Berita Mahulu Terkini
Banjir Dua Meter di Hulu Sungai Mahakam Rendam Ratusan Rumah Warga hingga Sekolah
Ratusan rumah warga yang tinggal di bantaran sungai di bagaian hulu, khususnya di Kecamatan Long Pahangi dan Long Apari terendam banjir
Penulis: Febriawan | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Tingginya curah hujan yang terus mengguyur wilayah Kaltim dan sekitarnya sejak beberapa hari ini, mengakibatkan debit air Sungai Mahakam menjadi naik.
Imbasnya, ratusan rumah warga yang tinggal di bantaran sungai di bagaian hulu, khususnya di Kecamatan Long Pahangi dan Long Apari terendam banjir setinggi satu hingga dua meter lebih.
Informasi yang diperoleh, Kamis (15/7/2021) pukul 21.30 malam, banjir setinggi satu hingga tiga meter ini terjadi pada Kamis pagi.
Selain merendam pemukiman warga, banjir juga merendam fasilitas umum, seperti rumah ibadah, sekolah dan fasiltas umum lain – lain.
Baca juga: Tim Gerak Cepat Penanganan Covid-19 di Mahulu Usul Penundaan Pemilihan Petinggi Kampung

“Saat ini, banjir yang terjadi pagi tadi sudah mulai berangsur surut. Banjir ini terjadi akibat luapan sungai Mahakam, yang mana curah hujan beberapa hari ini cukup tinggi,” ujar Kasi Penanggulangan bencana Dinas Trantibum dan Linmas Mahulu, Unggul Jimmi, melalui sambuangan telepon malam tadi.
Meski demikian kata Jimmi, banjir yang terjadi pagi tadi tidak cukup mengkhawatirkan.
Dampaknya hanya sempat menghambat aktifitas warga.
“Ia karena naiknya pagi, surutnya mulai sore. Dan warga memang juga sudah siap.
Warga juga tidak ada yang mengungsi, sebab hampir rata–rata rumah warga dua tingkat,” jelasnya.
Jimmi menambahkan, yang dikhawatirkan lanjutnya, adanya banjir susulan terjadi di bagian hilir. Akibat kiriman air dari hulu.
“Yang kita waspada wilayah Kecamatan Long Bagun dan Laham. Imbas dari kiriman air dari hulu,” jelasnya.
Baca juga: Sepekan Jumlah Positif Covid-19 Tembus 120 Kasus, Merata di Seluruh Wilayah Mahulu
Dia menuturkan saat pada Kamis malam, air sungai Mahakam mulai naik ke pekarangan rumah warga di kampung Long Bagun, hal serupa juga menungkin terjadi di ibu kota Mahulu Ujoh Bilang hingga kampung – kampung di bagian hilir, yang ada di bantaran sungai.
”Biasanya seperti itu, di hulu surut, di hilir lagi yang naik,” ucapnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk berhati – hati, dan tetap waspada. Serta segera melaporkan bila ada tejadi sesatu di lapangan.
“Kami bersiaga 24 jam, dan siap mengambil tindakan apabila ada laporan,” tandasnya. (NAW)