Virus Corona di Bontang
Pedagang di Lang-lang Bontang Kaget Diminta Tutup, Pedagang: Kami Terlilit Hutang Koperasi
Pedagang Lapangan Bessai Berinta Lang-lang, Bontang terpaksa harus kembali kencangkan ikat pinggang.
Penulis: Ismail Usman | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BONTANG- Pedagang Lapangan Bessai Berinta Lang-lang, Bontang terpaksa harus kembali kencangkan ikat pinggang.
Buntut dari lonjakan kasus Covid-19 di Bontang, sumber pedapatan para pedagang terancam hilang kembali.
Hanya selang dua pekan dibuka, para lapak pedagang di Lang-lang diminta tutup, dengan alasan sesuai aturan baru yang telah disepakati dalam rapat evaluasi PPKM Mikro, Selasa (29/06/2021) malam tadi.
Salah satu pedagang, Sunarya (52) menuturkan jika dirinya mulai membuka lapaknya kembali sejak 10 hari yang lalu.
Baca juga: Perketat Aturan PPKM Mikro, Cafe dan Warung Makan di Bontang Boleh Jualan Sampai Jam 20.00
"Saya bersihkan butuh waktu 4 hari. Dibuka baru 10 hari, masa diminta tutup lagi. Ini kedua kali sudah pemerintah beginikan kami," terangnya saat ditemui di lapak dagangannya di Lang-lang, Rabu (30/06/2021).
Keputusan menutup kembali Lang-lang ini tentu membuat pedagang merugi. Sebab, modal usaha yang digunakan saat awal kembali buka belum kembali.
Ditambah lagi modal yang digunakan berjualan bersumber dari pinjaman koperasi simpan pinjam.
"Modal belum balik. Kalau ditutup gimana bayar koperasi kita. Karena ini tagihan pinjaman perhari," bebernya.
Surnaya menjelaskan, selama ini pedagang Lang-lang telah mengikuti standar prokes sesuai instruksi pemerintah.
Fasilitas seperti cuci tangan dangan pengawasan jarak pengunjung telah diindahkan selama ini.
"Kami juga wajibkan masker padahal kalau nongkrong disini. Jadi kenapa harus ditutup," kata Sunarya.
Sementara Sitti Aisyah (51) yang juga salah satu pedagang menuturkan hal serupa.
Ia menyebutkan, informasi penutupan lapak ini terdengar sejak pagi tadi. Bahkan petugas lapangan telah mengimbau agar pedagang tak menambah stok jualan.
Baca juga: Kukar Kembali Terapkan PPKM Mikro, Undangan Pernikahan akan Dibatasi
"Katanya mau ditutup lagi. Makanya tadi dikasi tahu biar tidak tambah stok jualan," ungkap Sitti.
Menurutnya pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan harus bersifat adil. Larangan berjualan jangan hanya diberlakukan di Lang-lang.
"Terus kami dapat uang dari mana kalau lapak kami ditutup. Cuman ini sumber pendapatan kami," pungkasnya. (*)