Breaking News

Berita Kaltim Terkini

Dampak Vaksinasi Massal, PSI Kaltim Sarankan Pemerintah Daerah Perketat Mobilisasi Massa

Vaksinasi massal terus diupayakan pemerintah. Tujuannya agar menciptakan kekebalan wilayah (Herd immunity) di masing-masing lingkungan.

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Ketua DPW PSI Kaltim Novita Rosalina. Dokter Gigi ini meminta pemerintah daerah mencegah kerumunan saat vaksinasi massal. TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Vaksinasi massal terus diupayakan pemerintah. Tujuannya agar menciptakan kekebalan wilayah (Herd immunity) di masing-masing lingkungan.

Maka dari itu, pemerintah bekerjasama dengan beberapa OPD maupun forkopimda.

Tujuannya agar mempercepat pemberian vaksin di masyarakat.

Sekaligus memecah massa agar tidak terjadi kerumunan.

Namun di Kalimantan Timur (Kaltim) terjadi kerumunan massa saat vaksinasi massal.

Baca juga: Hindari Kerumunan Saat Vaksin Covid-19, Puskesmas Temindung Samarinda Batasi Hanya 20 Orang Per Hari

Hal tersebut terlihat di beberapa wilayah Kabupaten/Kota di Kaltim.

PSI Kaltim merespon terkait membludaknya massa dalam kegiatan vaksinasi massal selama beberapa hari ini.

Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia Katim Novita Rosalina mendesak pemerintah daerah untuk menertibkan proses vaksinasi agar menjadi lebih baik.

Menurutnya, perlu sebuah sistem dalam proses vaksinasi agar menghindari kerumunan.

“Kita sangat mengapresiasi banyak masyarakat yang mau disuntik vaksin. Namun keinginan kuat masyarakat untuk mengakhiri pandemi ini harus dibarengi dengan kinerja sungguh-sungguh dari pemerintah daerah dalam pelayanan vaksinasi,” kata Novita melalui siaran pers yang diterima tribunkaltim.co, Rabu (30/6/2021).

Baca juga: Pihak Mall dan Restoran Cepat Saji di Samarinda Tak Sangka Efek Promo Malah Timbulkan Kerumunan

Novita mencontohkan yang terjadi di Kota Samarinda dalam beberapa hari terakhir.

Di lokasi yang ditunjuk untuk program vaksinanasi terlihat kerumunan warga saat mengantre suntik vaksin.

“Seharusnya ada sistem yang dibuat agar kenyamanan warga serta penerapan protokol kesehatan lebih diutamakan,” katanya.

Wanita yang juga berprofesi sebagai dokter gigi ini pun mendapatkan keluhan dari warga.

Beberapa warga mengaku dipindah dari satu lokasi penyuntikan vaksin ke lokasi lainnya.

Setelah datang ke tempat yang dituju, petugas vaksin menolak.

Baca juga: Timbulkan Kerumunan karena Promo Restoran Cepat Saji, Pengelola Mall SCP Samarinda Hubungi Satgas

Selain itu, warga juga mengeluhkan antrean yang sangat panjang.

Kondisi ini tentu menyebabkan terjadinya kerumunan warga di satu tempat.

“Hal seperti ini yang harus diperbaiki. Jangan sampai upaya mencegah penularan malah menjadi tempat penyebaran Covid-19. Istilahnya, jangan ada klaster vaksinasi,” ucap Novita Rosalina.

Ia meminta pemerintah daerah untuk tetap menegakkan protokol kesehatan.

“Bisa kita saksikan, pemerintah daerah hanya sebatas memberikan imbauan. Belum ada upaya serius menegakkan protokol kesehatan di tengah aktivitas masyarakat,” pungkasnya.

Berita tentang Samarinda

Berita tentang Vaksinasi Covid-19

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved