Virus Corona di Samarinda
Walikota Samarinda Andi Harun Beber Jadwal Pembukaan Sekolah untuk Pembelajaran Tatap Muka
Wacana digelarnya kembali pembelajaran tatap muka di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur semakin mendapatkan kepastian.
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo
Sebelumnya kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin telah menyampaikan terkait teknis pelaksanaan pembelajaran tatap muka jika benar-benar akan dilaksanakan pada bulan Juli mendatang.
Baca juga: Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Samarinda Berjalan Baik, 72 Sekolah Disiapkan untuk PTM
Berdasarkan arahan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, pembelajaran tatap muka yang dilakukan di sekolah nanti adalah pembelajaran tatap muka terbatas.
Tentu saja dengan sistem pembelajaran yang berbeda dari kondisi sebelum pandemi Covid-19.
"Durasi waktu jam pelajaran akan dibatasi, jumlah murid yang datang ke sekolah juga tidak boleh lebih dari 50 persen kapasitas sekolah, dan juga penerapan prokes yang ketat," terang Asli.
Selain itu, vaksinasi kepada tenaga pendidik juga sudah dilakukan sebagai bentuk kesiapan kota Samarinda untuk menggelar pembelajaran tatap muka secara bertahap.
Baca juga: 14 Sekolah Terapkan Pembelajaran Tatap Muka di Samarinda, Rencana akan Tambah 58 Lagi
Rencananya, ada 85 sekolah dari jenjang SD hingga SMP yang diproyeksikan untuk melakukan pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah pada awal tahun ajaran baru bulan Juli mendatang.
Belum Peroleh Kesempatan
Sebelumnya, Pemkot Samarinda telah melakukan uji coba pembelajaran tatap muka kepada 14 sekolah secara bertahap.
Dan menilai sejauh ini dapat berjalan dengan baik tanpa ada kasus penularan Covid 19 yang terjadi.
Sementara sekolah-sekolah lain yang belum mendapatkan kesempatan untuk melangsungkan pembelajaran tatap muka.
Hal itu, tentu saja kata Kadisdik Kota Samarinda, berharap kondisi pandemi Covid 19 di Samarinda akan dapat terus melandai.
Sehingga sekolah dari jenjang SD hingga SMP di kota Samarinda yang berjumlah 330 sekolah juga bisa dibuka seluruhnya secara bertahap.