Berita Tarakan Terkini

Tarakan Sebagai Kota Transit Berpotensi Jadi Jalur Masuk Narkoba, BNNK Target Ungkap Tiga Perkara

Tahun ini, Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tarakan menargetkan pengungkapan  tiga perkara kasus narkotika.

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Gedung BNNK Tarakan tampak dari luar. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Tahun ini, Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tarakan menargetkan pengungkapan  tiga perkara kasus narkotika.

Dibeberkan Kepala BNNK Tarakan Agus Sutanto, tahun 2021, BNNK Tarakan sudah berhasil mengungkap satu perkara.

Itu pada Februari 2021 lalu.  Dibeberkan Agus Sutanto, saat ini masih menunggu untuk ditahapsatukan (P21).

Selain target pengungkapan kasus narkotika juga sejumlah program tetap akan dilanjutkan di 2021.

Salah satunya program Tarakan Bersih dari Narkoba (Bersinar).

Baca juga: BNNK Tarakan Melayani 15 Mantan Pengguna Narkotika Sepanjang 2020

Pihaknya dalam hal ini membutuhkan dukungan Pemkot Tatakan sebagai pemangku kebijakan.

Apalagi melihat kondisi Tarakan sebagai kota transit.

Ia membeberkan, beberapa bulan lalu ada pengungkapan kasus di Bone Sulawesi Selatan.

Diindikasikan berasal melalui jalur Tarakan.

"Di Bone total yang diungkapkan 89 kilogram jenis sabu. Justru kita duga di masa pandemi ini bukan sepi tapi malah gencar penangkapan dilakukan," urainya.

Kemudian tiga bulan lalu lanjutnya, di Batam berhasil diungkap kasus 460 kilogram sabu.

Dan bulan April 2021 lalu, 1,2 ton di Aceh serta 100 kilogram di Sumatera Utara.

Baca juga: BNNK Tarakan Sebut 15 Klien Dirawat Inap di Balai Rehabilitasi, Semua Wajib Tes Covid

Melihat kasus yang berhasil diungkap ini lannut Agus, ia menilai negara Indonesia menjadi ladang subur bagi sindikat dan bandar untuk memasukkan sabu.

"Makanya kita harus bersama-sama dan meminta pemangku kebijakan untuk ikut serta dan elemen masyarakat menjadikan Tarakan bersih narkoba," ujarnya.

Pilot project sudah dilaksanakan di Kelurahan Lingkas Ujung.

Masyarakat diberdayakan untuk lebih produktif sehingga mereka tak terpapar narkoba.

Secara khusus dalam hal penanganan narkoba lanjutnua, yang dituntut adalah yang melakukan penyalahgunaan.

Untuk itu penting dari masyarakat dalam hal ikut melaporkan jika di lingkungan sekitar terjadi gerak gerik yang mencurigakan.

"Masyarakat harus respons melihat gerakan mencurigakan. Dan secepatnya melapor ke pihak berwajib," ungkap pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kabag Umum BNNP Provinsi DKI Kaltara.

Baca juga: Realisasi Anggaran Rehabilitasi BNNK Tarakan Kaltara Capai 89,60 Persen, Sisa Anggaran Rp 6.762.000

Sementara itu Wali Kota Tarakan dr Khairul mengatakan, Kaltara dan Tarakan serta empat kabupaten lainnya dihadapkan pada tantangan melawan narkoba.

Dijelaskannya, Kaltara masuk lima nasional peredaran narkoba.

Ia menilai, jual beli narkoba tak akan sukses jika tak ada peminat.

Maka harus ada langkah preventif yang dilakukan untuk bisa mengurangi keinginan pelaku memakai narkoba.

"Ini kan berkaitan permintaan. Kalau demand-nya tinggi secara nasional tapi misalnya masuk Tarakan tidak ada peminatnya maka tidak akan terbeli barang itu," tegasnya.

Sehingga selain itu langkah lainnya yakni penangkapan yang gencar dilakukan kepada pelaku pengedar.

Ia melanjutkan, Kampung Bersinar di Lingkas Ujung ini hanyalah ikhtiar kecil yang dilakukan.

Yang paling penting sebenarnya adalah penguatan ketahanan keluarga.

Baca juga: Kepala BNNK Tarakan Minta Pengguna Narkoba untuk Melapor, Jamin tak Dipidana

"Kalau semua anggota keluarga dalam rumah menjaga, edukasi dini disampaikan ke anak bahayanya, efeknya. Kalau ini berjenjang dan semua keluarga melakukan maka secara tingkat kota akan kuat melawan peredaran," tegasnya.

Termasuk pula masyarakat aktif memberikan laporan jika ada indikasi pergerakan di lingkungan sekitar.

Tanpa masyarakat juga petugas kewalahan mencari dan mengejar pelaku mengingat begitu banyaknya jalur tikus di Tarakan.

"Sepanjang pulau ini bisa jadi pintu masuk. Panjang Tarakan 250 km persegi dan pantai landai dan gelombangnya tinggi. Perahu kecil bisa masuk. Siapa bisa menjaga ini. Maka perlu dukungan masyarakat dalam pencegahan," pungkasnya. (*)

Berita tentang Tarakan

Penulis: Andi Pausiah | Editor: MathiasMasan Ola

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved