Virus Corona di Bontang
Tren Covid-19 Kembali Meningkat di Bontang, PTM Terancam Batal
Rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang dijadwalkan pada Juli mendatang, terancam batal.
Penulis: Ismail Usman |
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang dijadwalkan pada Juli mendatang, terancam batal.
Tim Satgas Covid-19 Bontang sejauh ini belum merampungkan hasil verifikasi standar prokes sekolah.
Belum lagi tren kasus Covid-19 yang belakangan terus meningkat, juga mengacam batalnya pelaksanaan PTM.
Dari data yang dihimpun TribunKaltim.co dalam sepekan terakhir, ada tambahan sebanyak 147 kasus baru.
Kini jumlah kasus aktif saat ini mencapai 223 orang.
Baca juga: Jubir Satgas Covid Bontang Sebut Warga yang Sudah Divaksin Masih Potensi Terpapar Corona
Kabid Pendidikan Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Saparudin menegaskan jika sejauh ini belum menerima hasil verifikasi prokes sekolah dari Tim Satgas.
Hasil pemeriksaan dari verifikasi prokes, ada sejumlah sekolah yang belum dilengkapi prokes.
"Belum kelar. Baru sekira 90 persen yang siap. Sisanya masih ada yang kurang seperti petunjuk prokes di sekolah," ungkap Saparudin, Minggu (20/6/2021).
Lebih lanjut Saparudin menjelaskan, lonjakan kasus yang terjadi sepekan terakhir ini memang mengancam batalnya pelaksanaan PTM.
Menurutnya, kesempatan PTM sebenarnya masih tebuka lebar. Sebab jadwal PTM yang sebelumnya ditetapkan masih terhitung tiga pekan lagi.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Bontang, Kasus Covid-19 Meningkat Tajam, Orang Terpapar Capai 233
Sehingga pihaknya masih punya waktu menunggu agar Covid-19 di Bontang segera kembali membaik.
"Iya memang lagi melonjak. Makanya kita tunggu saja. Karena kan PTM itu tiga minggu lagi," bebernya.
Sebenarnya jika PTM harus dibatalkan pun tak menjadi masalah, karena keputusan itu menjadi otoritas Tim Satgas Bontang.
Selama ini, pihaknya hanya sebatas mempersiapkan seluruh keperluan jelang PTM.
"Kalau dibatalkan tidak masalah. Yang jelas tugas kami jalankan untuk mempersiapkan fasilitas PTM. Itu saja," tutur Saparudin.
Selain itu, infomasi pembatalan PTM di zona merah dari instruksi Pemerintah pusat pun telah diterima Saparudin.
Ia pun mengaku siap mengikuti instruksi tersebut.
"Ya kita tetap jalankan perintah itu. Jadi yang PTM hanya selain zona merah. Namun perlu diingat semua keputusan tetap berada di Tim Satgas," ucapnya.