Virus Corona
Kesalahan Fatal Ini Bisa Berakibat Kematian Saat Isolasi Mandiri Covid-19, Inilah Anjuran dari IDI
Mengganasnya pandemi Covid-19 mengakibatkan melonjaknya angka kasus positif, termasuk angka kematian di Indonesia
Meninggalnya Sanusi diketahui oleh warga sekitar yang secara swadaya mengantarkan makanan ke rumah Sanusi.
Pagi hari warga mengantarkan makanan ke rumah Sanusi, namun ketika warga meneleponnya, tidak ada yang mengangkat telepon.
Siangnya, warga kembali mengantarkan makan siang dan juga menelepon Sanusi yang kembali tidak diangkat.
Karena curiga, warga memutuskan mendobrak pintu rumah tersebut dan menemukan Sanusi sudah meninggal dalam keadaan seperti tidur.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Jember, dr Alfi Yudisianto mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika warga sedang menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Bantu Penanganan Covid-19, Wijaya Sukses Sejahtera Serahkan Bantuan ke Masyarakat lewat BPBD Berau
"Kejujuran kondisi pasien, ada pengawasan (komunikasi) dokter, juga memiliki oxymeter," ujar Alfi, Selasa (20/7/2021).
Apa itu oxymeter?
Oxymeter adalah alat kecil yang dijepitkan dijari.
Fungsinya mengukur saturasi oksigen.
Saturasi oksigen adalah kandungan oksigen dalam darah.
Baca juga: BAZNAS Catat Peningkatan Dana Kurban Lewat Sistem Online Saat Pandemi Covid-19
Alfi menuturkan, salah satu hal penting ketika warga isolasi mandiri adalah jujur dengan kondisi diri sendiri.
Ini karena dalam kasus konfirmasi positif Covid-19 ada yang masuk kategori ringan, sedang, dan berat.
Orang yang terpapar berciri batuk, demam, juga anosmia masih masuk kategori ringan.
"Namun jika sudah ada sesak, itu masuk kategori sedang, dan seharusnya membutuhkan fasilitas kesehatan," lanjutnya.
Anosmia adalah hilangnya sebagian atau seluruh kemampuan indera penciuman.
Baca juga: OTG Terpapar Covid-19 Tak Penuhi Syarat untuk Donor Plasma Konvalesen, PMI Tarakan Beri Penjelasan