Berita Regional Terkini

TRAGIS! Sang Anak Menjerit Histeris Saksikan Ibunya Diterkam Buaya Saat Mancing Bersama di Sungai

Selin menjadi saksi saat sang ibu, Karsiti (45) diterkam buaya saat sedang memancing bersama.

Editor: Doan Pardede
The Sun
ILSUTRASI Buaya. Seorang anak bernama Selin menjadi saksi saat sang ibu, Karsiti (45) diterkam buaya saat sedang memancing bersama. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sebuah kisah tragis datang dari Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).

Selin (17) menjadi saksi saat sang ibu, Karsiti (45) diterkam buaya saat sedang memancing bersama.

Hingga saat ini, Karsiti belum ditemukan karena dibawa lari buaya di Banyuasin Sumatera Selatan.

Saat sedang memancing bersama, Karsiti tiba-tiba diserang buaya dan disaksikan langsung Selin.

Baca juga: NEWS VIDEO Duel Hidup Mati Dadang Vs Buaya 4 Meter, Sang Nelayan Selamat Usai Lakukan Ini kePredator

Sang anak berhasil mengelak dari serangan tersebut.

Namun, buaya justru menyerang korban hingga menyeretnya ke sungai lalu hilang.

Mengetahui kejadian itu, anak korban kemudian teriak meminta pertolongan.

Jasad Karsiti, warga banyuasin dimangsa buaya pada Minggu (30/5/2021) pukul 20.30 WIB hingga kini masih belum ditemukan.

Pencarian juga masih terus dilakukan.

Tribun berhasil menghubungi anak korban Selin (17) yang langsung melihat kejadian saat ibunya ditarik buaya.

Selin menceritakan kronologi bagaimana ibunya ditarik buaya di depan dirinya.

Ia dan ibunya, berangkat dari rumah pukul 17.30 dari rumah.

Sebelum kejadian, ikan yang sudah di dapat seberat lebih kurang 1 kg.

Tetapi, makin malam pancing mereka tak dimakan ikan lagi.

Baca juga: NEWS VIDEO BKSDA Balikpapan Evakuasi Buaya Berusia Puluhan Tahun, Sebelumnya Dipelihara Warga Sipil

"Saya ada firasat yang tidak enak saat itu dan tiba-tiba ibu saya mendekat ke saya.

Di dekat perahu, ada yang mendekat sempat dikira buaya ternyata kayu.

Setelah itu, Kata ibu seperti ada yang nongol," ujarnya ketika dihubungi, Kamis (3/6/2021).

Selang beberapa menit, tiba-tiba muncul buaya.

Selin yang berada di depan perahu langsung diserang buaya.

Namun, ia sempat melompat ke belakang, sehingga, serangan buaya tidak mengenai dirinya.

Tidak tahunya, buaya kembali menyerang dan sang ibu Karsiti yang ditarik buaya.

Ketika dirinya akan berbalik badan dan ingin berupaya menolong ibunya, ternyata sang ibu sudah tidak ada lagi.

"Saat ibu saya sudah tidak ada lagi, saya melihat buntut buaya itu dua kali menghampas di air.

Setelah itu hilang.

Spontan, saya teriak 'Mamaaak'.

Baca juga: HEBOH, Penampakan Buaya di Pantai Batakan Balikpapan, Pengunjung Selamatkan Diri Menepi ke Daratan

Warga yang mendengar teriakan saya, dari darat langsung berkumpul dan bertanya.

Saya jawab mamak ditarik buaya," ceritanya.

Dari situlah, baru warga berkumpul dan malam itu sempat dilakukan pencarian tetapi tidak membuahkan hasil.

Hingga saat ini, pencarian juga tidak membuahkan hasil.

Selin hanya berharap, jasad ibunya bisa ditemukan.

Panik Lihat Temannya Diseret Buaya, Seorang Pria Ini Pilih Berduel dan Tebaskan Parang

Masih dari Banyuasin, seorang pria di Desa Santan Sari, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) pada pertengah April 2021 lalu berupaya menolong temannya yang diterkam dan diseret buaya. 

Dia mencoba menebaskan parang ke arah buaya yang menerkam temannya tersebut.

Aksi itu dilakukan lantaran ia panik melihat temannya diseret buaya ke air.

Namun sayang, usahanya tak berhasil.

Buaya dengan cepat menarik korban ke sungai.

Malang nasib Umar Bahiri (50 tahun) pria asal Banyuasin yang tewas diterkam buaya.

