Virus Corona
Virus Corona Varian Delta Jauh Lebih Menular, Ahli Ungkap Orang yang Terjangkit Bisa Terpapar Ulang
Varian Delta pertama kali diidentifikasi muncul di daerah India, dan sifatnya sangat mudah menular dan lebih berbahaya.
TRIBUNKALTIM.CO - Penyebaran virus Corona atau Covid-19 di tahan air kian mengkhawatirkan.
Di beberapa daerah, terjadi lonjakan kasus yang cukup signifikan.
Kasus virus corona setiap hari terus mengalami lonjakan dan terus merenggut banyak korban.
Kini masyarakat juga kembali dihebohkan dengan kemunculan Virus Corona Varian Delta.
Varian Delta pertama kali diidentifikasi muncul di daerah India, dan sifatnya sangat mudah menular dan lebih berbahaya.
Baca juga: Singapura Berdamai dengan Covid-19, Anggap Seperti Flu Biasa, Tak Ada Lagi Karantina
Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Tjandra Yoga Aditama menjelaskan soal kemungkinan virus corona varian Delta menular hanya dengan berpapasan.
Menurut Prof Tjandra, kemungkinan virus corona varian Delta menular hanya dengan berpapasan memang ada.
Kendati demikian, masyarakat perlu memastikannya dengan menunggu hasil penelitian lebih lanjut dari Sydney, Australia.
"Kemungkinan itu mungkin saja ada, tapi apakah benar 5-10 detik seperti temuan di Australia, kita tunggu nanti hasil penelitian jurnalnya," kata Prof Tjandra, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Senin (28/6/2021).
Tetapi, Prof Tjandra memastikan, virus corona varian Delta memang jauh lebih menular.
"Varian Delta dibandingkan dengan varian sebelumnya memang jauh lebih menular," ungkap mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara ini.
Di sisi lain, Prof Tjandra juga menjelaskan ada lima dampak varian baru virus corona.
Pertama, soal dampak penularannya.
Kedua, soal berat dan ringannya terhadap penyakit.
Ketiga, soal kemungkinan infeksi ulang atau reinfeksi.
Baca juga: Update Covid-19 Bontang, Kasus Aktif Tembus 582 Orang, Tim Satgas Perkuat Relawan Garda Isoman