Breaking News

Virus Corona di Samarinda

Jadwal Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Samarinda Mulai Juli, Disdik Siapkan 71 Sekolah

Sejak mulai membuka kembali Pembelajaran Tatap Muka (pembelajaran tatap muka) secara bertahap dan uji coba pada 14 sekolah di Kota Samarinda

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
Program vaksinasi Covid-19 di Kalimantan Timur. TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sejak mulai membuka kembali Pembelajaran Tatap Muka (pembelajaran tatap muka) secara bertahap dan uji coba pada 14 sekolah di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Pihak Dinas Pendidikan Kota Samarinda saat ini bersiap untuk kembali menambah jumlah sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru 2021/2022 mulai bulan Juli 2021 mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin, mengatakan ada 71 sekolah lagi dari taman kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Samarinda.

Diagendakan akan diproyeksikan melakukan pembelajaran tatap muka di sekolahnya masing-masing pada bulan Juli nanti.

Baca Juga: Puluhan Sekolah Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Samarinda pada Juli, Disdik Targetkan Vaksinasi

Asli menyebut, 71 sekolah ini sebagai sekolah-sekolah gelombang kedua yang akan melakukan pembelajaran tatap muka.

Setelah sebelumnya selama tiga bulan terakhir ada 14 sekolah TK hingga SMP di kota Samarinda yang menjalankan pembelajaran tatap muka gelombang pertama.

"Selama tiga bulan lebih ini sudah kita uji coba 14 sekolah dengan 400 guru-guru dan 1.300 murid yang beraktivitas dalam pembelajaran tatap muka di Samarinda," kata Asli kepada Tribunkaltim.co pada Minggu (13/6/2021) melalui sambungan telepon.

"Sejauh ini berjalan dengan baik. Jika secara nasional pada bulan Juli akan diizinkan tatap muka, kita sudah mempersiapkan 71 sekolah lagi," ungkapnya. 

Jadi ada 85 sekolah yang nanti akan melakukan pembelajaran tatap muka di sekolahnya.

"Jumlah itu belum mencapai 50 persen sekolah di Samarinda yang keseluruhannya ada 330 sekolah," papar Asli. 

Kadisdik kota Samarinda tersebut juga menegaskan bahwa pembelajaran tatap muka yang akan dilangsungkan nantinya adalah pembelajaran tatap muka terbatas.

Caranya dengan membatasi jumlah siswa yang datang ke sekolah tidak lebih dari 50 persen kapasitas ruang kelas, serta durasi kegiatan belajar mengajar (KBM) yang terbatas.

Menurut Asli, pembatasan tersebut sesuai dengan arahan dari Meneteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, dalam menyampaikan arahan presiden Joko Widodo yang bahkan menginginkan satu kelas hanya diisi 25 persen murid.

"Kita tentu juga melihat perkembangan dari kondisi pandemi Covid 19 di Samarinda, dan kita menyiapkan dua opsi pembukaan pembelajaran tatap muka nantinya apakah 85 sekolah akan dibuka secara bertahap atau sekaligus secara serentak pada bulan Juli," ungkap Asli.

Asli menuturkan apabila keadaan pandemi Covid 19 di kota Samarinda dapat bertahan dalam kondisi seperti saat ini dan cenderung menurun, maka akan memungkinkan untuk dibuka 85 sekolah tersebut secara serentak.

Hal lain yang menjadi perhatian kunci dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah menurut Asli adalah vaksinasi bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di sekolah-sekolah yang akan melakukan pembelajaran tatap muka tersebut.

Selain itu berdasarkan arahan dari Kemdikbudristek RI bahwa orang tua juga berhak mengizinkan atau tidak mengizinkan anaknya untuk mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah.

Jadi sekolah-sekolah yang PTK nya belum divaksin seluruhnya tidak boleh melakukan pembelajaran tatap muka.

Juga apabila orang tua murid mengizinkan anaknya belajar tatap muka di sekolah.

"Ditandai dengan pernyataan dari orang tua murid, jadi tidak ada paksaan," pungkasnya.

Apabila 71 sekolah akan dibuka untuk pembelajaran tatap muka pada bulan Juli nanti.

Maka Asli menyebutkan akan ada 12.000 siswa dan 1.100 guru dari TK hingga SMP yang nantinya akan melakukan pembelajaran tatap muka.

Terkait vaksinasi PTK yang dilakukan sejauh ini, menurutnya dari 400 PTK di 14 sekolah yang telah melakukan pembelajaran tatap muka selama tiga bulan terakhir.

Seluruhnya telah selesai vaksinasi, lalu pada 1.100 PTK dari 71 sekolah tambahan yang akan mulai pembelajaran tatap muka pada bulan Juli nanti telah terlaksana 75 hingga 80 persen dan akan ditargetkan untuk rampung vaksinasi seluruhnya pada akhir bulan Juni ini.