Sebelum diseret buaya masuk kanal, temannya bernama Nurhalim (45 tahun) sempat coba membantu namun tak berhasil.

Tangkap layar rekaman warga pada akun instagram @bastiyar_jaya yang memposting padatnya masyarakat karena dikabarkan ada seorang pencari rumput di kabupaten Banyuasin diduga hilang diterkam buaya saat mencari rumput.
Tangkap layar rekaman warga pada akun instagram @bastiyar_jaya yang memposting padatnya masyarakat karena dikabarkan ada seorang pencari rumput di kabupaten Banyuasin diduga hilang diterkam buaya saat mencari rumput. (TANGKAP LAYAR)

Umar diseret buaya saat mencari rumput untuk pakan ternak di Desa Santan Sari, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (19/4/2021).

Awalnya Umar Dia berangkat bersama temannya yang bernama Nurhalim (45) untuk mencari rumput.

Saat mencari rumput, tiba-tiba Umar Bahiri (50) berteriak sehingga mengejutkan temannya Nurhalim (45).

Nurhalim yang mendengar teriakan minta tolong, langsung mendekati sumber suara.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Banyuasin Ajun Komisaris Polisi (AKP) M Ikang Ade Putra mengemukakan, saat mencari sumber suara, Nurhalim terkejut lantaran melihat Umar bergelut dengan buaya.

Ikang menuturkan, saat itu buaya menarik bagian tubuh Umar hingga masuk ke dalam sungai.

"Saksi ini melihat tangan korban sudah ditarik buaya ke dalam sungai," tutur dia dikutip dari kompas.com.

Panik. Nurhalim pun berupaya menebaskan parang ke arah buaya agar binatang itu melepaskan tubuh rekannya.

Upaya Nurhalim tidak berhasil. Buaya dengan cepat menarik tubuh Umar ke dalam sungai.

Umar Ditemukan Tewas

Sempat dilaporkan hilang diterkam buaya, Umar Bahori, warga Dusun II Sakatiga Desa Santan Sari Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin, ditemukan tak bernyawa, Selasa (20/4/2021).

Sebelumnya, pencarian selama hampir 1x24 jam sudah dilakukan untuk menemukan keberadaan korban.

Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP M Ikang ketika dikonfirmasi mengatakan, jenazah korban ditemukan sekira pukul 03.05 WIB.

"Saat ditemukan jenazah korban terlihat mengapung di pinggiran parit kanal, kurang sekitar lebih 50 meter dari TKP," ujarnya.

Diketahui, sehari sebelumnya atau pada senin (19/4/2021) pagi, korban dilaporkan hilang diterkam buaya saat mencari rumput pakan ternak bersama dua rekannya di parit kanal PT. KAM Kabupaten Banyuasin.

Ikang mengatakan, setelah mendapat laporan, pencarian korban dilanjutkan sampai malam hari.

Bersama warga, pencarian juga dibantu alat berat berupa excavator dari PT. KAM untuk menarik atau membendung aliran parit kanal.

Selanjutnya dengan excavator itu pula jenazah korban berhasil diangkat dari parit.

"Dari informasi Kades Santan Sari, ada beberapa bagian tubuh korban yang sudah tidak utuh," ujarnya.

Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka untuk dibersihkan kemudian dimakamkan.

"Korban sudah dikebumikan di pemakaman tempat tinggalnya di Dusun II Sakatiga Desa Santan Sari," ujarnya.

6 Hari Hilang, Warga Akhirnya Ditemukan di Rawa-rawa

Kisah warga diterkam buaya juga datang dari Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim) awal April 2021 lalu.

Proses pencarian salah satu warga yang ada di Desa Pondong, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser akhirnya membuahkan hasil.

Diketahui, korban bernama Muktar (45) yang kesehariannya sebagai petani tambak, dikabarkan menghilang sejak 6 hari yang lalu tepatnya pada Senin, (5/4/2021).

Proses evakuasi salah satu warga yang hilang sejak Senin, (5/4/2021) lalu, diduga korban diterkam buaya yang tepatnya di Desa Pondong, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser Kalimantan Timur. Sabtu, (10/4/2021).TRIBUNKALTIM.CO/HO
Proses evakuasi salah satu warga yang hilang sejak Senin, (5/4/2021) lalu, diduga korban diterkam buaya yang tepatnya di Desa Pondong, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser Kalimantan Timur. Sabtu, (10/4/2021).TRIBUNKALTIM.CO/HO (TRIBUNKALTIM.CO/HO)

Dari pengakuan salah satu keluarganya H. Hamzah, korban pergi mencari kepiting di malam hari lalu beberapa saat kemudian Ia pulang menukar senter dan kembali melanjutkan aktifitasnya.

"Korban pergi menukar senter ke anaknya, lalu kembali melanjutkan mencari kepiting itu kisaran menjelang fajar, namun tidak kunjung pulang," terang Hamzah saat ditemui di Pelabuhan Pondong. Sabtu, (10/4/2021) Sore.

Namun pada saat itu, keluarga tidak langsung melaporkan atas hilangnya Muktar ke pihak yang berwajib.

Sementara itu, dari keterangan Kapospol KPPP Pondong AIPDA Muhammad Saleh mengatakan, pada Selasa, (6/4/2021) ada salah satu warga yang diduga diterkam buaya.

Berbekal dari laporan tersebut, tim gabungan dari TNI/POLRI, maupun BPBD langsung mendatangi tempat kejadian.

"Setibanya di TKP (Tempat Kejadian Perkara), kami menemukan peralatan korban, seperti senter, topi dan sebagainya, setelah itu kami bisa menduga bahwa korban laka kerja dan diduga diterkam buaya," terang Saleh.

Dari informasi yang Ia peroleh, saksi yang mengetahui kejadian mengatakan jika Ia masih bersama dengan korban pada jam 22:00 WITA dan berpisah pada jam 24:00 WITA.

"Jadi kita perkiran antara jam dua sampai jam 4 kejadiannya, korban yang diduga diterkam buaya," sambungnya.

AIBDA Muhammad Saleh menjelaskan, jika lokasi kejadian tersebut berada di dalam tambak, Sungai Tedung, RT/7, Desa Pondong Baru, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser.

Ditempat yang sama, Marwan salah satu tim Rescue BPBD Paser menjelaskan, pihaknya baru menerima laporan sejak 2 hari setelah kejadian.

Tim gabungan dari TNI/POLRI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan dibantu dengan warga setempat telah melakukan pencarian korban yang diduga diterkam buaya.

"Kita sudah melakukan pencararian korban selama 4 hari pencarian, sebenarnya kejadiannya sudah 6 hari dan Alhamdulillah hari ini ada hasil," terang Marwan.

Sekitar Pukul 14:00 Wita, BPBD mendapat laporan dari warga setempat bahwa korban telah ditemukan.

"Dari laporan warga, pak Muktar telah ditemukan namun warga tidak berani melakukan evakuasi, sehingga kami dari tim gabungan TNI/POLRI dan BPBD langsung ke lokasi untuk melakukan evakuasi," jelasnya.

Saat proses evakuasi berlangsung, tim gabungan melihat posisi korban tidak jauh dari lokasi kejadian.

"Kita temukan di Tambak yang luasnya 17 hektare, dimana lokasinya tidak begitu jauh dari radius tempat dia hilang, dan kondisinya tidak utuh lagi," tandasnya.

Sebelumnya, tim gabungan yang mencari keberadaan korban telah melakukan penyusuran ke lokasi namu mengalami kesuiitan karena di tambak tersebut di penuhi air.

Untuk mempermudah pencarian, tambak tersebut terlebih dahulu dilakukan proses pengurasan air agar korban mudah ditemukan.

"Jadi, setelah tadi malam dikeringkan dan kebetulan tanggul sudah kelihatan, setelah masyarakat mencari keberadaan korban, Alhamdulillah ada hasil," kata Marwan.

Lebih lanjut Ia menjelaskan, beberapa hari yang lalu tim gabungan telah melakukan penangkapan 2 ekor buaya namun kemudian kembali di lepas dikarenakan tidak ada indikasi korban berada didalam perut buaya.

"Jadi saat kita temukan, kondisi korban sudah lepas dari buaya dan disimpan di semak-semak yang jauh dari air, seperti rawa-rawa dengan kondisi yang mengenaskan," sambungnya.

Ada beberapa bagian tubuh korban yang hilang, diantaranya paha sebelah kanan dan lengan sebelah kanan. (*)

(*)

Berita Regional Terkini Lainnya

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul 'Mamaaakkk', Teriak Anak Saksikan Ibu Diseret Buaya saat Memancing, Predator Hempaskan Ekor 2 Kali

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved