Berita Nasional Terkini
Kasus Covid-19 Melonjak, Pimpinan DPR RI Dukung Uji Klinis Vaksin Nusantara Dilanjutkan
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menilai, hal itu perlu dilakukan di tengah lonjakan kasus Covid-19.
TRIBUNKALTIM.CO - Kasus Covid-19 di Indonesia kembali melonjak tinggi di sejumlah provinsi.
Melonjaknya kasus Covid-19 di tanah air ini mendapat perhatian dari pimpinan DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.
Dirinya meminta semua pihak bersama-sama ikut berpartisipasi mengantisipasi penyebaran Covid-19. termasuk mendukung uji klinis Vaksin Nusantara dilanjutkan.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menilai, hal itu perlu dilakukan di tengah lonjakan kasus Covid-19.
"Saya pikir, dalam lonjakan Covid-19 yang tinggi ini. Marilah kita sama-sama ikut berpartisipasi mengantisipasi. Salah satunya adalah, saya pikir enggak ada masalah, mau vaksin apa, yang penting dia sudah bisa teruji, fase 1 fase 2 ya dilanjutkan saja saya pikir," kata Dasco, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/6/2021).
Baca juga: Usai Disuntik Vaksin Nusantara, Adian Napitupulu Sebut Kondisinya Baik-baik Saja
Ketua Harian DPP Gerindra itu melihat, uji klinis fase III Vaksin Nusantara tidak ada masalah untuk dilanjutkan.
Dasco mengingatkan semua pihak untuk melepas ego sektoralnya masing-masing dalam pengembangan Vaksin Nusantara.
"Saya pikir soal vaksin, mari melepas ego sektoral kita masing-masing. Kita juga enggak mau dibilang kok DPR ikut-ikutan soal vaksin, kan DPR pernah dibilang seperti itu, Nah, tetapi ini kan mengenai nasib masyarakat banyak," katanya.
Lebih lanjut, Dasco mengingatkan jangan sampai gagasan Vaksin Nusantara ini nantinya diinisiasi negara lain.
Sebab saat ini sudah ada beberapa negara yang tengah meneliti vaksin yang serupa tersebut.
"Saya juga dengar di beberapa negara lain sedang melakukan penelitian soal vaksin dengan teknologi yang sama dengan Vaksin Nusantara, jangan sampai kita berinisiasi duluan tapi kemudian negara lain yang berhasil menerapkan setelahnya," pungkasnya.
Baca juga: Di Mata Najwa, Dahlan Iskan tak Peduli Disebut Pembela Mati-matian Vaksin Nusantara
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu disuntik Vaksin Nusantara.
Vaksin Nusantara yang digagas oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, sempat menjadi polemik dan perdebatan di Tanah Air.
Adian mengaku kondisinya baik-baik saja setelah menerima suntikan vaksin Nusantara.
"Saya mungkin satu dari yang sudah disuntik vaksin Nusantara dan sudah 53 atau 54 hari sampai saat ini kondisinya baik-baik saja, pimpinan," ujar Adian dalam rapat dengar pendapat Komisi VII DPR RI dengan Terawan, Rabu (16/6/2021).
Politikus PDI Perjuangan itu juga mengungkap tak ada efek samping atau keluhan setelah dirinya menjalani vaksinasi.
Adian justru kemudian berkelakar. Dia mengatakan vaksin Nusantara tak membuat ketampanannya berkurang.
"Istri bahagia, kita bahagia, tidak ada gangguan medis yang sama alami. Ketampanan tidak berkurang sama sekali. Semua masih dalam rangka normal," kata Adian.
Rekomendasi Komisi VII DPR
Dalam kesimpulan rapat itu, Komisi VII DPR RI menyetujui agar Vaksin Nusantara dilanjutkan risetnya atau masuk ke uji klinis fase III.
Baca juga: Satu Gara-gara Ditolak, Dahlan Iskan Bongkar Alasan Dukung Penelitian Vaksin Nusantara di Mata Najwa
"Komisi VII DPR RI mendukung penuh pengembangan vaksin imun Nusantara oleh Dokter Terawan Agus Putranto dan mendesak lanjutan uji klinis fase III yang sesuai dengan kaidah uji klinis, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah," ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno saat membacakan kesimpulan hasil rapat di Ruang Rapat Komisi VII DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/6/2021).
Kesimpulan lain, Eddy memaparkan bahwa pihaknya mendukung agar Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Ismunandar memasukkan riset Vaksin Nusantara berbasis sel dendritik sebagai salah satu pengembangan riset vaksin pihaknya.
Berikutnya, Komisi VII DPR turut mendukung pengembangan segala jenis pengembangan Vaksin Covid-19 yang ada di Tanah Air.
Sebab, kata Eddy, itu adalah bentuk inovasi anak bangsa untuk menuju kemajuan dan kemandirian Indonesia.
Kesimpulan terakhir, Komisi VII menyepakati Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 untuk segera merampungkan pengembangan vaksin Merah Putih.
Dengan demikian, lanjutnya, vaksin Merah Putih dapat segera diproduksi secara masif dan digunakan masyarakat.
"Dengan tetap memperhatikan standar uji klinis keamanannya agar produksinya dapat segera digunakan untuk masyarakat luas," kata Eddy.
Alasan Terawan Gandeng AS
Dalam kesempatan itu, Terawan Agus Putranto mengaku sengaja menggandeng Amerika Serikat (AS) untuk mengembangkan Vaksin Nusantara.
Pernyataan itu muncul setelah Anggota Komisi VII DPR RI Adian Napitupulu menanyakan mengapa riset vaksin Nusantara penting untuk dihentikan.
Adian menanyakan apakah itu perlu dihentikan karena perihal anggaran yang besar atau adanya potensi bahaya usai disuntik vaksin Nusantara.
Baca juga: TERUNGKAP, Inilah Isi Surat dan Permintaan Kepala RSPAD ke KSAD di Tengah Polemik Vaksin Nusantara
"Dalam kasus Vaksin Nusantara apa sih yang dikhawatirkan dari proses riset ini? Apa sih kekhawatiran negara jika riset dilakukan?" tanya Adian dalam rapat.
"Misalnya ada kerugian negara yang sangat besar di situ, membahayakan negara, membahayakan penduduk? Atau apa yang membuat sepertinya ada sesuatu yang sangat penting membuat ini harus dihentikan," lanjut Adian.
Namun, Terawan menjelaskan alasan dirinya menggandeng AS, dalam hal ini perusahaan Aivita Biomedical, yang diketahui memproduksi antigen SARS CoV-2 yang digunakan dalam proses pengembangan vaksin Nusantara.
Dia mengatakan sengaja menggandeng AS agar standar vaksin Nusantara juga mengacu pada negara luar. Sehingga nantinya dapat diakui pula oleh negara lain.
"Sengaja saya menggandeng Amerika, supaya standarisasinya sama," ujar Terawan.
"Dan tujuannya apa di kemudian hari, bahwa apa yang kita kerjakan di Indonesia ini bukan sekedar standar Indonesia, tapi standarnya juga mengacu pada luar sehingga nantinya juga diakui. Untuk pendapat-pendapat yang lain, saya tidak mengerti karena saya dalam lingkup seorang peneliti," tandasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pimpinan DPR Dukung Uji Klinis Vaksin Nusantara Dilanjutkan,