Berita Malinau Terkini
Salat Gerhana di Masjid Agung Malinau, Meluruskan Keyakinan dan Dianjurkan Perbanyak Istigfar
Umat Muslim di Kabupaten Malinau turut menggelar ibadah salat sunnah gerhana di Masjid Agung Darul Jalal, Rabu malam (26/5/2021).
TRIBUNKALTIM.CO, MALINAU - Umat Muslim di Kabupaten Malinau turut menggelar ibadah salat sunnah gerhana di Masjid Agung Darul Jalal, Rabu (26/5/2021) malam.
Pantauan TribunKaltim.Co, salat Sunnah gerhana dilaksanakan di Masjid Agung Darul Jalal sesudah pelaksanaan salat Magrib.
Imam Masjid Agung Darul Djalal Malinau, Ustaz Hartono Ahmad Van Gobel mengatakan umat Islam dianjurkan untuk menunaikan Salat Sunnah 2 rakaat.
Baca Juga: Ratusan Umat Muslim Ikuti Salat Gerhana, Khatib Masjid Agung Tanjung Selor Sebut Maknanya
Baca Juga: Persiapan Salat Gerhana, Kemenag Kaltim Minta Warga Taati Prokes
Menurut Hartono, sama halnya pada saat terjadi gerhana matahari. Hanya waktu pelaksanaan yang.membedakan dengan Salat Gerhana Bulan.
Salat Gerhana bertujuan untuk mengukuhkan akidah dan keyakinan manusia kepada Allah SWT sebagai pencipta.
"Alhamdulillah, setelah Magrib tadi kita melaksanakan Salat sunnah 2 rakaat, Salat Gerhana Bulan di Masjid Agung Darul Jalal Kabupaten Malinau," ujarnya kepada TribunKaltim.Co, Rabu (26/5/2021) malam.
Seusai pelaksanaan Salat Sunnah Gerhana, kegiatan diisi dengan Khotbah singkat oleh Ustaz Hartono.
Baca Juga: Masjid Agung Kutai Timur Pertama Kali Gelar Salat Gerhana, Jamaah Diimbau Taat Prokes
Baca Juga: INILAH Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Beserta Bacaan Niat Sholat Gerhana Bulan Bahasa Arab dan Latin
Dalam Khotbahnya, ada 3 hal yang disampaikan Hartono. Diantaranya meluruskan keyakinan yang salah, menguatkan akidah umat Islam.
Ini dikarenakan adanya keyakinan yang salah pada sebagian masyarakat di zaman Rasulullah SAW. Musababnya, wafatnya salah satu Putra Nabi, pada saat itu bertepatan dengan peristiwa gerhana matahari.
"Pada zaman itu, wafatnya Putra Nabi bertepatan dengan gerhana. Muncul anggapan masyarakat Mekkah pada saat itu, bahwa gerhana disebabkan karena meninggalnya Putra Nabi," katanya.
Hartono menjelaskan, karena anggapan tersebutlah, Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan salat sunnah ketika terjadi gerhana.
Gerhana dikatakannya sebagai bentuk kekuasaan Allah SWT. Tidak ada kaitan sama sekali dengan wafatnya Putra Baginda Nabi Muhammad SAW.
Ke dua, disampaikan bahwa gerhana adalah bentuk kekuasaan Sang Pencipta. Menanamkan keyakinan akan kekuasaan Allah SWT.
Baca Juga: Detik-detik Puncak Gerhana Bulan Total Pukul 18.18 WIB, 34 Daerah Bisa Melihat Tanpa Alat Bantu
Baca Juga: Masjid Baitul Muttaqien Samarinda Bakal Gelar Salat Gerhana, Jamaah Harus Taat Protokol Kesehatan
Ke tiga, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah, berzikir. Bertujuan untuk meneguhkan keyakinan dan menanamkan kebesaranNYA.
"Jika ada gerhana umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan. Banyak-banyak berzikir. Merenungkan betapa besarnya kekuasaan Allah SWT. Jika Allah berkehendak, jadilah, maka terjadilah," ungkapnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/umat-islam-di-ibu-kota-kabupaten-melaksanakan-salat-sunnah-gerhana.jpg)