News Video

NEWS VIDEO Indonesia Dapat Kiriman Lagi dari Jepang Berupa Vaksin AstraZeneca

Indonesia kembali akan mendapat sumbangan vaksin AstraZeneca "Made in Japan" dari pemerintah Jepang dalam waktu dekat

Editor: Djohan Nur

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Indonesia kembali akan mendapat sumbangan vaksin AstraZeneca "Made in Japan" dari pemerintah Jepang dalam waktu dekat.

"Kita akan sumbangkan kembali vaksin AstraZeneca buatan dalam negeri Jepang kepada Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam dalam waktu dekat. Kini masih dalam penelitian lebih lanjut mengenai jumlah dan waktunya," papar Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi dalam jumpa pers, Selasa (15/6/2021) pagi.

Jepang melihat hubungan yang sangat baik dengan berbagai negara Asia Tenggara terutama dengan Indonesia selama ini.

"Hubungan baik kita selama ini menjadi dasar bantuan tersebut di samping infeksi penularan corona rupanya juga masih cukup besar," ujarnya.

"Sehingga perlu mendapat bantuan lebih lanjut untuk penyuntikan vaksin lebih lanjut," tambah Motegi.

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Berau, Belum Capai Herd Immunity Baru Hanya 20 Persen

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Samarinda, Kasus Covid-19 Terkendali, Kapasitas Rumah Sakit Mencukupi

Menlu Motegi 13 Juni lalu sibuk di dalam negeri mendukung pemilu di Prefektur Shizuoka mendukung calonnya Shigeki Iwa. Pemilu Shizuoka akan dilakukan 20 Juni mendatang.

Naik Signifikan Lebih dari 300 Persen

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali melonjak tinggi di sejumlah provinsi.

Tercatat, tambahan kasus harian pada Kamis (10/6/2021) menjadi yang tertinggi sejak empat bulan terakhir, dengan penambahan 8.892 kasus.

Padahal, tambahan kasus di angka 8.000-an terakhir kali terjadi pada 26 Februari lalu saat bertambah 8.232 kasus.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito membenarkan lonjakan kasus ini.

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Tarakan, Status Zona Kuning Warga Bergejala Ringan Wajib Lapor

Baca Juga: Lawan Virus Corona di Samarinda, Satpol PP dan Dinas Perdagangan Bangun Pos Covid-19

Dalam konferensi pers pada Jumat (11/6/2021) lalu, Wiku mengungkapkan, peningkatan kasus Covid-19 terjadi di sejumlah provinsi di Pulau Jawa.

Ada yang melampaui 50 persen, bahkan hingga 300 persen.

Wiku menjelaskan, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kenaikan kasus paling signifikan.

Tercatat dalam 10 hari terakhir atau pada periode 1 sampai 10 Juni 2021, peningkatan kasus di wilayah DKI Jakarta mencapai 300 persen

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Kutim, Nol Penambahan Kasus Covid-19, Tersisa 49 Pasien yang Dirawat

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Indonesia, Per Hari Program Vaksinasi Covid-19 Menyentuh Angka 500 Ribu

"Sangat disayangkan, kemarin kita pertama kalinya kembali menyentuh angka kasus harian lebih dari 8000."

"DKI Jakarta menjadi provinsi dengan tambahan kasus paling signigikan, dalam 10 hari meningkat lebih dari 300 persen."

"Pada tanggal 1 Juni lalu, kasus harian hanya 500an dan di tanggal 10 Juni kasus harian mencapai 2900an kasus," kata Wiku.

Lantas, bagaimana tanggapan ahli epidemiologi terkait kenaikan kasus ini?

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Kaltim, Kasus Covid-19 Bertambah 146, Satgas Ingatkan Jangan Lalai Prokes

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Indonesia Sabtu 29 Mei 2021, Total Positif 1.809.926 Kasus, Meninggal 50.262 

Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan, lonjakan kasus ini ibarat sudah terjadi kebakaran.

Menurutnya, tim Satgas Covid-19 yang diberi tugas untuk mencegah penambahan kasus ini bekerja kurang tegas.

Sebab, selama ini, Pandu menilai kerja dari tim Satgas Covid-19 hanya bersifat mengimbau dan mengajak saja.

"Kalau sekarang ibarat kebakaran dan teman-teman dari Satgas Covid-19 tidak mempunyai kemampuan yang berani dan tegas, jadi sifatmya menghimbau mengajak," kata Pandu, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Minggu (13/6/2021).

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Tana Tidung, Nihil Kasus dan 434 Orang Sembuh

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Bontang, Kelurahan Lok Tuan Berhasil Keluar dari Zona Merah

"Seharusnya sudah tahu mobilitas penduduk akan meningkatkan lonjakan, harusnya tugas Satgas Covid-19 mencegah supaya tidak terjadi," tambahnya.

Setelah terjadinya 'kebakaran' ini, Pandu menilai akan terjadi lonjakan dengan potensi yang lebih besar lagi.

Hal itu karena faktor varian baru virus Corona, terlebih varian dengan jenis 'Delta' yang disebut lebih menular.

"Jadi sekarang sudah kebakaran dan artinya lonjakan ini akan terjadi terus dan potensinya lebih tinggi dari Janurari 2021," ungkap Pandu.

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Bontang, Tambah 5 Pasien Sembuh, 6 Wilayah Masuk Zona Hijau

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Nunukan, Pekerja Imigran Pulang Secara Ilegal, 1 Terindikasi Positif Covid-19

Pandu juga menuturkan, pandemi tidak hanya dipengaruhi oleh perilaku manusianya saja, tetapi peran dari kebijakan pimpinan untuk mengatasi pandemi juga berpengaruh.

Untuk itu, dalam menghadapi varian baru virus corona ini, Pandu meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan untuk ikut mengatasinya.

"Kita menghadapi ribuan hingga jutaan jenis virus, di daerah terjadi lonjakan kasus yang mengindikasikan dominasi virus baru sudah real."

"Jadi Pak Presiden Jokowi harus turun tangan sendiri untuk mengatasi hal ini," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasus Covid Melonjak Lebih dari 300 Persen, Ahli Sebut Bak Kebakaran, Minta Jokowi Turun Tangan 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jepang akan Kirim Lagi Vaksin AstraZeneca untuk Indonesia 

Berita Nasional

Berita Video

Editor: Jojo
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved