Idul Adha

Kisah Pedagang Sapi Kurban Idul Adha di Nunukan, 2 Tahun tak Berjualan karena Pandemi Covid-19

Sebentar lagi, umat Islam akan merayakan hari raya Idul Adha 2021/1442 Hijriah.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIANUS FELIS
HEWAN KURBAN - Penjual sapi di depan Kantor Gabungan Dinas-dinas I Pemkab Nunukan sedang menjajakan ternak sapinya, Minggu (4/7/2021) sore. Sejak pandemi Covid-19, pembeli hewan kurban Idul Adha dirasakan masih sepi, belum ada peningkatan dibanding tahun sebelumnya. TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIANUS FELIS 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Sebentar lagi, umat Islam akan merayakan hari raya Idul Adha 2021/1442 Hijriah.

Informasi yang dihimpun TribunKaltim.co, saat ini baru Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang telah menetapkan Idul Adha 2021.

Menurut PP Muhammadiyah, Idul Adha 2021 akan jatuh pada Selasa, 20 Juli 2021.

Sudah menjadi rutinitas umat muslim, yang mana setiap perayaan Idul Adha selalu dibarengi dengan kegiatan penyembelihan hewan kurban.

Baca juga: Masih Situasi Pandemi, Menag Sampaikan Aturan Pelaksanaan Idul Adha di Wilayah Cakupan PPKM Darurat

Di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, beberapa peternak sapi mulai menjajakan sapi hasil ternaknya.

Seperti yang dilakukan oleh Herman (32), warga Jalan Pasar Baru yang mulai menjajakan 30 ekor sapi.

Ini buat persiapan hari raya kurban di depan Kantor Gabungan Dinas-Dinas I, Jalan Selisun, Kelurahan Nunukan Selatan.

Pria asal Sinjai, Sulawesi Selatan itu mengaku sudah 20 tahun menggeluti peternakan sapi.

Baca juga: Jadwal Pemeriksaan Hewan Kurban Idul Adha 1442 di Penajam Paser Utara

"Saya sudah beternak sapi sedari bujang. Saya sebelumnya dari Sinjai, Sulawesi Selatan. Lalu pindah beternak di Nunukan," kata Herman kepada TribunKaltara.com, saat ditemui di sela aktivitasnya mencari rumput untuk pakan ternak sapi pada Minggu (4/7/2021) sore.

Dampak Pandemi Covid-19

Herman mengatakan, dirinya baru lagi menjual sapi untuk kebutuhan Idul Adha setelah 2 tahun tak menjual akibat pandemi Covid-19.

Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya bapak 3 anak itu sempat menjadi buruh bangunan.

"Tiap mau Idul Adha baru saya jual sapi. Dua tahun saya tidak jual sapi karena pandemi. Idul Adha dua tahun sebelumnya saya dapat Rp 700 juta dari hasil penjualan 40 ekor sapi," ucapnya.

Pada Idul Adha kali ini, Herman menyiapkan 30 ekor sapi dengan harga yang bervariasi, tergantung beratnya masing-masing sapi.

Baca juga: Sebelum Hari Raya Idul Adha Disunahkan Puasa Arafah, Keutamaan Puasa Arafah, Dihapus Dosa 2 Tahun

Dirinya siapkan 30 ekor sapi dan sudah terjual 5 ekor. Paling besar itu beratnya 110 kilogram dengan harga Rp 18,5 juta.

Paling kecil itu 70 kilogram seharga Rp 16,5 juta. Ada juga yang 80 kilogram dengan harga Rp 18 juta.

"Biasa yang datang membeli untuk hewan kurban dari pengurus masjid dan ada juga untuk pribadi," ujarnya.

Usia Sapi untuk Dijual

Herman menuturkan, bibit sapi tersebut ia dapatkan dari Sinjai, Sulawesi Selatan.

Ia membutuhkan waktu 3 tahun untuk menggemukkan sapi tersebut sebelum dijajakan.

"Saya beli bibitnya dari Sinjai. Di Nunukan hanya lapak penjualan saja. Saya beli bibitnya umur 2 tahun lalu digemukkan baru dijual," ungkpanya.

Rata-rata umur 3 sampai 4 tahun bisa sudah dijual.

Baca juga: Saat Hari Raya Idul Adha Disunnahkan untuk Berkurban, Ini Keutamaan-keutamaan Berkurban

Herman menjelaskan, biasanya pelanggan mulai ramai berdatangan seminggu sebelum hari Idul Adha.

Paling jauh pembeli sapi milik Herman berasal dari Kecamatan Sebuku.

Untuk proses pengantaran gratis sampai di rumah. Yang penting tidak keluar Nunukan dan bukan daerah Sei Lancang.

"Itu kami kenakan biaya mobil. Ini ada sudah pembeli dari Sebuku satu ekor," tuturnya.

Baca juga: Jangan Lupa Mengerjakan Puasa Sunnah Sebelum Hari Raya Idul Adha, Niat Puasa Arafah, Latin dan Arti

Mereka beli yang 110 kilogam. "Kami hanya antar di Kampung Babi (pelabuhan penyeberangan) baru selebihnya mereka yang atur," ungkapnya.

Untuk Biaya Sekolah

Hasil penjualan sapi selain membiayai kebutuhan ekonomi keluarga, Herman juga membiayai 2 anaknya yang masih duduk di bangku sekolah.

Selain itu, Herman juga menyewa lahan rekannya untuk menjajakan 30 ekor sapinya dengan harga Rp 500 ribu per bulan.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Karantina Pertanian Tarakan Siaga Awasi Pemasukan Sapi Asal Pare-Pare

Dia juga sewa lahan ini sebulan Rp500 ribu. Dirinya dibantu oleh anaknya dan dua rekannya.

"Hasil penjualan sapi saya sisihkan untuk keperluan anak sekolah," imbuhnya.

Berita tentang Virus Corona

Berita tentang Nunukan

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved