Cover Story

Hari Bank Indonesia 5 Juli, Kisah Shabrina Khansa Jadi Teller Bank, Bermental Kuat Hadapi Nasabah

Hari Bank Indonesia 5 Juli, Kisah Shabrina Khansa Jadi Teller Bank, Bermental Kuat Hadapi Nasabah

TRIBUN KALTIM/DWI ARDIANTO
Hari Bank Indonesia 5 Juli, Kisah Shabrina Khansa Jadi Teller Bank, Bermental Kuat Hadapi Nasabah 

Lisa Devung melakukan hal ini sejak tiga tahun terakhir.

Tabungan ini diambil hanya untuk keperluan yang benar-benar urgent, semisal sakit yang butuh biaya tambahan atau keperluan mendadak.

Sedangkan untuk berwisata, biasanya ia sisihkan dari pendapatan di luar gaji.

“Tabungan juga tapi yang bisa diambil sewaktu-waktu,” tutur Lisa Devung.

Lisa Devung
Lisa Devung (TRIBUN KALTIM/DWI ARDIANTO)

Sementara Emmanuel Dije (35), pria yang bekerja sebagai researcher mengaku uang memiliki peranan penting untuk tujuan hidup di masa depan.

Ia rajin menyisihkan uang dari sebagian penghasilannya. Ada beberapa jenis simpanan yang ia miliki tergantung kebutuhan dan jangka waktu.

Tabungan untuk keperluan sehari-hari yang bisa diambil lewat ATM. Kemudian deposito dengan jangka menengah, tak bisa diambil sesuka hati. Simpanan ini untuk berjaga-jaga apabila ada keperluan sangat mendesak. Selanjutnya Obligasi, lebih sulit lagi diambil karena harus sesuai waktu jatuh tempo. 

"Biasanya jatuh tempo tiga atau lima tahun, nah ini untuk perencanaan jangka menengah. Semisal tiga tahun lagi setelah jatuh tempo ingin membeli rumah atau mobil," tuturnya.

Sedangkan untuk jangka panjang dan sebagai antisipasi alias jaga-jaga, ia memilih asuransi jiwa plus investasi. 

Ia mengungkapkan, jangan berpatokan pada kecil-besarnya gaji agar bisa menabung. Seberapapun yang didapat, harus diusahakan menyimpan. Sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit.

“Harus ada target sih. Misal, dalam waktu tiga tahun dari sekarang harus punya rumah. Ya sudah wujudkan walaupun setelah itu kita harus hemat mati-matian demi bayar cicilan tiap bulan. Kalau ada target, kita terpacu untuk bekerja lebih keras menghasilkan uang,” tuturnya.

Di lain waktu, setelah memiliki rezeki agak longgar, ia ingin liburan ke Bali bersama keluarga. Ya menabung lagi sedikit-sedikit. Setelah terkumpul dananya, baru pergi liburan.

“Uang tuh penting untuk menunjang kehidupan, terlebih merencanakan masa depan. Tapi bukan berarti kita mendewakan uang. Saving boleh demi masa depan tapi kita juga harus bisa menikmati hidup dari hasil jerih payah kita sendiri. Setidaknya sisihkan uang walau sedikit untuk wisata kuliner dan travelling bersama keluarga,” tutur Dije.

Dije mengaku menghindari membeli sesuatu dengan cara berutang atau kredit. Dia lebih nyaman menggunakan dana yang sudah disiapkan.

“Kalau liburan pakai kartu kredit, pulang liburan bukannya hepi malah stres karena utang menumpuk,” katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved