Breaking News

Berita Nunukan Terkini

Tambang Pasir Ilegal Dilakukan Malam Hari, Camat Sebatik Nunukan tak Ingin Warga Tersangkut Hukum

Meski telah dilarang, aktivitas tambang pasir ilegal di Desa Sei Manurung, Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, masih saja dilakukan.

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Aktivitas tambang pasir ilegal di Desa Sei Manurung, Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, dilakukan malam hari.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

Kemarin, kami sampaikan kalau ada yang punya pekerjaan tambang pasir ya segera diganti. Banyak pekerjaan lain di Sebatik. Tidak logis kalau alasan mata pencaharian. Saya juga tidak ingin warga saya tersangkut masalah hukum," tuturnya.

Jika kekhawatiran warga adalah soal pasokan pasir, kata Salahudin pihaknya telah memberikan solusi untuk mendatangkan pasir dari Palu, Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Selain Tarakan dan Nunukan, Gubernur Zainal Ingin SPBE Baru Akomodir 3 Wilayah Lainnya di Kaltara

"Tapi harganya beda jauh. Kalau dari luar pulau Sebatik, 1 rit 4 kubik harganya Rp1,5 juta. Kalau di Sebatik hanya Rp600-700 ribu. Dalam waktu dekat kami akan menyurati Kepolisian untuk membantu pengamanan di sekitaran tambang pasir, utamanya malam hari," ungkapnya.

Terpisah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nunukan mencatat ada pergeseran wilayah Pantai Sebatik mulai 60 hingga 70 meter.

Kepala DLH Nunukan, Rustam menuturkan, pihaknya telah menghitung pergeseran wilayah Pantai Sebatik dari visual drone dan pemetaan.

"Imbasnya lebih dari 1 hektar. Kalau melihat peta citra satelit, perbandingan tahun 2018 dengan 2020 garis pantainya bergeser cukup signifikan," imbuh Rustam.

Rustam menambahkan, tak ada upaya lain yang lebih efektif selain menghentikan aktivitas penambangan pasir ilegal itu.

Selain itu, kata Rustam harus ada pembangunan tanggul pemecah ombak sebagai langkah menciptakan lumpur di pesisir pantai.

Sehingga, nantinya akan ditumbuhi mangrove untuk menetralisir abrasi pantai yang terjadi.

"Kita semua melihat sendiri ada kuburan di Desa Sei Manurung yang hilang terkikis air laut. Bahkan tidak sedikit rumah warga rusak. Sekarang laut di sana kehilangan massa pasir, sehingga empasan ombak jauh lebih kuat dan lebih merusak," pungkasnya. (*)

Berita tentang Nunukan

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved