Speedboat Terbalik di Nunukan
Ketua DPRD Kaltara Norhayati Andris Buka Peluang Dibentuknya Pansus Kecelakaan Speedboat di Nunukan
Ketua DPRD Kaltara membuka peluang akan dibentuknya panitia khusus atau Pansus terkait kecelakaan speedboat Ryan di Sembakung.
Politisi Hanura ini meminta agar setiap speedboat yang beroperasi harus disesuaikan dengan spesifikasi mesin, sehingga tidak ada lagi speedboat non-reguler, yang melayani rute-rute jauh seperti halnya speedboat reguler.
"Kita harus lihat kondisinya, speedboat non-reguler mesin 200PK tapi minta perlakuannya sama dengan yang reguler, sehingga sekarang dengan mudah mengangkut penumpang," ujarnya.
"Jangan dikasih toleransi, terkait perizinan rekomendasi sesuai speknya sajalah, jangan mengangkut penumpang, bahkan dengan trayek Tarakan Sembakung yang menempuh jarak yang luar biasa panjang," tuturnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kaltara, Rakhmat Sewa mempertanyakan izin resmi terkait speedboat non-reguler seperti speedboat Ryan dengan rute Tarakan-Sembakung, Nunukan.
Rakhmat mengatakan bila tidak ada izin resmi maka harus dihentikan operasionalnya.
"Pertanyaannya apakah ada izin resmi untuk speedboat itu, dengan trayek Tarakan Sembakung, kalau tidak layak dihentikan saja," ujar Anggota DPRD Kaltara, Rakhmat Sewa.
Guna mendapatkan jawaban dan solusi agar peristiwa kecelakaan tidak terulang kembali, Rakhmat Sewa mengusulkan agar dewan membentuk panitia khusus atau Pansus terkait kecelakaan speedboat.
"Izin teman-teman, kalau perlu kita bentuk Pansus saja, agar kita bisa temukan solusi dan kecelakaan ini tidak terulang kembali," katanya.
Dirinya pun berharap, peristiwa kecelakaan speedboat Ryan tidak akan terulang kembali, dan berpesan kepada Dishub Kaltara serta pihak terkait lainnya untuk tidak bermain-main dengan nyawa orang.
"Semoga ini jadi pelajaran dan agar tidak terjadi lagi dan tidak bermain-main lagi dengan nyawa orang," ujarnya.
Penulis Ilhami Fawdi | Editor: Budi Susilo