Ibu Kota Negara
Jika IKN di Kaltim Pakai Mobil Listrik, Rektor ITS: Teknologi Populer Dalam 10 Tahun Mendatang
ITS mempunyai Techno Park sebagai pusat inovasi dan riset teknologi yang telah menghasilkan beberapa inovasi di bidang otomotif.
TRIBUNKALTIM.CO - Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Prof Dr Mochamad Ashari, M. Eng., IPU, menyebut teknologi di Ibu Kota Negara yang nantinya berada di Kalimantan Timur bisa menjadi faktor pengubah dunia.
Ini terungkap dalam Webinar dan Talkshow bertema “Peran Pendidikan Tinggi Dalam Membangun dan Mengawal IKN” yang digelar Universitas Balikpapan, Jumat (28/5/2021).
Acara ini sekaligus penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Uniba, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS), dan Institut Teknologi Kalimantan (ITK).
Webinar dan talkshow tersebut menghadirkan pembicara Rektor Uniba Dr Ir M Isradi Zainal MT MH MM; Rektor ITS Prof Dr Mochamad Ashari MEng IPU ASEAN Eng; Rektor ITK Prof Ir Budi Santosa MS PhD, serta Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dr Ir Hetifah Sjaifudian.
Menurut Mochamad Ashari memaparkan konsep pembangunan Ibu Kota Negara di Kaltim (IKN) beserta hubungannya dengan teknologi yang menjadi faktor pengubah dunia, dan kesiapan ITS untuk mendukung penerapan teknologi di kawasan IKN.
BACA JUGA: Konsep Smart City IKN Versi Rektor Universitas Balikpapan: Aman, Modern, dan Keindahan
Hal pertama yang dibahas oleh Prof Dr Mochamad Ashari adalah terkait dengan pradesain kawasan IKN termasuk rencana konsep lingkungannya dan telah beberapa kali dipublikasikan melalui media mainstream di tanah air.
“Dari desain dan konsep lingkungannya, kota ini dibangun untuk masa depan, untuk berpuluh atau ratusan tahun ke depan,” katanya.
“Keberadaan fitur ruang terbuka hijau dalam bentuk national wetland, active promenade, rain water collection, car free shared streets hingga tata kelola sampah serta ketahanan pangan juga sudah masuk dalam konsep tersebut,” terang Prof. Ashari.
Sang rektor kemudian menambahkan tentang tahap pembangunan IKN yang akan berlangsung dalam tiga tahap.
# Tahap 1: Pembangunan pusat pemerintahan tahap pertama 2021-2024
Pada pembangunan tahap pertama ini rencananya akan dimulai pembangunan gedung pemerintahan dan zona hijau menggunakan lahan seluas 2000 hektar.
BACA JUGA: IKN Dipindah, Rektor Institut Teknologi Kalimantan Berharap Tidak jadi Pusat Bisnis
# Tahap 2: Pembangunan kawasan ibu kota 2025-2029
Pada pembangunan tahap kedua mulai membangun fasilitas penunjang seperti universitas, sarana kesehatan, serta perumahan staf dengan memanfaatkan lahan seluas 40.000 hektare.
#Tahap 3 : Pembangunan Lingkungan dan Hunian
Akan berfokus pada taman nasional, konservasi orangutan dan pembangunan hunian publik yang mencakup lahan seluas 200.000 hektare.
Selanjutnya Prof Ashari menyampaikan tentang teknologi yang menjadi faktor pengubah dunia pada masa sekarang yaitu teknologi revolusi industri 4.0 dan masyarakat digital (Digital Society) 5.0.
Ia juga menyinggung tentang desain lingkungan hijau (Green Environment) yang akan menjadi konsep tata kota di IKN nantinya serta kebijakan global tentang bidang energi dan lingkungan hidup yang juga akan mempengaruhi perubahan teknologi dunia.
“Saat ini masyarakat melakukan transaksi menggunakan gadget, transportasi juga sudah melalui gadget, maka unsur yang penting dari digital society yaitu ekonomi Digital, Intelligent Automation dan Smart life,” katanya.
“Dunia juga akan menuju pada dekarbonisasi, di Eropa pada 2030-3035 kendaraan baru sudah tidak boleh menggunakan mesin berbahan bakar fosil dan akan menuju elektrik,” lanjutnya.
“Maka IKN sudah sangat tepat sekali mengusung konsep green environment ini dengan menggunakan solar sel pada atapnya, kemudian juga ada danau pengumpul air hujan dan teknologi ramah lingkungan yang lain,” beber Prof Ashari.
BACA JUGA: Sambut IKN, Wakil Walikota Samarinda Rusmadi Wongso Akui Kota Tepian Punya Peran Strategis
Adapun peran ITS sebagai perguruan tinggi yang bergerak di bidang teknologi, dalam menunjang kebutuhan rencana green environment tersebut dengan mempersiapkan diri melalui sarana dan inovasi yang telah dilakukan di kampusnya.
ITS mempunyai Techno Park sebagai pusat inovasi dan riset teknologi yang telah menghasilkan beberapa inovasi di bidang otomotif berupa sepeda motor elektrik (Gesit) dan mobil listrik yang telah dikembangkan sejak tahun 1989.
Selain itu menurutnya juga ada beberapa inovasi dari Techno Park yang lain seperti ICT robotik, desain kereta cepat, dan kemaritiman sebagai klaster pengembangan teknologi yang dimiliki oleh ITS.
“Jika IKN menggunakan kendaraan elektrik nantinya maka teknologi ini akan sangat populer dalam sepuluh tahun yang akan datang nantinya, dan seharusnya memang IKN seluruh kendaraannya disiapkan untuk mobil listrik,” jelas mantan rektor Telkom University tersebut.
Mengakhiri paparannya, Prof. Ashari menjelaskan, dunia pendidikan tetap bertanggung jawab mengikuti arah perkembangan teknologi dan menyatakan pihaknya siap untuk ikut berkontribusi dalam mengawal dan membangun IKN. (*)