Disdik Targetkan Vaksinasi Covid-19

Penantian peserta didik, orang tua, dan guru khususnya di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, untuk mendapatkan kepastian kembali melakukan proses Pembelajaran Tatap Muka di sekolah, mendapatkan secercah titik terang.

Demikian dijelaskan oleh Asli Nuryadin, Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda pada Minggu (13/6/2021) kepada Tribunkaltim.co di Kota Samarinda, Kalimantan Timur

Kata dia, meski dilakukan secara bertahap dan terbatas, pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Pendidikan Kota Samarinda menyiapkan 71 sekolah dari TK hingga SMP.

Diproyeksikan untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka secara terbatas di awal tahun ajaran baru 2021/2022 bulan Juli nanti.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka di Kukar Belum Ada Kepastian, Pemkab Tunggu Arahan dari Pusat dan Provinsi

Bila ditambah dengan 14 sekolah yang telah terlebih dahulu melakukan Pembelajaran Tatap Muka pada gelombang pertama.

Maka akan ada 85 sekolah di Kota Samarinda yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka pada gelombang kedua.

"85 sekolah yang kita buka Pembelajaran Tatap Muka terbatas bulan Juli ini belum mencapai 50 persen dari jumlah sekolah TK hingga SMP di kota Samarinda yang berjumlah 330 sekolah," ujarnya. 

Karena kondisi Pandemi Covid 19 ini cukup fluktuatif. "Kita akan menunggu arahan dari pusat secara nasional, dan juga kondisi Pandemi Covid 19 di Kota Samarinda sendiri," tuturnya.

Baca Juga: Disdikbud Klaim Aturan Pembelajaran Tatap Muka di Bontang Telah Sesuai Skema dari Instruksi Presiden

"Apabila stabil, hampir pasti kita dapat membuka Pembelajaran Tatap Muka di 85 sekolah secara serentak," ujar Asli Nuryadin lagi.

Menurut Asli, ada sejumlah syarat dan faktor bagi sekolah untuk bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Di antaranya adalah kesiapan sekolah untuk menyediakan kebutuhan protokol kesehatan.

Mulai dari tempat mencuci tangan, ketersediaan masker serta pengaturan jarak antar siswa di sekolah.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka di Paser Belum Pasti, SDN 026 Kekurangan Laptop untuk Asesment

Baca Juga: Sekolah di Kutim Siap Pembelajaran Tatap Muka, Menunggu Vaksinasi Covid-19 Bagi Guru Tuntas

"Jam belajar juga terbatas, kalau biasanya durasi jam pelajaran selama dua jam, pada kondisi saat ini hanya satu jam saja.

Selain itu juga tidak ada jam istirahat, jadi setelah jam pelajaran di kelas siswa langsung pulang ke rumah masing-masing," jelas Asli.

Faktor kunci yang juga menjadi hal utama dalam kesiapan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka pada tahun ajaran baru nanti menurut Asli adalah vaksinasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Kadisdik Kota Samarinda tersebut menyebutkan 400 PTK pada 14 sekolah yang melakukan Pembelajaran Tatap Muka di gelombang pertama telah selesai divaksinasi semua.

Baca Juga: DPRD Berau Gelar Rapat Bersama Dinas Pendidikan, Persiapan Pembelajaran Tatap Muka

Baca Juga: Semua Orangtua Siswa Belum Merestui, Disdikbud Bontang Tetap Gelar Pembelajaran Tatap Muka pada Juni

Sedangkan vaksinasi untuk 1.100 PTK dari 71 sekolah yang nanti akan menyusul Pembelajaran Tatap Muka di bulan Juli telah mencapai 75 hingga 80 persen.

"Kita targetkan akhir bulan Juni ini seluruh PTK terutama di 71 sekolah yang akan melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka telah divaksin semua," ujarnya.

Karena untuk vaksin ini kita harus berbagi dengan sektor lain yang juga menjadi prioritas.

"Kita mendapat dukungan dan bantuan yang luar biasa dari dinas kesehatan, dan teman-teman tenaga medis sehingga sebagian besar PTK sudah selesai divaksin," tukas Asli.

Baca Juga: Persiapan Pembelajaran Tatap Muka, Berikut Jadwal Vaksinasi Covid-19 Bagi Guru di Tarakan

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka di Kutai Timur, Pemkab Kutim Periksa Kesiapan SD 001 Sangatta Utara

Asli menyatakan Vaksinasi bagi PTK adalah syarat mutlak bagi sekolah yang akan melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka di tahun ajaran baru ini.

Menurutnya, sekolah belum boleh untuk menggelar Pembelajaran Tatap Muka jika guru-guru dan tenaga kependidikan di sekolah tersebut belum seluruhnya mendapatkan vaksinasi.

Berita tentang Samarinda

Penulis Hanivan Ma'ruf | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved