Berita Kukar Terkini

58 Desa di Kukar Rawan Peredaran Narkoba, Bangun Rejo Pilot Project Desa Bersinar

Pusat bersama Pemkab Kukar siap perangi narkotika, psikotropika, dan obat terlarang (Narkoba) demi mewujudkan Indonesia Bersih Narkoba (Bersinar)

Penulis: Aris Joni | Editor: Mathias Masan Ola
HO/Prokom
Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin (kiri) saat menghadiri acara peringatan HANI 2021 di kantor Gubernur Kaltim Samarinda. Satu desa di Kukar menjadi pilot project Desa Bersinar. (HO/Prokom) 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Pusat bersama Pemkab Kukar siap perangi narkotika, psikotropika, dan obat terlarang (Narkoba) demi mewujudkan Indonesia Bersih Narkoba (Bersinar).

"Saat ini ada 173 Desa dari seluruh Indonesia yang ditunjuk sebagai Desa Bersinar untuk memerangi narkoba yang terus meningkat setiap tahunnya," ujar Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin dalam rilis prokom setkab Kukar.

Rendi juga mengikuti peringatan Hari Anti Narkotika Internasional atau HANI 2021 dengan tema War on Drugs.

Berarti perang melawan narkoba, pada masa pandemi Covid 19 menuju Bersinar, yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido Kabupaten Bogor, dibuka Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, diikuti secara virtual dari Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Senin (28/6/2021) kemarin.

Baca juga: Kalapas Perempuan Tenggarong Pastikan Warga Binaan dan Petugas Bersih dari Narkoba

 
Dikatakan Rendi, pihaknya telah melakukan pemetaan pengembangan Desa Bersinar di beberapa titik.

Salah satunya Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang yang menjadi pilot project dari Kabupaten Kukar untuk Desa Bersinar tersebut.

"Berdasarkan pemetaan daerah rawan yang ada di Kukar Provinsi Kaltim, Kukar cukup banyak wilayahnya dalam status bahaya ada sebanyak 58 Kelurahan dan Desa, ini menjadi kekhawatiran bersama terkait penyalahgunaan narkotika yang beredar di Kukar," ungkapnya.

Ia menambahkan, Pemkab Kukar terus bersinergi dengan aparat penegak hukum dalam memerangi narkoba.

Pasalnya menurut dia, tugas memerangi narkotika bukan hanya ada di BNN saja, namun harus adanya kerjasama antara penegak hukum, Kepala Daerah, masyarakat dan tokoh agama.

Baca juga: Peredaran Narkoba di Kaltim Tidak Surut Saat Pandemi, Polda Tekankan Slogan 3T

Oleh karena itu, ia berharap Pemkab Kukar bisa terus menekan angka penyalahgunaan narkoba di Kukar.

"Sekarang sangat mengkhawatirkan karena banyak sekali peredaran jenis baru dengan harga murah dan mudah didapat," ujarnya.

"Yang sedang berkembang di beberapa wilayah Kukar seperti Lem dan tumbuhan Keratom Borneo yang sangat berpotensi disalahgunakan oleh masyarakat," pungkas Rendi.(*)

Berita tentang Kukar

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved