Berita Samarinda Terkini
Pemkot Samarinda Atur Ruang bagi PKL di Tepian Mahakam, Sebelum Difungsikan sebagai RTH Sepenuhnya
Penutupan dan pelarangan kawasan tepian Mahakam dari aktivitas Pedagang Kaki Lima (PKL) sejak sebulan yang lalu, membuat para pedagang yang tergabung
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Penutupan dan pelarangan kawasan Tepian Mahakam dari aktivitas Pedagang Kaki Lima (PKL) sejak sebulan yang lalu, membuat para pedagang yang tergabung dalam Ikatan Pedagang Tepian Mahakam (IPTM) melayangkan surat terbuka ditujukan kepada beberapa pihak termasuk Pemerintah Kota Samarinda beberapa hari lalu agar mereka diizinkan kembali berjualan.
Dalam surat terbuka dari IPTM tersebut juga sudah dibahas dalam hearing dengan Komisi III DPRD Kota Samarinda, para pedagang berkomitmen untuk membatasi dan mengurangi jumlah lapak yang dibuka per harinya, asalkan mereka diizinkan kembali berjualan di area Tepian Mahakam.
Tuntutan tersebut akhirnya ditanggapi oleh Pemkot Samarinda dengan memutuskan untuk melakukan simulasi pembukaan lapak secara terbatas bagi PKL di kawasan Tepian Mahakam.
Walikota Samarinda, Andi Harun mengatakan, simulasi pembukaan lapak bagi PKL terbatas 30 pedagang setiap harinya dan hanya dapat menempati zona-zona tertentu di Tepian Mahakam yang akan ditentukan selanjutnya.
Simulasi tersebut sebagai upaya dari Pemkot Samarinda untuk memberikan jalan tengah bagi PKL dari kepentingan Pemkot Samarinda yang menginginkan kawasan Tepian Mahakam sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) sepenuhnya dan bebas dari PKL.
Baca juga: Pemkot Samarinda Izinkan PKL Tepian Mahakam Berjualan Secara Terbatas, Rencanakan Simulasi
Sebelumnya, Pemkot Samarinda telah sepakat untuk memfungsikan kawasan Tepian Mahakam sebagai RTH secara total, maka dari itu, nasib PKL yang telah berjualan di kawasan tersebut sejak tahun 1998 sedang dibahas oleh Pemkot melalui OPD terkait agar dapat diakomodasi dan direlokasi.
Namun Walikota Samarinda, Andi Harun menekankan bahwa simulasi tersebut dilakukan sebagai alternatif sementara sampai Pemkot mendapatkan lokasi untuk memindahkan PKL dari Tepian Mahakam.
"Kita akan lihat hasil simulasi dalam Minggu ini, apakah nanti akan kita buka kembali atau tidak, sampai kita menganggap bahwa sudah saatnya untuk dipindah (PKL) secara total dan membebaskan Tepian Mahakam dari PKL," ungkap Andi Harun di gedung Balai Kota Samarinda pada Selasa (22/6/2021).
"Untuk lokasi pemindahan PKL ada beberapa usulan yang berkembang seperti di Marimar (Mahakam Riverside Market), dan Mahakam Lampion Garden, tetapi kita juga mempertimbangkan bahwa di tempat tersebut juga tidak bisa menampung beban yang besar.
Mungkin juga akan kita pertimbangkan kerja sama dengan PT. Pelindo, kita belum bicara tetapi pihak Pelindo sudah terbuka untuk kerja sama," tutur Andi Harun.
Baca juga: IPTM Temui DPRD Samarinda, Mencari Solusi Para Pedagang di Tepian Mahakam
Untuk saat ini, Pemkot melalui Satpol PP dan OPD terkait lainnya sedang menyusun langkah untuk melakukan simulasi terbatas bagi PKL di Tepian Mahakam yang rencananya akan mulai dilakukan pekan ini.
Wakil Walikota Samarinda, Rusmadi Wongso yang rencananya akan memimpin tim dalam simulasi nantinya menjelaskan bahwa pedagang di kawasan tepian menempati empat segmen dari area tepian depan kantor gubernur, hingga menuju jalan Slamet Riyadi.
Pemkot telah sepakat untuk memfungsikan kawasan di empat segmen ini sebagai RTH seluruhnya.
Dia mengemukakan Pemkot hanya akan membuka ruang bagi PKL di segmen depan kantor gubernur dan di kawasan taman Teluk Lerong.
"Dari 130 pedagang di tepian mahakam yang ada didata, untuk dapat menempati dua zona tepian yang diperuntukkan untuk PKL tersebut hanya akan mengakomodasi 30 pedagang setiap harinya, maka sebagai solusinya, pemerintah menawarkan untuk dapat bergantian berdasarkan waktu yang disepakati," ucap Rusmadi pada Selasa (22/6/2021).