Wawancara Eksklusif

WAWANCARA EKSKLUSIF Walikota Balikpapan Rizal Effendi, Purnatugas dan Ajakan ke Senayan

Setelah 15 tahun mengabdi di Pemkot Balikpapan, 1 periode menjadi wakil walikota dan 2 periode menjadi walikota, Rizal Effendi purnatugas.

TRIBUNKALTIM/CAHYO ADI WIDANANTO
Walikota Balikpapan Rizal Effendi (2 kiri) berfoto bersama dengan manajemen Tribun Kaltim. 

Setelah selesai menjabat sebagai Walikota Balikpapan, mau kemana ?

Saya ikut air mengalir saja, apakah masih di politik atau mau menikmati masa tua. Tapi kalau pengusaha sepertinya tidak, karena saya tidak bakat.

Karir saya di politik ini sebenarnya ada unsur seperti kebetulan.

Mungkin ada garis tangan, tapi lebih banyak kebetulannya. Waktu saya masih di Kaltim Post, kala itu calonnya incumbent, niatnya waktu itu mau gangguin saja, kan kita orang media bisa gangguin walaupun calonnya tidak menarik.

Akhirnya saya diminta maju, karena saat itu niatnya hanya begitu. Tapi di detik-detik terakhir tiba-tiba Pak Imdad Hamid dan Pak Mukmin berpisah. Sehingga tiba-tiba Pak Imdad menghubungi kita, minta untuk bergabung.

Awalnya tidak ada juga cita-cita ke dunia politik, benar-benar hanya ketelanjuran, akhirnya 15 tahun di dunia yang seperti ini. Jika nanti berakhir, saya ingin menikmati dulu untuk bercanda sama cucu, karena lagi seru-serunya.

Belum ada rencana ikut kontestasi Pemilihan Gubernur Kaltim?

Di politik itu banyak hal yang tidak pasti, kalau dikejar bisa menjauh, kalau tidak dikejar bisa mendekat. Kalau seandainya diminta bergabung saya akan lihat berbagai kondisi.

Terkadang kalau sudah tidak aktif lagi, kondisi badan saya bisa menurun drastis. Makanya kegiatan sama cucu sekarang, lalu bertani, supaya bisa tetap produktif.

Image saat menjabat 15 tahun bagus, sepertinya ini akan menjadi modal bagi Pak Rizal ?

Hahaha, ini ucapan provokator untuk saya maju lagi. Tapi yang jelas satu faktor yang saya tidak mampu di politik soalnya tidak punya uang.

Jadi garis tangannya yang lebih kuat, karena sekarang itu dana menjadi suatu hal yang sangat penting. Boleh dibilang selama saya menjabat, case-nya lebih banyak tanpa uang, tidak bisa banyak mengeluarkan banyak.

Ini yang sering menjadi keluhan Kepala Derah, keluarnya besar, pendapatannya kecil dan orang tidak percaya kalau saya miskin.

Dari Partai tidak ada sokongan untuk maju lagi?

Partai tentu mengharap kadernya tetap eksis, ada dorongan, minimal menjadi DPR. Saya diajak oleh Ketua APEKSI, Ibu Airin (Mantan Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany), karena sama-sama berakhir masa jabatannya, beliau bilang ‘nanti kita ketemu lagi ya di Senayan’.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved