Virus Corona
JANGAN Takut Divaksin, WHO Sebut Semua jenis Vaksin Efektif Melawan Covid-19 Varian Delta
Semua vaksin Covid-19 yang disetujui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) efektif melawan varian virus corona Delta.
TRIBUNKALTIM.CO - Sebagian masyarakat masih takut bahkan enggan untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.
Bukan tanpa alasan, mereka berdalih bahwa vaksin tersebut tidak efektif melawan Covid-19 terutama varian Delta.
Varian Delta ini memang menjadi momok masyarakat.
Pasalnya, varian baru virus Corona ini dinilai cepat menular.
Selain itu, varian baru Covid-19 ini tak pandang bulu artinya bisa menyerang semua umur baik balita, anak-anak hingga orang tua atau lansia.
Baca juga: Angka Kematian Covid-19 Pecah Rekor, Sebaran 34 Ribu Kasus Baru Virus Corona Indonesia 7 Juli 2021
Namun, varian Delta ini bisa dilawan dengan mengikuti vaksinasi.
Dilansir dari TribunNews.com, semua vaksin Covid-19 yang disetujui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) efektif melawan varian virus corona Delta.
Hal itu disampaikan Direktur Regional WHO untuk Mediterania Timur, Dr. Ahmed Al-Mandhari pada Rabu (7/7/2021) waktu setempat, seperti dilansir dari Saudi Gazette.
Dia menambahkan bahwa varian Delta dilaporkan telah ditemukan di 13 negara di kawasan Mediterania Timur.
Kondisi itu menimbulkan risiko global.
Dr. Al-Mandhari menyampaikan sambutan tersebut saat konferensi pers virtual untuk membahas perkembangan terkini terkait pandemi virus corona, varian baru, serta pedoman vaksinasi dan kesehatan yang akan diikuti saat perayaan Idul Adha.
Baca juga: Herd Immunity Covid-19 Sudah Terjadi di Sejumlah Negara, Kapan di Indonesia?
Dia mengaitkan alasan utama keengganan orang untuk menerima vaksin karena adanya informasi palsu atau hoaks tentang vaksin.
Untuk itu, dia menambahkan bahwa perjanjian telah ditandatangani dengan platform media sosial untuk memeriksa informasi-informasi yang salah atau hoaks seputar vaksin.
Dr. Al-Mandhari juga menyerukan kepatuhan terhadap pedoman yang dikeluarkan oleh WHO selama musim haji dan dibuat sebagai sejumlah saran bagi individu untuk mengamati dalam pertemuan.
Herd Immunity Covid-19 Sudah Terjadi di Sejumlah Negara
Masyarakat di beberapa negara bahkan sudah melepas masker serta berkerumun.
Hal ini terjadi karena herd immunity sudah terjadi di negara-negara tersebut.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi mengatakan jika sudah banyak negara mencapai herd immunity, hanya sejumlah negara saja yang masih terjadi kasus Covid-19.
Baca juga: Cara Cegah Aksi Penimbunan Oksigen di Bontang Kala Pandemi Covid-19
Sehingga level pandemi Covid-19 dapat menurun menjadi endemi.
"Nah kalau ternyata negara di dunia sudah bisa menurunkan level penularannya, positivity rate-nya di bawah 1 persen.
Kita bisa menurunkan statusnya menjadi endemi," jelas Sonny, sebagaimana dilansir dari Tribunnews.com
Finish-nya mulai keliatan. Kita lihat beberapa negara di dunia sudah mencapai herd imunity," ujar Sonny dalam webinar PPKM Darurat, Indonesia Selamat, Rabu (7/7/2021).
Setelah menjadi endemi, Sonny mengatakan penularan Covid-19 akan seperti penyakit demam berdarah (DB) maupun malaria yang muncul kadang-kadang dan di wilayah tertentu.
"Malaria, masih ada enggak? Masih ada. Tapi munculnya kadang kadang dan di daerah tertentu," ucap Sonny.
Meski begitu, Sonny mengatakan hal tersebut dapat tercapai hanya ketika seluruh masyarakat dunia mengikuti vaksinasi, menjalankan protokol kesehatan, serta 3M dan 3T.
"Jadi kalau kita punya fighting Spirit, lari ya sampai finish dan seluruh dunia melakukan hal yang sama mendukung program vaksinasi dan patuh protokol kesehatan, melaksanakan 3T sebaik-baiknya," pungkas Sonny.
Bagaimana di Indonesia
Saat ini selain kasus positif harian yang terus melonjak, kasus kematian harian juga mengalami kenaikan drastis.
Jumlah kematian akibat Covid-19 ini naik hampir 300 dari hari sebelumnya sebanyak 728 kasus.
Bila menilik data dari SatgasCovid-19, jumlah kematian naik berkali kali lipat dibandingkan pertengahan Juni yang di bawah 200 kasus.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Salehuddin: Ini Alarm untuk Pengetatan Keluar-Masuk Kaltim
Jumlah kematian terbanyak, Rabu (7/7/2021) kemarin, di Jawa Tengah 480 jiwa, kemudian Jawa Timur 155 kematian, DKI Jakarta 142 kematian, Jawa Barat 67 kematian, dan DI Yogyakarta 32 kasus.
Secara kumulatif jumlah kematian tertinggi berada di Jawa Timur dengan 13.293 kematian, lalu Jawa Tengah 12.135 kematian, DKI Jakarta 8.991, dan Jawa Barat 5.712, dan Riau 1.996 Kematian.
Tingginya angka kematian ini salah satunya disebabkan oleh banyaknya pasein Covid-19 yang tidak mendapatkan perawatan.
Tim LaporCovid-19 menyebut sejak Juni hingga 2 Juli 2021 terdapat 265 pasein Covid-19 yang meninggal di luar fasilitas kesehatan.
Baik itu dalam kondisi sedang isolasi mandiri di rumah, saat berupaya mencari fasilitas kesehatan, dan ketika menunggu antrean di IGD Rumah Sakit.
Baca juga: NEWS VIDEO Cara Memulihkan Indra Penciuman dan Perasa yang Hilang Akibat Covid-19
Juru Bicara Satgas penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di pulau Jawa kini sudah di atas 80 persen, dan di luar Pulau Jawa antara 50-80 persen.
"Keterisian tempat tidur yang tinggi ini sedang diupayakan masing masing daerah dengan mitigasi pembangunan tempat isolasi terpusat, dan meningkatkan pemantauan pasien isolasi mandiri," kata Wiku Selasa kemarin.
Jumlah kasus virus Covid-19 bertambah 34.379. Total kasus positif 2.379.397, sembuh 1.973.388, dan wafat 62.908 jiwa.Kasus aktif menyentuh angka 343.101, jumlah spesimen yang diperiksa 199.143, dan suspek sebanyak 93.407 orang.
Rekor kemarin memecahkan rekor kemarin dan 2 hari sebelumnya yakni masing-masing 31.189 kasus dan 29.745 kasus.
Alhasil, hingga hari ini total konfirmasi positif di Indonesia menembus 2,379 juta kasus.Kabar buruk hari ini adalah kasus kematian bertambah 1.040 orang sehingga total menjadi 62.908 orang. Angka ini Ini merupakan rekor tertinggi kasus kematian kasus Covid-19 di Indonesia dalam sehari.
Di sisi lain, data juga menunjukkan bahwa ada penambahan 14.835 pasien sembuh akibat Covid-19 dalam waktu 24 jam terakhir.Informasi ini disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 kepada wartawan sore kemarin. Data juga bisa diakses publik melalui situs Covid19.go.id. (*)