Berita Regional Terkini

Kisah Miris Ibu Hamil di Kalimantan, Mau Lahiran Terpaksa Ditandu Pakai Sarung dan Kayu ke Puskesmas

Kisah miris ibu hamil Kalimantan mau melahirkan terpaksa ditandu pakai sarung ke Puskesmas, ternyata ini Penyebabnya

Kolase Tribunkaltim.co
Ibu hamil di Kalimantan Barat terpaksa ditandu pakai sarung dan kayu ke Puskesmas. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak kisah miris ibu hamil di Kalimantan, mau melahirkan terpaksa ditandu pakai sarung ke Puskesmas.

Akses jalan yang rusak membuat warga di Desa Sungai Tapah, Belitang Hulu, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat berpikir keras mencari jalan keluar.

Terlebih saat warganya membutuhkan pelayanan kesehatan namun tak bisa jalan.

Penanduan jadi salah satu solusi kendati harus mengeluarkan banyak tenaga, namun itulah satu-satunya jalan menyelamatkan warga yang membutuhkan pertolongan.

Memanggul orang yang sakit, lalu berjalan kaki menuju Puskesmas yang tak bisa dibilang dekat jadi satu-satunya pilihan.

Semua hal itu tak lain disebabkan oleh rusaknya jalan desa, sehingga akses kendaraan terputus.

Baca juga: Jadwal EURO 2020 Grup A, Laga Pembuka Turki vs Italia jadi Reuni 2 Pemain Bermasalah AC Milan

Baca juga: Langsung Bisa Daftar CPNS 2021, Cek Syarat Lalu Login Portal SSCAN di sscn.bkn.go.id

Seorang ibu hamil berinisial A ditandu warga pada Kamis (27/5/2021) untuk mendapatkan pelayanan kesehatan jelang melahirkan.

Wanita berusia 26 tahun itu adalah arga Dusun Rengat, Desa Sungai Tapah, Kecamatan Belitang Hulu, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat.

Informasi ini ramai diperbincangkan masyarakat Kabupaten Sekadau, usai foto kejadian tersebut diposting warga Dusun Rengat ke media sosial.

Salah satu warga Dusun Rengat, Petra, membenarkan peristiwa itu.

Petra menuturkan akibat tidak memadainya infrastruktur jalan dan tidak adanya bidan di Dusun Rengat, warga harus bergotong-royong menandu ibu hamil tersebut menuju fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Dari foto yang beredar, warga membuat tandu dengan kain dan sebatang kayu bulat.

Kemudian dengan tandu sederhana ini, ibu hamil tersebut digotong sejumlah warga melewati jalan tanah.

Baca juga: Jadwal Tayang Timnas Indonesia vs Oman, Shin Tae-yong Peragakan Teknik Bertahan Simpel dan Efektif

Menurutnya, kejadian seperti ini tidak hanya sekali.

Hal ini terjadi sebagai dampak sulitnya akses transportasi dan minimnya fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah tersebut.

Selain itu akses internet juga masih sangat sulit didapatkan.

"Tadi pagi kami tandu, dibawa ke Puskesmas Sebetung. Sekarang kondisinya (ibu hamil) belum tahu karena akses sinyal juga susah di sana," ujarnya.

Petra mengatakan, setidaknya ada 30 kepala keluarga (KK) yang menghuni wilayah tersebut.

Dia berharap Pemerintah Kabupaten Sekadau dapat segera membangun jalan agar akses transportasi ke wilayah tersebut segera terbuka.

"Kami berharap supaya dibangun jalan dulu. Kalau ada jalan bisa masuk mobil, tidak perlu lagi harus ditandu bawa orang sakit dan makan waktu lama," harapnya.

Baca juga: Jadwal MotoGP 2021 Hari Ini: Live Streaming Kualifikasi MotoGP Italia, Lengkap Hasil FP1 & FP2

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau mengakui sulitnya transportasi di Dusun Rengat, Desa Sungai Tapah.

Namun ia memastikan tenaga kesehatan Kabupaten Sekadau terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

"Dusun Rengat memang merupakan wilayah kerja Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Sungai Tapah, di mana tenaga kesehatan ditempatkan di Pustu Sungai Tapah, Desa Sungai Tapah."

"Sedangkan di Dusun Rengat tidak ditempatkan tenaga kesehatan. Namun tetap dilayani oleh nakes bidan di Pustu Sungai Tapah, wilayah kerja Puskesmas Sebetung," jelas Henry Alpius.

Ia menjelaskan, warga berinisial A itu baru hamil pertama dengan kehamilan aterm dan akan melahirkan.

Henry mengatakan, sebelum peristiwa tersebut berlangsung, bidan pustu dan puskesmas sudah datang ke Dusun Rengat.

Berdasarkan pemeriksaan bidan, ibu tersebut harus melahirkan di fasilitas pelayanan dan ditolong oleh tenaga medis (dokter).

Maka oleh bidan dan masyarakat, ibu itu dibawa menuju puskesmas.

"Bidan tidak berani menolong di tempat/rumah yang sebenarnya. Ibu tersebut sudah dianjurkan melahirkan di fasilitas pelayanan kesehatan sebelumnya. Mengingat infrastruktur jalan ke Dusun Rengat tidak bisa masuk kendaraan ambulans maka ditandu lah ibu tersebut," lanjut Henry.

Baca juga: Blak-blakan, Hasto Bongkar Alasan PDIP Tak Bakal Koalisi dengan PKS dan Demokrat di Pilpres 2024

Henry menjelaskan, ibu tersebut sudah melahirkan di puskesmas.

Sejatinya, ibu tersebut akan dirujuk ke RSUD Sekadau, namun tidak sempat dan ibu itu melahirkan di Puskesmas Sebetung.

"Jadi semua mulai ibu itu diberangkatkan dan sampai ke puskesmas, tenaga kesehatan mendampingi. Tapi infrastruktur aksesnya menyebabkan ibu tersebut harus ditandu menuju Puskesmas Sebetung," tegas Henry.

Ke depan Henry menuturkan, diskes akan memetakan beberapa daerah prioritas untuk pembangunan puskesmas daerah terpencil bagi masyarakat yang di pedalaman.

Namun hal itu juga harus didukung dengan akses infrastruktur jalan menuju pusat-pusat layanan kesehatan.

"Maka kami sangat setuju infrastruktur juga menjadi prioritas pemerintah. Sehingga cakupan terhadap pelayanan kepada masyarakat bisa maksimal di tengah kekurangan tenaga medis dan paramedis kita," tandasnya.

Baca juga: INTIP Toyota Raize Harga Rp 200 Jutaan, Bukukan 2.914 SPK Sejak Diluncurkan, Bulan Depan Harga Naik

Sementara itu, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Sekadau Ponsianus Kamestu mengatakan untuk saat ini memang ruas jalan di Dusun Rengat belum ada penanganan karena keterbatasan anggaran.

"Ke depan akan diprogramkan untuk dapat ditangani melalui APBD. Mengingat jalan tersebut status jalan desa, diharapkan juga ada sharing dari dana desa," kata Kamestu.

Selain itu juga diharapkan adanya andil dari pihak perkebunan melalui dana CSR untuk memperbaiki jalan yang rusak. Mengingat, wilayah tersebut juga masuk dalam wilayah perkebunan.

(*)

Editor: Muhammad Fachri Ramadhani

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Ibu Hamil di Kabupaten Sekadau Terpaksa Ditandu Warga Menuju Puskesmas Jelang Melahirkan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved