Cover Story

Hari Bank Indonesia 5 Juli, Kisah Shabrina Khansa Jadi Teller Bank, Bermental Kuat Hadapi Nasabah

Hari Bank Indonesia 5 Juli, Kisah Shabrina Khansa Jadi Teller Bank, Bermental Kuat Hadapi Nasabah

TRIBUN KALTIM/DWI ARDIANTO
Hari Bank Indonesia 5 Juli, Kisah Shabrina Khansa Jadi Teller Bank, Bermental Kuat Hadapi Nasabah 

Dia mengaku, utang hanya dibutuhkan untuk hal-hal yang sangat penting seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Pasalnya tak mungkin membeli rumah secara tunai karena kemampuan finansialnya terbatas.

“Inginnya sih tunai ya, cash is king. Tapi realistis lah, harga rumah itu kan ratusan juta, apalagi di Balikpapan yang rumah tipe kecil saja di daerah agak tengah sudah minimal setengah miliar,” selorohnya. 

Sementara untuk barang-barang kebutuhan lain seperti kendaraan atau perabot di rumah, Dije memilih untuk membeli tunai.

Ilustrasi pelayanan di Bank BTN Balikpapan selama masa pandemi Covid-19.
Ilustrasi pelayanan di Bank BTN Balikpapan selama masa pandemi Covid-19. (TRIBUN KALTIM/DWI ARDIANTO)

Anti-Ribet, Transaksi Bank Ala Milenial

Seiring dengan perkembangan teknologi di era ini berbagai macam kemudahan turut menyertai, termasuk dalam kegiatan perbankan.

Mobile banking atau m-banking menjadi lompatan terbesar dalam dunia perbankan.

Dikembangkan oleh Excelcom pada akhir 1995, terobosan ini mendapat banyak respon positif karena keberadaannya memudahkan proses transaksi nasabah.

Hal ini pun dibenarkan oleh Subhana Awaluddin, Pimpinan cabang BNI KCP Sepinggan Balikpapan.

Menurutnya presentasi penggunaan layanan e-channel atau layanan elektronik dari bank pelat merah tersebut, kini telah mencapai angka 50%.

Ilustrasi pelayanan di Bank BNI Balikpapan.
Ilustrasi pelayanan di Bank BNI Balikpapan. (TRIBUN KALTIM/DWI ARDIANTO)

"Untuk penggunaannya memang masih didominasi oleh generasi milenial. Karena untuk nasabah kami, 60% berasal dari angkatan tersebut," jelasnya.

Kemudahan yang ditawarkan ini menurut Subhana, mendorong masyarakat untuk lebih banyak melakukan transaksi secara elektronik sehingga aktivitas secara luring di bank pun menurun jumlahnya.

"Apalagi sekarang sudah ada mesin Sonic yang berfungsi untuk membuka rekening. Jadi setiap nasabah yang ingin membuka rekening baru bisa datang ke bank dan membuka rekening di mesin itu tanpa harus menemui teller," terang Subhana.

Ia juga menjelaskan jika mesin tersebut sekaligus dapat mengaktifkan dan mengeluarkan kartu ATM.

"Teknologi seperti ini tentunya sangat berguna di tengah pandemi, karena akan mengurangi kontak fisik pegawai bank dan nasabah," lanjutnya.

Mengingat layanan bank saat ini banyak memanfaatkan saluran elektronik, bank BNI pun rutin membuka peluang kerja bagi para milenial.

"Karena teknologi yang kita gunakan sekarang kebanyakan berasal dari era milenial, sehingga untuk menyesuaikan kemajuan ini kami merekrut banyak kaum milenial mulai dari usia 18 tahun dengan jenjang pendidikan minimal SMA lewat program Bina BNI. Harapannya lewat program ini, kami selaku senior di bidang perbankan dapat saling tukar pikiran dengan kalangan milenial guna memajukan dunia perbankan kita," pungkasnya. 

Hati-hati Penipuan

Sejalan dengan kemudahan yang diberikan oleh kemajuan teknologi, ancaman penipuan pun turut mengintai. Ada beberapa metode penipuan yang kerap dilakukan, yaitu phising, impersonation, vishing, dan smishing.

Untuk metode phising, biasanya korban akan dihubungi melalui SMS, telepon atau email, untuk dimintai data sensitif seperti informasi pribadi yang digunakan dalam rekening.

Sedangkan untuk metode impersonation, pelaku sering kali membuat website bank palsu yang sangat mirip dengan website resmi dan mengarahkan korban untuk melakukan log in di website tersebut. Penipuan ini kebanyakan menyerang lewat jaringan internet.

Selanjutnya untuk vishing atau voice phising, metode yang digunakan mirip dengan phising. Namun khusus untuk cara ini, pelaku akan melakukan aksinya lewat panggilan telepon.

Terakhir adalah metode smishing, yaitu penipuan yang dilakukan melalui pesan elektronik atau SMS. Penipuan ini biasanya mengandalkan tautan atau link yang jika diklik akan mengarahkan korban ke call center palsu.

Mengingat penipuan yang mengatasnamakan bank sering terjadi, Tribunners dituntut cermat dan patut curiga jika menerima telepon yang mengaku dari pihak bank.

Jika mengalami hal demikian, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah tidak memberikan informasi apapun terkait data diri dan rekening. Selanjutnya, anda dapat melakukan pembaruan sandi ke pihak bank.

Jika nomor tersebut terus menelepon, Tribunners dapat memblokir dan mengaktifkan fitur keamanan Two-Factor Authentication (2FA). Terakhir, usahakan untuk tidak menggunakan wifi publik saat melakukan transaksi dengan m-banking. (Penulis: Dwi Ardianto/Bella Evanglista/Tre Umardini)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved