Breaking News

Audit BPJamsostek Tahun 2020 Nyatakan Likuiditas Sehat, Deputi Wilayah Kalimantan Berikan Apresiasi

Di tengah tantangan perekonomian, dampak dari keberadaan pandemi Covid-19 yang sudah berjalan setahun lebih, BPJS Ketenagakerjaan atau akrab disebut

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Diah Anggraeni
HO
Laporan Keuangan dan Laporan Pengelolaan Program yang secara resmi diumumkan pada hari ini (2/6/2021). Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Direksi dan Dewan Pengawas BPJamsostek. 

TRIBUNKALTIM.CO - Di tengah tantangan perekonomian, dampak dari keberadaan pandemi Covid-19 yang sudah berjalan setahun lebih, BPJS Ketenagakerjaan atau akrab disebut BPJamsostek masih dapat membukukan kinerja yang sangat baik.

Hal itu tertuang dalam Laporan Keuangan dan Laporan Pengelolaan Program (LK-LPP) yang secara resmi diumumkan pada hari ini (2/6/2021), yang mana dihadiri oleh jajaran Direksi dan Dewan Pengawas BPJamsostek.

Laporan Keuangan BPJS Ketenagakerjaan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Razikun Tarkosunaryo (member of MSI Global Alliance) dengan opini wajar tanpa modifikasian (WTM).

Sementara Laporan Pengelolaan Program (LPP) JHT, JP, JKK, dan JKM dinyatakan telah sesuai dengan kriteria penyajian berdasarkan kriteria pada Peraturan Presiden Nomor 108 Tahun 2013.

Baca juga: BPJamsostek Fasilitasi Perlindungan Honorer Kemenag, Wilayah Kalimantan Gencarkan Sosialisasi

Penyampaian hasil audit LK-LPP BPJamsostek untuk tahun 2020 kepada publik lebih cepat dari yang ditargetkan regulasi, yaitu 31 Juli 2021.

Ketua Dewan Pengawas BPJamsostek, Muhammad Zuhri, memberikan apresiasi kepada manajemen BPJamsostek atas penyampaian laporan keuangan yang dilakukan lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya.

“Kami mampu menyampaikan transparansi pengelolaan melalui publikasi hasil audit satu bulan lebih cepat dari target regulasi. Ini merupakan salah satu capaian manajemen BPJamsostek periode 2021-2026 dan menjadi langkah awal yang perlu diapresiasi,” ujar Zuhri.

Hasil dari audit LK dan LPP tersebut menyatakan aset dana jaminan sosial (DJS) terdiri dari dana jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian (JKM), jaminan hari tua (JHT), dan jaminan pensiun (JP) tumbuh hingga 13 persen.

Hal tersebut dicapai meski terdapat peningkatan klaim JHT hingga 22 persen sebagai dampak dari pandemi Covid-19 dan adanya kebijakan relaksasi iuran dengan potongan hingga 99 persen selama enam bulan.

Tingkat kesehatan keuangan DJS maupun badan BPJamsostek selama tahun 2020 juga dalam kondisi yang aman dan sehat.

Baca juga: BPJamsostek Siap Fasilitasi Perlindungan Non-ASN Kemenag

Direktur Utama BPJamsostek, Anggoro Eko Cahyo menjelaskan, pertumbuhan DJS ini antara lain ditopang kinerja investasi BPJamsostek tahun 2020.

Capaian dana investasi aset DJS ini tumbuh hingga 13,16 persen (yoy), dengan hasil investasi tumbuh sebesar 11,42 persen (yoy).

"Aset DJS yang dikelola BPJamsostek meningkat 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 483,78 triliun. Jika ditambah dengan aset badan dari BPJamsostek sebesar Rp 15,8 triliun, maka sampai dengan pengujung tahun 2020 secara total BPJamsostek mengelola aset sebesar Rp 499,58 triliun", ujar Anggoro.

Direktur Keuangan BPJamsostek, Asep Rahmat Suwandha menyampaikan bahwa dalam hal cakupan perlindungan kepesertaan sampai dengan akhir tahun 2020, tercatat sebanyak 50,7 juta pekerja telah terdaftar sebagai peserta BPJamsostek dengan 30 juta tenaga kerja peserta aktif dan 684 ribu pemberi kerja aktif dengan kontribusi iuran yang terkumpul sepanjang tahun 2020 sebesar Rp 73,26 triliun. 

Dengan jumlah iuran tersebut, semua pembayaran klaim sepanjang tahun 2020 bahkan cukup dibayarkan hanya dengan iuran yang diterima.

"Semua program DJS yang dikelola BPJamsostek dalam kondisi likuiditas baik, terlihat dari pembayaran klaim dapat diselesaikan hanya dengan iuran tahun berjalan," jelas Asep.

Selanjutnya Asep memaparkan bahwa dari pendapatan investasi yang direalisasikan mencapai Rp 32,33 triliun, sehingga dapat memberikan imbal hasil kepada peserta JHT sebesar 5,59 persen p.a. yang lebih tinggi dari bunga rata-rata deposito counter rate bank pemerintah sebesar 3,68 persen p.a.

Baca juga: Tingkatkan Coverage Kepesertaan, BPJamsostek Gelar Rakorda Se-Kalimantan

Sebagai tambahan, hasil pengembangan investasi JHT di BPJamsostek tersebut tidak dikenakan pajak, sedangkan bunga deposito di perbankan dikenakan pajak sebesar 20 persen.

Ditilik dari sisi manfaat kepada peserta, selain memberikan imbal hasil investasi yang baik tersebut, sepanjang tahun 2020 BPJamsostek telah membayarkan klaim atau pembayaran jaminan sebesar Rp 36,45 triliun kepada 2,9 juta peserta.

Besaran pembayaran klaim tersebut meningkat sebesar 22,64 persen.

Anggoro mengatakan bahwa BPJamsostek mengutamakan pengelolaan dana yang bersih dan akuntabel.

Predikat WTM dari kantor akuntan independen merupakan indikasi bahwa pengelolaan keuangan telah dilakukan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. 

"Sepanjang tahun, selain diawasi oleh KAP independen, kami juga diawasi secara ketat oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), OJK (Otoritas Jasa Keuangan), dan KPK. Hal ini dilakukan semata-mata untuk meyakinkan seluruh peserta dan stakeholder bahwa dana peserta yang sangat besar dikelola dengan sangat baik, prudent dan transparan untuk dikembalikan kepada peserta dengan hasil yang optimal," tutur Anggoro

Dengan berbagai capaian itu, Anggoro merasa masih bisa dan perlu dilakukan peningkatan di berbagai aspek, seperti peningkatan kapasitas layanan kepada peserta dan akuisisi atau coverage kepesertaan hingga 37 juta tenaga kerja aktif.

Baca juga: BPJamsostek Dukung Perlindungan Penerima KUR Kecil, Berikan Bantuan Subsidi Upah dan Relaksasi Iuran

Kami selanjutnya lebih fokus pada inisiatif strategis tahun 2021 dan seterusnya seperti implementasi program Jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) sesuai mandat dari Undang-undang Cipta Kerja dan melakukan optimalisasi program jaminan sosial ketenagakerjaan sesuai Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2021 untuk meningkatkan coverage kepesertaan.

Untuk mengakses laporan keuangan BPJamsostek, tautan resmi dapat diakses melalui http://bit.ly/LKBPJAMSOSTEK2020 .

“Terima kasih yang setinggi-tingginya kami ucapkan kepada stakeholder kami seperti Kemnaker, DJSN dan Kemenkeu, serta pihak lainnya atas dukungannya sehingga kami dapat melewati tahun 2020 dengan baik. Semoga program jaminan sosial ketenagakerjaan yang kami selenggarakan dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang optimal bagi seluruh pekerja di Indonesia,” ungkap Anggoro.

Sementara itu, Pps Deputi Direktur Wilayah Kalimantan, Muhammad Ramdhoni mengatakan, pihaknya akan memberikan apresiasi kepada manajemen BPJamsostek daerah di wilayah Kalimantan. (dha)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved