Berita Berau Terkini
BKSDA Ingatkan Warga yang Bermukim di Dekat Sungai di Berau untuk Waspadai Buaya
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), kembali mengingatkan warga yang bermukim di areal sungai yang dihuni buaya agar selalu waspada.
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), kembali mengingatkan warga yang bermukim di areal sungai yang dihuni buaya agar selalu waspada.
Kepala SKW I BKSDA, Dheny Mardiono, menerangkan buaya yang menghuni sebagian besar sungai di Kabupaten Berau memiliki sifat agresif.
Hal tersebut diakui pihaknya lantaran beberapa insiden yang terjadi di Kab Berau.
Baca Juga: Tinjau Vaksinasi Massal, Bupati Berau Sri Juniasih Optimistis Kasus Positif Covid-19 Melandai
Baca Juga: Tren Positif Covid-19 Turun, Jadi Tantangan Kabupaten Berau untuk Jadi Zona Hijau
“Jenis buaya ini umumnya lebih banyak melakukan penyerangan. Termasuk kepada manusia. Dan bisa saja, buaya jenis ini yang melakukan penyerangan warga di Dumaring beberapa hari lalu,” jelasnya, Minggu (13/6/2021).
Menurutya, selama bertugas di Kabupaten Berau, sudah terjadi beberapa kali serangan buaya.
Ada yang selamat dan ada juga yang berujung kematian bahkan jasadnya tidak pernah ditemukan.
“Memang sungai-sungai Berau ini memang habitatnya buaya. Terutama jenis buaya muara dan buaya badas,” katanya.
Baca Juga: Kapolres Berau Ingatkan Warga Jangan Terlena Kasus Covid-19 Turun, Terus Tingkatkan Prokes
Baca Juga: Layanin Panggilan Darurat, Call Center 110 Polres Berau Siap Dijalankan
Ada beberapa faktor umum yang melatarbelakangi terjadinya serangan buaya kepada manusia.
Di antaranya rusaknya habitat atau tempat buaya itu tinggal sehingga merasa terancam.
Kemudian semakin sulitnya mendapatkan makanan di sekitar sungai, dan membuat buaya berburu mangsa ke dekat pemukiman warga.
Namun, jika dikatakan karena lapar, dirinya mengatakan sumber pakan di sungai Berau masih banyak, dan satwa liar lain yang dapat diburu buaya juga masih banyak.