Breaking News

Berita Samarinda Terkini

Pemkot Samarinda Rencana Bangun Pintu Air di Muara SKM, Walikota Andi Harun Beri Penjelasan

Pemkot Samarinda berencana membuat pintu air di Muara Sungai Karang Mumus (SKM) guna mengatasi masalah banjir di Kota Samarinda Kalimantan Timur

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN
Walikota Samarinda Andi Harun, saat diwawancarai terkait proyek pembangunan pintu air di SKM Samarinda. (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemkot Samarinda berencana membuat pintu air di Muara Sungai Karang Mumus (SKM) guna mengatasi masalah banjir di Kota Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim).

Diketahui bahwa rencana pembangunan pintu air tersebut, merupakan Proyek Multiyears Contract (MYC).

Walikota Samarinda Andi Harun, menuturkan bahwa pembangunan pintu air di muara SKM merupakan bagian dari visi - misi dengan Rusmadi, dalam hal pengendalian banjir di Kota Samarinda.

Rencana pemasangan pintu air di SKM tersebut, yakni persisnya dekat jembatan 1 Jalan Gurami.

Baca juga: Tangani Masalah Banjir, Dipasang Jaring Tangkap Sampah di Sungai Karang Mumus Samarinda

Karena ketika air Sungai Mahakam sedang pasang maka meluap ke SKM.

"Salah satu penyebab banjir meluap dari Sungai Mahakam ke SKM, solusi teknisnya adalah dibangun pintu air di muara, yakni pertemuan antara Sungai Mahakam dengan SKM," ungkapnya, Selasa (8/6/2021).

Ia melanjutkan bahwa pembangunan proyek tersebut kemungkinanan memakan anggaran Rp 750 miliar, karena proyek besar.

Dilengkapi teknologi besar dan pompa yang diharapkan sistemnya sensor, bekerja 24 jam. Pintu air akan tertutup otomatis ketika level air Mahakam naik.

"Secara desain kita memberi ruang sekitar 5 - 6 meter, dengan sistem dua pintu untuk memungkinkan kapal klotok, ketinting bisa tetap lalu lalang masuk di pintu air tersebut," terangnya.

Baca juga: Komisi III DPRD Kaltim Nilai Sampah Rumah Tangga Masih Menjadi Masalah di Sungai Karang Mumus

"Maka ketika ini terbangun maka sebagian besar persoalan banjir bisa teratasi," sambung Mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim tersebut.

Orang nomor satu di Kota Tepian ini mengakui pembangunan pintu air bukan berarti serta-merta Samarinda bebas dari banjir.

Karena masih ada beberapa banjir lokal di beberapa titik.

Sehingga normalisasi drainase dan pembangunan kolam retensi masih diperlukan.

Di sisi lain, pemerintah pun juga berupaya untuk mempertahankan daerah resapan air yang masih tersisa, dalam mengatasi banjir.

Baca juga: Lima Tahun Jadi Lahan Kosong, Pemkot Samarinda akan Percantik Kawasan Sungai Karang Mumus

"Dengan upaya pengendalian banjir yang dilakukan, air yang menggenang berjam-jam akibat curah hujan tinggi bisa surut dengan cepat," tuturnya.

Sementara itu, terkait dengan sumber pendanaannya tidak hanya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Samarinda.

Tetapi pihaknya juga mengupayakan juga bisa didanai oleh bantuan keuangan (bankeu) dari Pemprov Kaltim, maupun langsung dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN).

Berita tentang Samarinda

Penulis: Muhamad Riduan | Editor: Mathias Masan Ola

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved