Berita Balikpapan Terkini
Sempat Bersitegang, Puluhan Lapak PKL Pasar Pandansari Balikpapan Kembali Dibongkar
Sejumlah PKL sempat bertahan tidak mau membongkar lapaknya, menuntut kejelasan nasib setelah dilakukan pembongkaran.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
lihat foto
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Penertiban puluhan PKL Pasar Pandansari di kawasan lorong IPAL hari ini, sempat bersitegang.
Sejumlah PKL sempat bertahan tidak mau membongkar lapaknya, menuntut kejelasan nasib setelah dilakukan pembongkaran.
Mereka meminta agar pemerintah memberi kebijakan untuk mencari nafkah dengan tetap diperbolehkan berjualan di Pasar Pandansari.
Hal tersebut disampaikan Ketua PKL Lorong IPAL Pasar Pandansari Abdul Aziz kepada sejumlah awak media di lokasi.
"Kami memohon agar ada penempatan yang diberikan langsung oleh dinas perdagangan," ujarnya, Rabu (30/6/2021).
Baca juga: PKL Pasar Pandansari Balikpapan Ditertibkan, Tarif Sewa Lapak Tidak Lebih dari Rp 150 Ribu
Ia mengatakan setelah dilakukan negosiasi dengan beberapa instansi terkait, akhirnya para PKL membongkar sendiri lapaknya.
Berdasarkan hasil negosiasi itu, para PKL di kawasan lorong IPAL tetap diberikan kesempatan berjualan di waktu pagi dan sore.
Namun, dengan catatan PKL di lokasi tersebut wajib menggunakan lapak yang bisa dibongkar pasang.
Kesempatan ini diberikan selama satu minggu, sembari menunggu kejelasan lokasi lapak di dalam Gedung Pasar Pandansari.
Hal ini dilakukan untuk menghindari clash dengan pedagang yang sudah berada lebih dahulu di dalam gedung.
Baca juga: Hati-hati Kena Sanksi, Beli Dagangan PKL Pasar Pandansari Didenda hingga Rp 5 Juta
"Tadi setelah dilakukan pembicaraan kita diberikan kebijakan untuk diberikan tempat di kawasan lahan parkir," katanya.
Sebagai informasi, berdasar catatan yang ada saat ini terdapat sekira 160 PKL Pasar Pandansari yang berjualan di kawasan lorong IPAL.
Seluruh PKL di lokasi tersebut merupakan pedagang yang berjualan selama satu hari penuh bersama dengan PKL pasar subuh.
