Abrasi Sungai di Samarinda
Kontraktor Beber Abrasi Bawah Jembatan Mahkota Dua Samarinda Berkurang
Penanganan jangka panjang pasca abrasi disusul longsoran di kolong Jembatan Mahkota II segmen Palaran, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Penanganan jangka panjang pasca abrasi disusul longsoran di kolong Jembatan Mahkota II segmen Palaran, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, masih berlangsung.
Pergeseran tanah di tepi Sungai Mahakam, tepatnya pada lokasi proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) Kalhol pada akhir April 2021 lalu, juga masih terlihat.
Penanganan jangka pendek yang diupayakan oleh kontraktor pelaksana pembangunan IPA Kalhol yaitu PT Nindya Karya (Persero) juga dilakukan, guna meminimalisir pergerakan tanah yang masih terjadi.
Metode cerucuk galam di titik abrasi, juga menanti metode penanganan jangka panjang.
Baca Juga: Abrasi di Bawah Jembatan Mahkota Dua Samarinda, PT Nindya Karya Targetkan Pengerjaan 2 Minggu
Rensi selaku penanggungjawab proyek pembangunan IPA Kalhol, PT Nindya Karya mengatakan bahwa akan segera memulai penanganan jangka panjang, setelah analisa data primer penentuan metode pelaksanaan telah selesai.
Tentu masih menanti pembahasan terkait rancangan teknis penanganan longsor.
"Kalau perkembangan (terkini) sudah ada, tapi untuk desain (penanganan longsor) sih belum," sebut Rensi dikonfirmasi awak media, Senin (7/6/2021).
Keputusan hasil desain yang akan digunakan masih kembali dirembukan dengan pihak Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) beserta Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kaltim (BPPWK).
Baca Juga: Penanganan Abrasi Sungai di Samarinda Tergantung Pusat, Proteksi Jembatan Mahkota II Terus Berjalan
Nantinya, ketika mendapatkan hasil, baru penanganan jangka panjang dimulai.
"(Pengerjaan) Ini kan jangka panjang jadi kami koordinasikan lagi dengan Cipta Karya dan BPPWK, nanti yang penangan itu Cipta Karya juga," sambung Rensi.
Desain dalam penanganan abrasi nanti dapat melindungi tiga sisi.
Mulai dari sisi banguan milik BPPWK, lokasi pembangunan IPA Kalhol, hingga sisi Jembatan Mahkota Dua, Samarinda.
Baca Juga: Abrasi Sungai di Samarinda, Penimbunan Nihil Koordinasi, 150 Meter dari Proyek Harus Tiada Bangunan