Berita Kaltara Terkini
Pemprov Kaltara Tawarkan Investasi Pariwisata Kalimantan Utara ke ITDC, Lokasinya 2 Kabupaten
Guna mendongkrak laju investasi di Kalimantan Utara atau Kaltara, Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Guna mendongkrak laju investasi di Kalimantan Utara atau Kaltara, Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara akan menawarkan investasi.
Yakni investasi di beberapa objek wisata di Kalimantan Utara kepada BUMN.
Hal tersebut diungkapkan oleh Plt Kepala DPMPTSP Kaltara, Risdianto, melalui Kasi Perencanaan Sektoral Pengembangan dan Potensi Daerah, Rahman Putrayani, Kamis (10/6/2021).
Menurutnya, ada dua kabupaten di Kalimantan Utara yang akan ditawarkan kepada BUMN yang bergerak di sektor pariwisata, Indonesia Tourism Development Coorporation atau ITDC.
Baca Juga: Tunggu Pergub Protokol Kesehatan, Tempat Wisata di Kaltara Segera Dibuka Kembali
Yakni Kabupaten Malinau dan Tana Tidung, kedua daerah ini memiliki potensi besar akan wisata alam dan budaya di Kalimantan Utara.
"Sudah ada beberapa yang kita lakukan studi diantaranya, Tana Tidung dan Malinau," ujar Kasi Perencanaan Sektoral Pengembangan Potensi Daerah, Rahman Putrayani.
"Kita sudah tawarkan ke ITDC, itu BUMN yang fokus di sektor pariwisata," tambahnya.
Pihaknya mengaku telah melakukan kajian, terkait potensi investasi pariwisata di objek wisata Desa Wisata Pulau Sapi di Malinau hingga Air Terjun Gunung Rian di Tana Tidung.
Baca Juga: 2 Event Wisata di Kaltara Ini Ditunda, Masuk Top 100 Calender of Events Nasional Kemenparkeraf
"Malinau itu sektor pariwisata, dan itu sudah kita kaji untuk sektor wisata budaya dan alam, seperti desa wisata Pulau Sapi, Air Terjun Semolon, dan Desa Setulang," katanya.
"Untuk Tana Tidung salah satunya di air terjun Gunung Rian, itu sudah bagus dan tinggal bagaimana kita tingkatkan saja," tambahnya.
Menyangkut objek wisata air terjun Gunung Rian, pihaknya mengaku telah meminta Pemkab Tana Tidung untuk menyiapkan lahan seluas 20 Hektar.
"Kami sudah minta kepada Pemkab untuk siapkan lahannya, mungkin 20 Hektar untuk dijadikan spot wisata di sana," katanya.
Baca Juga: 2 Daerah Dapat Kapal Wisata Bottom Glass, Pertama Kalinya di Indonesia Karya Kampus ITS
Baca Juga: Bertemu dengan Investor Asal Korsel, Walikota Samarinda Andi Harun Bahas Investasi Air dan Sampah
Pihaknya meyakini bila objek wisata tersebut dikelola oleh BUMN ITDC maka akan semakin banyak mendatangkan wisatawan ke Kaltara.
"Jadi ini ke depannya dikelola seperti itu, dan kita harap ini bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan," tuturnya.
Konsep Blue Economy
Di tempat terpisah. Tim percepatan pengembangan strategis kepariwisataan kepulauan Maratua meluncurkan konsep blue ekonomi Maratua di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Konsep tersebut secara resmi dilaunching oleh Gubernur Kaltim, Isran Noor, didampingi Utusan Khusus Presiden Seychelles untuk ASEAN, Nico Barito dan Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas pada Kamis (3/6/2021) di Pulau Maratua.
Selain itu juga diluncurkan proyek percontohan homestay kelas menengah ke atas di Kampung Teluk Harapan dan Kampung Teluk Alulu.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas menjelaskan Kedua program yang dilaunching ini merupakan tindak lanjut kunjungan Tim percepatan pengembangan strategis kepariwisataan Kepulauan Maratua ke Seychelles pada Maret dan Desember 2019 lalu.
Baca Juga: 'Maratua Jazz dan Dive Fiesta' Digelar di Pulau Maratua, Hetifah Promosikan Wisata Berau
Baca Juga: BANKALTIMTARA EKSPLOR WISATA BERAU - Menuju Lamin Guntur Disambut dengan Tarian Lumba-Lumba
“Kami memberi apresiasi atas program yang telah diluncurkan ini, melalui program ini diharapkan bisa membantu pemerintah daerah dalam mengembangkan sektor pariwisata terkhususnya di Pulau Maratua,” ungkapnya.
Mengingat sektor pariwisata ini merupakan investasi jangka panjang yang akan dikembangkan oleh pemerintah daerah dalam menggantikan sektor pertambangan.
"Karena dalam sektor ini banyak peluang ekonomi yang bisa dikembangkan, mulai transportasi, akomodasi, kuliner hingga ekonomi kreatif. Kami sangat berterima kasih atas dukungan terhadap Maratua," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor meyakini dalam kerja sama ini dapat berkembang pesat.
Baca Juga: Jumlah IKM Bertambah Seiring Upaya Pengembangan Pariwisata Berau
Baca Juga: Destinasi Wisata Berau Siap Dibuka, Wabup Agus: Bisa Kembali Normal Ikuti Protokol Kesehatan
“Harus digarap dengan serius, selagi telah berjalan kerjasamanya,” tegasnya.
Apalagi kerjasama telah dilakukan pula di beberapa daerh di Indonesia, dia berharap semuanya bisa maju dan berkembang.
Sementara Utusan Khusus Presiden Seychelles untuk ASEAN, Nico Barito menjelaskan bahwa konsep pengelolaan ekonomi biru ini difokuskan dalam pengelolaan kelautan.
Konsep blue ekonomi ini merupakan pendekatan pengelolaan pariwisata secara berkelanjutan dengan tujuan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Dukung Pengembangan Pariwisata Berau, Pelni Siapkan Kapal Singgahi Pelabuhan Tanjung Batu
“Ini semua dengan prinsip antara lain keterlibatan masyarakat, efisiensi sumber daya dan meminimalkan limbah,” tutupnya.
Berita tentang Kalimantan Utara
Penulis Ilhami Fawdi | Editor: Budi Susilo