memastikan bantaun akan tiba dengan selamat hingga tujuan.

"Kita ingin membantu saudara kita yang kesusahan masa mau dipersulit? Masyarakat pasti mendukung karena turut merasakan kesusahan saudara-saudara kita di sana," jelasnya.

Sementara untuk jalur penyaluran bantuan sendiri, Kepala Dinas Sosial Kaltim HM Agus Hari Kesuma, menerangkan akan melalui jalur darat.

"Kalaupun sulit, akan ada speed. Harapan kita bahan-bahan mencukupi dan tidak ada bencana lagi," ucap Agus.

Belum Menggunakan APBD 

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir di kabupaten Kutai Timur (Kutim) dan Kabupaten Berau.

Bantuan tersebut diberikan langsung oleh Gubernur Kaltim, Isran Noor.

Orang nomor satu Kaltim itu memberikan secara simbolis bantuan kepada perwakilan dinas sosial Kutim dan Berau. Untuk saat ini bantuan berasal dari APBN.

Bantuan tersebut berupa buffer stock berupa bahan sembako yang diberikan langsung oleh negara.

Baca Juga: Malam Ini Tanjung Selor Banjir Air Luapan Sungai Kayan, Berikut Jalan yang Terkena Dampak

Kemudian negara memberikan kepada pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Namun hingga saat ini pemerintah belum menganggarkan bantuan ke dua daerah tersebut melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim.

Isran Noor mengatakan saat ini menunggu proses lelang pengadaan barang. Ia pun mengatakan enggan menggunakan dana darurat atau dana tak terduga yang ada.

Hal ini untuk meminimalisir pelanggaran hukum jika saat mengeluarkan dana bantuan tanggap bencana tersebut.

Baca Juga: BKSDA Selamatkan Owa-owa dari Bencana Banjir Berau, Jenis Satwa Dilindungi Berusia Satu Tahun

"Untuk menghindari kekeliruan yang membahayakan Pemerintah provinsi Kalimantan timur," ucap Isran Noor.

Ia yakin pengadaan barang untuk bantuan bencana tidak memakan waktu lama.

Sekitar satu sampai tiga hari pengadaan dapat digunakan.

Walaupun belum mencukupi namun mengurangi dampak.

Baca Juga: Momen Evakuasi Jenazah Saat Banjir di Muara Ancalong Kutim Beredar, Dibawa Pakai Perahu

Sekali lagi berterimakasih ke semua pihak yang akan mengantarkan bantuan ini.

"Mudah-mudahan kepala dinas sosial Berau dan Kutai timur bisa memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir," ujarnya.

Berita tentang Gubernur Isran Noor

Berita tentang Banjir

Penulis Jino Prayudi dan Rita L| Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved