Berita Kaltim Terkini

DPRD Kaltim Soroti Indeks Inovasi Daerah Tahun 2020, Minta Gubernur Isran Noor Benahi Struktur OPD

Kepala Litbang Kemendagri, Agus Fatoni, mengeluarkan Indeks Inovasi Daerah tahun 2020.

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/JINO KARTONO
Ketua Fraksi PKB DPRD Kaltim Syafruddin. TRIBUNKALTIM.CO/JINO PRAYUDI KARTONO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kepala Litbang Kemendagri, Agus Fatoni, mengeluarkan Indeks Inovasi Daerah Tahun 2020.

Dalam Indeks tersebut, terdapat lima orang provinsi dengan indeks inovasi terendah.

Dari kelima provinsi tersebut, Kalimantan Timur (Kaltim) masuk ke dalam posisi lima besar indeks inovasi terendah.

Hal tersebut juga mendapat komentar dari Fraksi PKB DPRD Kaltim.

Melalui Ketua Fraksi PKB Syafruddin, Jumat (18/6/2021) mengatakan rendahnya Indeks Inovasi itu harusnya menjadi catatan bagi Gubernur Kaltim Isran Noor.

Salah satu catatan yang sebaiknya dikerjakan Isran Noor adalah merestrukturisasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di wilayah pemprov Kaltim.

Restrukturisasi tersebut yaitu dengan memilih kepala-kepala yang ada di masing-masing dinas sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

Namun, Syafruddin menilai beberapa OPD dipimpin oleh orang yang tidak sesuai dengan kemampuannya.

Misalnya menempatkan Saaduddin sebagai kepala BPKAD adalah langkah yang super keliru karena basic Saadudin itu adalah pemeriksa, penilai, pengawas, mengawasi.

"Tiba-tiba sekarang diberi kewenangan untuk mengeksekusi pasti tidak nyambung tugas dan kewenangan dia dengan mentalnya jadi semua pekerjaan di anggap keliru dan cenderung salah," ucapnya.

Selain itu ia menilai Isran Noor selalu berikan keleluasaan kepada anak buahnya dengan sebebas-bebasnya.

Dengan adanya pemberian kebebasan tersebut seharusnya Isran Noor memberikan evaluasi kepada masing-masing OPD-OPD yang ada.

Sehingga hal tersebut menjadi acuan dalam membenahi serta peningkatan pelayanan dan inovasi daerah.

Jika hal tersebut dilakukan maka tidak memungkinkan popularitas Isran Noor di kancah nasional bisa sebanding beberapa kepala daerah lainnya.

Sebut saja Ridwan Kamil, Khofifah Indar Parawansa dan Ganjar Pranowo yang mungkin Isran Noor bisa disejajarkan dengan ketiga tokoh tersebut.

Sebagai tokoh nasional mestinya isran menciptakan prestasi di daerah sebagai bekal dia maju ke pentas nasional.

"Ini yang bisa menyelamatkan kiprah isran di pentas nasional," ucapnya.

Masuk 5 Terbawah dalam Indeks

Kepala Litbang Kemendagri, Agus Fatoni mengeluarkan Indeks Inovasi Daerah Tahun 2020.

Dalam indeks tersebut Kalimantan Timur masuk dalam lima daerah Indeks Inovasi terendah.

Hal tersebut direspon langsung oleh Sekretaris Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Sa'bani.

Kepada Tribunkaltim.co, melalui sambungan telepon, Jumat (18/7/2021) mengatakan, jika pihak Kemendagri tidak melaksanakan sosialisasi secara intensif.

Baca Juga: Disdukcapil Berau Resmikan Rumah Inovasi dan Siak Online Kecamatan Terpencil

Sehingga Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pun tidak menyampaikan laporan inovasi apa saja yang telah dibuat selama tahun 2020.

"Itu masalah laporan tidak disampaikan laporan inovasi yang kita buat tidak sampaikan sosialisasi tidak intensif kita tidak monitor. Itu tahun lalu iya," ucapnya.

Ia mengatakan selama ini pemerintah Provinsi Kalimantan Timur selalu masuk top 99 inovasi dari seluruh daerah di Indonesia.

Berdasarkan pengalaman tahun lalu, maka untuk penilaian tahun 2021 ini pemerintah Provinsi Kaltim telah menyiapkan hasil laporan Inovasi tahun ini.

Baca Juga: Langkah untuk Pemulihan Ekonomi Nasional, Butuh Peran Generasi Muda, Berinovasi Kala Pandemi Corona

Rencananya laporan tersebut akan diberikan sebelum batas akhir bulan Agustus mendatang. "Masalah apa sebenarnya itu disebutkan karena laporan tidak disampaikan.

Artinya tidak tersampaikan , ada sosialisasi kurang intensif Litbang Kemendagri sehingga OPD-OPD tidak melaporkan inovasi yang buat," ucapnya.

Ia pun yakin setelah penyampaian laporan tahun ini otomatis membuat peringkat di Kaltim kembali naik.

"Jadi kalau kita lengkapi tahun ini batas sampai Agustus nilainya tahun depan kan begitu kita kumpul laporan sesuai format laporan otomatis naik lagi," pungkasnya.

Tidak Perlu Malu Mengakui

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri (Litbang Kemendagri) mengeluarkan hasil Indeks Inovasi daerah tahun 2020.

Kepala Badan Litbang Kemendagri dalam situsnya www.litbang.kemendagri.go.id Kamis (17/6/2021). Agus Fatoni menyampaikan, terdapat 5 provinsi yang memiliki nilai indeks inovasi terendah.

Dari kelima provinsi tersebut antara lain Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Barat, Maluku, Kalimantan Timur, dan Gorontalo.

Hal tersebut mendapat tanggapan dari pengamat di Kaltim.

Baca juga: Kembangkan Inovasi Mahasiswa, ITK Borong Juara Pertamina Innovation Project 2021

Akademisi Universitas Mulawarman (Unmul) Herdiansyah Hamzah, Jumat (18/6/2021) mengatakan keluarnya hasil indeks tersebut sebagai sebuah catatan yang perlu diperbaiki oleh pemerintah provinsi Kaltim.

Untuk itu ia berharap pemerintah segera melakukan pembenahan dari seluruh sektor lini.

"Tidak perlu malu untuk mengakui kalau memang Pemerintah sangat tertinggal dalam hal inovasi terobosan kebijakan," ujarnya.

"Lemahnya inovasi ini bertautan dengan buruknya sistem pelaporan, dan minimnya riset dan kajian untuk menopang terobosan kebijakan Pemerintah," ucap Herdiansyah Hamzah.

Untuk itu ia menilai kedepannya pemerintah segera melakukan pembenahan dari segi riset maupun kebijakan-kebijakan yang inovatif serta tepat sasaran.

Baca juga: Program KLIK ME Masuk Top 45 Inovasi Pelayanan Publik, Pemkab Kukar Raih Penghargaan KemenPAN-RB

Selain inovasi dalam pelayanan publik juga harus ditingkatkan agar masyarakat dapat mendapatkan pelayanan yang mudah dan cepat khususnya di era digital ini.

"Dalam hal riset dan kajian misalnya, harus benar-benar diarahkan untuk mendorong terobosan kebijakan yang menjawab kebutuhan publik," ujarnya.

"Bukan riset yang sekedar base on project. Begitupun dengan tata kelola data, harus ada terobosan sistem data yang fleksibel, transparan, real time, dan mudah diakses publik," ucap Herdiansyah Hamzah.

Baca juga: Lewat Ojol Berlian dan Pahala, Hadi Optimis Kaltim Masuk Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2020

Selain itu, ia berharap agar peran role top model menjadi pemicu agar karyawan di bagian bawah pun juga memilik inspirasi dalam meningkatkan inovasi pelayanan publik.

Sehingga contoh dari pejabat kalangan atas lah yang diharuskan menjadi panutan agar anak buahnya juga terinspirasi dalam hal pengembangan inovasi.

"Jangan kencang di bawah, namun di atas justru berjalan lamban. Ini yang mesti dibenahi ke depannya, sebab indeks inovasi itu bukan sekedar angka-angka, namun komitmen keseriusan untuk mendorong tata kelola pemerintahan (good governance) yang mampu melayani publik dengan baik," katanya.

Berita tentang Kalimantan Timur

Penulis Jino Prayudi | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved