Virus Corona di Tarakan

Rumah Sakit Umum Kota Tarakan Hadapi Pandemi Covid-19, Tersedia 22 Tempat Tidur

Angka kasus konfirmasi positif di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, tembus hingga 6.478 orang dengan kasus aktif per Minggu 11 Juli 2021.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Suasaana Rumah Sakit Umum Kota Tarakan dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (12/7/2021). Angka kasus konfirmasi positif di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, tembus hingga 6.478 orang dengan kasus aktif per Minggu 11 Juli 2021 sebanyak 284 orang. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Angka kasus konfirmasi positif di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, tembus hingga 6.478 orang dengan kasus aktif per Minggu 11 Juli 2021 sebanyak 284 orang.

Dari angka kasus aktif tersebut, sebagian dirawat di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan.

Dan sebagiannya lagi menjalani isolasi mandiri.

Demikian dibeberkan oleh Kepala Bidang Humas dan Penilaian Kinerja, Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT), Totok Subroto kepada TribunKaltim.co pada Senin (12/7/2021).

Baca juga: Kasus Positif Covid Melonjak, Ruang Perawatan dan Isolasi RSUD Tarakan Terisi 30 Persen

Dia mengungkapkan, saat ini juga telah merawat 12 pasien Covid-19.

Sedangkan kapasitas ruangan hanya 22 tempat tidur.

Sejak adanya penambahan kasus konfirmasi, pihaknya juga sudah mulai merawat pasien Covid-19 lagi.

Padahal sebelumya, di RSUKT sempat zero pasien Covid-19 yang dirawat.

Baca juga: Serbuan Vaksin Covid-19, Sasar Anggota Keluarga Personel Lantamal XIII Tarakan

Karena kasus Covid-19 kembali melonjak, RSUKT kembali bekerja keras melakukan pelayanan.

"Ada yang menggunakan oksigen, tetapi bukan pakai alat ventilator hanya alat seperti masker untuk membantu pernafasan pasien," bebernya.

Mereka yang Dapat Oksigen

Untuk ketersediaan oksigen, pemberian hanya kepada pasien yang mengalami gejala sesak nafas.

Atau ada gejala lain seperti demam, batuk, dan pilek. Sementara itu bagi mereka masuk kategori OTG dilakukan isolasi mandiri.

"Untuk treatment-nya sendiri, pasien Covid-19 yang dirawat di RSUKT meliputi pemberian obat anti virus, anti biotik, vitamin serta obat-obatan gejala penyerta," ungkapnya.

Ia melanjutkan, jika misalnya mengalami demam.

Baca juga: Bandara Juwata dan Pelabuhan di Tarakan Bakal Siapkan Vaksin Covid-19 Gratis Bagi Penumpang

Tentu saja diberikan obat penurun panas atau obat demam.

Begitu juga jika batuk dan pilek diberikan sesuai kebutuhan.

Treatment lainnya, dilakukan senam bersama untuk membantu peningkatan imun tubuh memang saat ini belum dilakukan pihak RSUKT.

Ini dikarenakan masih banyak pasien umum dan pengunjung rumah sakit kota yang datang ke RSUKT.

Baca juga: Berbagi Sembako Bagi Warga yang Menjalani Isolasi Mandiri di Tarakan Saat Pandemi Covid-19

"Selain itu, kita juga belum tahu varian virus ini, apakah delta atau yang lain. Apalagi virus varian baru lebih cepat menyebarnya," ungkap Totok.

Pasien yang mendapatkan perawatan maupun isolasi mandiri akan dinyatakan sembuh.

Tentu setelah melalui uji Reverse Transcriptase – Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dengan hasil negatif.

Bagi yang isolasi mandiri, baru bisa dilakukan tes RT-PCR setelah 14 hari.

Baca juga: Baru 50 Persen Pegawai Lapas Klas IIA Tarakan Divaksinasi Covid-19

Pasien yang ditangani semuanya merupakan rujukan dari puskesmas yang ada di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.

Disaranakan Isolasi Mandiri

Jika ada temuan saat melakukan tes RT-PCR, karena akan melakukan perjalanan, akan disarankan melakukan isolasi mandiri karena rata-rata tidak bergejala.

"Semuanya rujukan Puskesmas, jadi tidak ada pasien Covid-19 yang datang sendiri ke sini," cetusnya.

Ia menambahkan, saat pelaku perjalanan melakukan test swab di RSUKT, jika hasilnya positif Covid-19 maka data base RSUKT akan langsung terhubung dengan Dinas Kesehatan.

Mereka akan langsung melakukan tracing maupun skrining.

Baca juga: GeNose C19 tak Berlaku Lagi jadi Syarat Perjalanan di Tarakan

Serta pengawasan jika yang bersangkutan Orang Tanpa Gejala.

"Ketika ada gejala setelah di hari kemudian, baru dirujuk ke sini untuk mendapatkan perawatan," bebernya.

Diakuinya saat ini tenaga kesehatan untuk merawat pasien Covid-19 di RSUKT masih mencukupi.

Meskipun demikian ada wacana untuk melakukan penambahan.

Baca juga: 21 Pegawai Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Tarakan Terpapar Covid-19

Antisipasi kalau kasus terus bertambah, kami akan rekrut kontrak, atau panggil yang kemarin sudah dikontrak.

"Nanti kami tarik kembali untuk merawat pasien Covid-19," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved