Wawancara Eksklusif
WAWANCARA EKSKLUSIF Walikota Balikpapan Rizal Effendi, Purnatugas dan Ajakan ke Senayan
Setelah 15 tahun mengabdi di Pemkot Balikpapan, 1 periode menjadi wakil walikota dan 2 periode menjadi walikota, Rizal Effendi purnatugas.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Adhinata Kusuma
Bisa saja memang tidak menutup kemungkinan, karena saya dulu pernah menjadi anggota MPR utusan daerah, waktu zaman Gusdur menjadi Presiden.
Saat itu saya menjadi anggota MPR selama 5 tahun. Tapi saat itu, MPR utusan daerah hanya bersidang setahun sekali saja.
Yang jelas kalau di politik jangan terlalu mimpi besar, akan tetapi kalau ada jalan kita bisa ikuti. Apakah jalannya terbuka lagi atau tidak saya tidak tau.
Tempo hari saya gagal, padahal saat itu saya dijanjikan Pak Surya Paloh (Ketua Nasdem), jika berhasil nyumbang atau nambah kursi di DPR RI kita perjuangkan menjadi Duta Besar,tapi gagal.
Baca juga: WAWANCARA EKSKLUSIF Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh, Boneka Susan Saja Punya Cita-cita Apalagi Saya
Pesan untuk anak-anak muda di Balikpapan?
Jangan berhenti mencintai kota ini, kita ingin betul Balikpapan menjadi kota yang nyaman untuk dihuni dan berkelanjutan.
Kota ini harus tetap cinta dengan lingkungan, dan mengubah mindset kita untuk bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Kalimantan terutama di Kalimantan Timur.
Jangan hanya nafas ekonomi dari sumber daya alam, karena selama ini kita mengandalkan migas di tahun 50-an, zaman kayu 70-an, zaman batubara di tahun 2000an, semua jadi OKB.
Akan tetapi kita lupa untuk membangun SDM-nya ini yang mungkin perlu dicatat. Jika kita mau menjadi tuan rumah di kota sendiri, kita harus lebih hebat dari yang lain.
Saatnya menjadi orang Kaltim yang kualitas SDM-nya bisa lebih baik. Ini kesempatan besar bagi anak-anak kita khususnya Balikpapan.
IKN jadi momen besar, jangan sampai tidak mampu memanfaatkan. Kecelakaan besar apabila tidak bisa kita capai. Kita harus perbaiki SDM kita bangun supaya kita siap, apalagi mimpi Gubernur Isran Noor, bukan lagi sekadar menjadi Ibu Kota Kaltim tapi juga menjadi Presiden, apalagi ada IKN.
Andaikata Pak Isran belum kesampaian (jadi Presiden), perjuangan ini harus diteruskan oleh anak mudanya. Semangatnya Pak Isran Noor harus digelorakan, sudah waktunya ada Presiden dari Kalimantan. (Miftah Aulia Anggraini)