Polemik SMAN 10 Samarinda

Aksi Demo Tolak Pemindahan SMAN 10 Samarinda ke Kampus B, Murni atas Desakan Para Murid

Ratusan pengunjuk rasa yang terdiri dari siswa dan orangtua murid berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (16/5/2021).

TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Para siswa, guru dan orangtua murid SMAN 10 Samarinda berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Kaltim, Rabu (16/6/2021). Mereka meminta agar pemerintah tidak memindahkan SMAN 10 Samarinda ke tempat lain. TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Ratusan pengunjuk rasa yang terdiri dari siswa dan orangtua murid berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (16/5/2021).

Mereka meminta Pemerintah Provinsi Kaltim untuk tidak memindahkan ratusan siswa ke kampus B Jl. Perjuangan Kecamatan Samarinda Utara.

Para siswa dan orangtua SMAN 10 Samarinda itu meminta agar bangunan di kampus A itu tetap digunakan oleh pihak sekolah.

Bahkan rumor yang beredar aksi unjuk rasa ini digerakkan oleh pihak internal sekolah yang tidak terima dipindah, langsung dibantah oleh perwakilan aksi.

Banjarsanti, salah satu perwakilan orangtua murid, membantah hal tersebut.

Baca juga: Aksi Demo Orangtua dan Murid SMAN 10 Samarinda Berlangsung Damai, Disdikbud Janji Bersihkan Atribut

Ia menegaskan aksi ini murni atas desakan dari anak-anak yang bersekolah di tempat tersebut.

Bahkan anaknya sendiri pun minta izin untuk ikut demo pada hari sebelumnya.

Lantas wanita berhijab ini pun mengiyakan dikarenakan melihat masa depan murid-murid tersebut belum jelas di mana lagi mereka bisa bersekolah.

Apalagi dengan sistem zonasi tentu tidak akan membuat masyarakat sekitar kawasan SMAN 10 Samarinda di Loa Janan Ilir akan sulit mencari sekolah bagi anak-anaknya.

Bahkan untuk SMAN 4 dan 7 saja para orangtua di sekitar Kampus Melati pun akan kalah saing dengan sekolah terdekat karena faktor jarak.

"Mereka tergerak rasa memilikinya muncul. Soal gedung baru mereka tidak mau. Ada gedung di sana atau tidak yang penting sekolah ada di seberang karena diperlukan masyarakat setempat di sana.

Bayangkan hanya SMAN 4 dan 7 di sana (kecamatan Loa Janan Ilir). Masyarakat di sekitar SMAN 10 Samarinda berdasarkan zonasi akan tidak dapat karena kalah jarak," ucapnya.

Selain itu ia berharap pemerintah dan Yayasan Melati dapat mencari solusi atas permasalahan ini.

Sebab sekolah tersebut sudah sering memberikan kontribusi kepada daerah terkait prestasi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved