Virus Corona di Bontang
Update Covid-19 Bontang, Kasus Aktif Tembus 582 Orang, Tim Satgas Perkuat Relawan Garda Isoman
Tren penyebaran virus corona di Bontang kian mengkhawatirkan. Rilis terbaru, Minggu (27/06/2021), kembali terjadi penambahan sebanyak 57 kasus positif
Penulis: Ismail Usman | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Tren penyebaran virus corona di Bontang kian mengkhawatirkan. Rilis terbaru, Minggu (27/06/2021), kembali terjadi penambahan sebanyak 57 kasus positif.
Saat ini total kasus di Bontang berjumlah 582 orang terkonfirmasi aktif Covid-19. 111 kasus diantaranya kini tengah mendapat perawatan intensif di sejumlah rumah sakit.
Sedangkan 471 pasien lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah.
Lonjakan kasus yang terjadi dalam dua pekan terakhir ini pun membuat Tim Relawan Garda Isoman harus kerja ekstra.
"Ya, harus ekstra. Karena 80 persen jumlah pasien yang jalani isolasi mandiri harus diawasi," ungkap Letkol Arh Choirul Huda, Wakil Ketua Tim Satgas Covid-19 Bontang, Senin (28/06/2021).
Baca juga: Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Delta dengan Flu Biasa, Sama-sama Alami Pilek dan Batuk
Menurutnya, peran Tim Relawan Garda Isoman dalam kondisi seperti ini sangat dibutuhkan.
Sebab tugasnya harus menjamin tingkat pengawasan dan pendampingan atas pemenuhan kebutuhan pokok para pasien yang jalani isolasi mandiri.
"Pastikan pasien itu tidak keluar-keluar dari rumah," terangnya.
Choirul menjelaskan, pengawasan dari tingkat kelurahan telah diserahkan penuh ke Tim Relawan.
Sementara pengawasan ditingkat Makro, tentunya menjadi tanggung jawab Tim aparat gabungan.
Baca juga: Kaltim Urutan Kedua Nasional Positif Covid-19, Komisi IV DPRD Segera Panggil Satgas Covid-19
"Untuk pengawasan mikronya itu Tim Garda Isoman. Kami awasi secara makro dan penegakan prokes," tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pemerintah bersama pihaknya akan terus berupaya menekan kembali angka penyebaran.
Selain galakkan pengawasan prokes di tempat-tempat ramai, pihaknya juga melakukan mobilisasi masyarakat agar mendapatkan suntikan vaksin.
"Upaya kita. Tentu tingkatkan prokes, galakkan vaksinisasi, dan tetap memastikan fasilitas pelayanan kesehatan," pungkasnya.