Berita Samarinda Terkini

Sepi Penumpang, Bus di Terminal Lempake Nyaris tak Beroperasi

Operasional armada bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Lempake, Jalan D.I. Panjaitan, Samarinda Utara masih beroperasi hingga saat ini.

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO.
TERMINAL LEMPAKE-Suasana Terminal Lempake Jalan DI Panjaitan Samarinda Utara Kalimantan Timur yang terlihat sepi.TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Operasional armada bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Lempake, Jalan D.I. Panjaitan, Samarinda Utara masih beroperasi hingga saat ini.

Meski begitu Pengawas Terminal Lempake, Jafaruddin menerangkan sejak Kamis (8/7/2021) lalu jumlah penumpang menurun secara drastis.

Bahkan jika biasanya ada 4-6 bus yang berangkat sekarang hanya ada 2 bus yang beroperasi.

Selain itu, dikatakan Jafaruddin dengan sedikitnya penumpang, pihaknya terpaksa menggabungkan penumpang tujuan Bontang-Sangata.

Baca juga: PPKM Darurat di Balikpapan, Penumpang Bus AKAP Harus Tunjukan Hasil Negatif Covid-19

Hal itu dikarenakan saat ini penumpang menuju Sangatta biasa hanya ada 3-4 orang saja.

"Jadi satu bus tujuan dua kota sekarang paling cuma 10-15 penumpang saja. Makanya cuma 2 bus saja yang kami operasikan sekarang," bebernya kepada TribunKaltim.Co, Minggu (11/7/2021).

Karena hal itu, saat ini banyak pihak ketiga yang mundur dari kerja sama dengan pihak terminal lantaran biaya operasional lebih besar daripada pemasukan yang ada.

"Karena setiap bulan kita harus ganti ban dan perawatan bus, sedangkan modal untuk itu dengan kondisi sekarang bisa 3 bulan baru kembali," bebernya.

Akibatnya kata Safaruddin, saat ini kegiatan di terminal seperti lumpuh total.

"Bahkan penjual-penjual yang biasa ada di terminal sudah tidak ada lagi karena sepinya penumpang," katanya.

Selain itu juga, Ia merasa tidak bisa berkata apa-apa lagi melihat dampak sepinya penumpang terhadap 60 sopir yang mereka bina.

"Dua bus yang beroperasi terpaksa bergantian saja mereka (sopir) bawa. Saya sampai enggak bisa ngomong lagi melihat saat ini mereka ada yang jadi buruh bangunan, jadi karyawan pencucian motor, ada juga yang bertani dan berkebun," urainya sedih.

Sebenarnya, ucap Jafaruddin, penyebab penumpang sepi bukan efek dari pengetatan atau pembatasan.

Tetapi lebih kepada masyarakat yang takut untuk bepergian di masa pandemi yang semakin meningkat saat ini.

"Jadi bukan karena dikatakan ada pemeriksaan, larangan dan lain-lain. Sama seperti kita, penumpang takut kemana-mana," bebernya.

Baca juga: Harus Tunjukkan Hasil Tes PCR, Sejumlah Calon Penumpang di Bandara Kalimarau Berau Gagal Berangkat

Diakhir Jafaruddin mengatakan tidak bisa berharap banyak selain mengharapkan pandemi segera berakhir.

"Karena memang saat ini segala sesuatu tidak bisa dipaksakan. Semoga penyakit ini (Covid-19) cepat diangkat dan semua aktifitas kita bisa berjalan normal lagi," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved