Polemik SMAN 10 Samarinda
Terkait Postingan Netizen yang Kecewa SMAN 10 Samarinda Dibongkar, Ini Tanggapan Disdikbud Kaltim
Polemik sengketa lahan kampus Melati kembali muncul. Dikabarkan gedung SMAN 10 di lahan kampus Melati akan dibongkar
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Polemik sengketa lahan kampus Melati kembali muncul. Dikabarkan gedung SMAN 10 di lahan kampus Melati akan dibongkar.
Atas konflik tersebut alumni, orangtua murid dan masyarakat menuangkan kekecewaannya di media sosial.
Kondisi tersebut disikapi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) Anwar Sanusi Selasa (8/6/2021).
Anwar Sanusi meminta warga menahan diri.
Ia meminta agar masyarakat jangan terprovokasi terhadap polemik yang kembali muncul ini.
Baca juga: Gedung SMAN 10 Samarinda yang Baru Belum Mampu Menampung Siswa, Disdikbud Kaltim Akan Tambah 7 Kelas
"Sabar dan menahan diri jangan ada yang emosi jangan ada yang aneh-aneh. Saya dengan kepala sekolah tadi juga ketemu," ujar Anwar Sanusi.
"Kepala sekolah minta sabar menahan diri jangan ada yang anarkis merusak dan sebagainya tunggu prosedur prosesnya seperti apa," ujarnya.
Saat ini pihaknya menunggu koordinasi dengan pemerintah provinsi terkait polemik yang terjadi ini.
"Pelan-pelan SMAN 10 Samarinda sudah ketemu saya dalam rangka koordinasi untuk tindak lanjut. Bukan tidak mematuhi apa yang diajukan gubernur, tidak," ucapnya.
Sementara itu Ketua Yayasan Melati Kaltim, Murjani menuturkan pihaknya akan menggunakan gedung yang sebelumnya ditempati SMAN 10 Melati Samarinda sebagai gedung sekolah dan perkantoran.
Baca juga: Kisruh SMAN 10 Samarinda, Kadisdikbud Kaltim Angkat Bicara, Anwar Sanusi: Yayasan Harus Bersabar
Murjani menjelaskan terhitung sejak 4 Juni lalu, pihaknya sudah melakukan pembersihan dan akan merenovasi seluruh bangunan yang sebelumnya dijadikan perkantoran, kelas dan asrama SMAN 10 Melati Samarinda.
"Kita sudah cek, 85 persen bangunan hancur. Mereka hanya merawat gedung yang mereka tempati. Itupun plafonnya hancur-hancuran," jelas Murjani kepada TribunKaltim.co saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (5/6/2021).
Murjani menuturkan sebenarnya masa penempatan SMAN 10 Melati Samarinda di kawasan tersebut sudah berakhir sejak 2020 lalu.