Virus Corona
6 Jenis Obat Ini Tak Boleh Dikonsumsi Saat Isolasi Mandiri Covid-19, Dampaknya Bisa Mengancam Nyawa
Hal-hal ini wajib diperhatikan oleh masyarakat yang terpapar Covid-19, terutama yang tengah menjalani isolasi mandiri (Isoman)
TRIBUNKALTIM.CO - Hal-hal ini wajib diperhatikan oleh masyarakat yang terpapar Covid-19, terutama yang tengah menjalani isolasi mandiri (Isoman).
Hal yang harus diperhatikan yakni menjaga asupan makan, baik makanan maupun minuman yang dikonsumsi haruslah yang dapat mendorong kesehatan dan kesembuhan.
Selain makan maupun minuman, masyarakat juga harus mengkonsumsi vitamin dan obat-obatan tertentu.
Namun, ada sejumlah obat yang tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi saat menjalani masa isolasi mandiri.
Bahkan, jika hal tersebut dilanggar, bisa berakibat fatal bagi masyarakat yang menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Pasien di Malinau Jalani Isolasi Mandiri 14 Hari, Meminta Kejelasan soal Tes PCR Ulang
Perlu diperhatikan bahwa pasien Covid-19 tidak boleh mengonsumsi obat-obatan yang tidak disarankan oleh dokter.
Pasalnya, saat ini banyak informasi yang beredar di jagat maya yang menyebarkan resep obat untuk pasien Covid-19 tanpa sumber yang dapat dipercaya.
Oleh sebab itu, jika terkonfirmasi positif terpapar Virus Corona, langkah pertama yang dilakukan adalah sebisa mungkin tidak panik agar dapat melakukan penanganan yang tepat.
Jangan melakukan pengobatan sendiri dan selalu ikuti saran dari dokter agar masa pemulihan dari Covid-19 berjalan dengan baik.
Sebagai informasi untuk pasien Covid-19 yang tengah menjalani isolais mandiri, berikut adalah daftar obat yang tidak boleh digunakan pasien Covid-19, sebagaimana diberitakan Kompas.com, 16 Juli 2021:
Baca juga: KISAH PILU Vino, Bocah yang Jalani Isolasi Mandiri Sendirian Karena Ayah & Ibunya Wafat Akibat Covid
1. Antibiotik tanpa resep dokter
Para ahli dan World Health Organization ( WHO) menegaskan agar semua pasien Covid-19 tidak mudah termakan informasi-informasi di media sosial.
Salah satunya adalah informasi yang menyebut bahwa antibiotik bisa digunakan untuk mengobati Covid-19.
“Jangan melakukan pengobatan sendiri dengan antibiotik. Covid-19 dpat disebabkan oleh virus. Antibiotik tidak berdampak pada virus,” papar WHO, seperti dilansir dari Kompas.com.
2. Hidroksiklorokuin
Selanjutnya, obat yang tidak boleh untuk pasien Covid-19 adalah hidroksiklorokuin, yakni obat yang digunkan untuk menceegah dan mengobati penyakit malaria.
Awalnya, hidroksiklorokuin dipercaya berpotensi mengobati pasien Covid-19.
Namun berdasarkan laporan risetnya, hidroksiklorokuin tidak menunjukkan efek positif terhadap pasien Covid-19.
3. Lopinavir
Lopinavir merupakan kombinasi obat antivirus yang digunakan untuk obat pendukung dalam menangani infeksi HIV.
Ilmuwan Inggris dari Universitas Oxford melakukan uji coba pada bula Juni 2021.
Hasil awalnya menunjukkan bahwa lopinavir tidak menunjukkan manfaat dalam menurunkan risiko kematian pada pasien Covid-19.
4. Ivermectin
Merujuk pada daftar obat yang mengantongi izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ivermectin tidak termasuk di dalamnya.
Diberitakan oleh Kompas.com 2 Juli 2021, Kepala BPOM, Penny K Lukito mengatakan bahwa ivermectin tergolong obat keras yang tidak bisa dibeli tanpa resep dokter.
Selain itu, WHO juga menyarankan agar pengobatan pasien Covid-19 dengan ivermectin hanya dilakukan dalam uji klinis.
5. Remdesivir
Selanjutnya, obat yang tidak boleh digunakan pasien Covid-19 adalah remdesivir.
WHO belum menghimpun bukti yang kuat untuk menggunakan remdesivir sebagai obat Covid-19.
Meski demikian, covifor remdesivir telah meengantongi EUA dari BPOM dalam perawatan pasien Covid-19.
6. Steroid
Salah satu jenis steroid yang disebut-sebut mampu mengobati Covid-19 adalah deksametason.
WHO tidak menyarankan pengobatan sendiri menggunakan steroid.
Pasalnya, penggunaan yang berlebihan akan menimbulkan masalah serius dan bisa mengancam nyawa.
Baca juga: ART Krisdayanti Meninggal Dunia Saat Isolasi Mandiri, Sempat Dilarang Keluar Membeli Makanan
Warga Isoman Meninggal Dunia
Tiga hari menjalani isolasi mandiri karena flu dan batuk di sebuah rumah kosong milik keluarganya, Ags (32) warga Gomong, Kota Mataram ditemukan meninggal dunia, Jumat (23/7/2021) pukul 20.00 Wita.
Ags menempati rumah kosong milik keluarganya di Lingkungan Taman Kapitan, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram sejak Selasa (20/7/2021) karena mengalami batuk dan flu.
Dia tidak dalam kondisi yang parah.
"Dia itu isolasi mandiri begitu mengalami flu dan batuk, menempati rumah keluarga yang kebetulan kosong, sempat nelepon kok sorenya, kita enggak percaya tiba-tiba dia sudah meninggal sendirian di dalam kamar," kata Agung, saudara ipar Ags, pada Kompas.com, Jumat malam saat warga berkumpul di rumah yang ditempati Ags.
Agung menuturkan, keluarga mengetahui yang bersangkutan meninggal saat digedor untuk menerima kiriman makan malam persis setelah waktu shalat isya.
Baca juga: Fatal Akibatnya Jika Kesalahan Ini Terjadi Saat Isolasi Mandiri Covid-19, Inilah Saran dari IDI
"Pintu saya dobrak setelah dapat kabar itu, dan kami menemukan saudara kami dalam keadaan tak merespon apapun, karena khawatir kami kabari ke lingkungan setempat, mengingat kami tahu dia isoman, tapi tidak lapor ke pihak rumah sakit, " kata Agung menjelaskan.
Dari pantauan di lokasi, terlihat kerumunan warga.
Sejumlah anggota polisi berada di lokasi, mengingatkan warga tidak berkerumun.
Keluarga berupaya menghubungi petugas kesehatan dan siapa pun yang mereka kenal untuk membantu proses evakuasi, memastikan jenazah aman dari Covid-19 atau justru terpapar Virus Corona.
Direktur Rumah Sakit Provinsi Lalu Herman Mahaputra yang dikonfirmasi terkait laporan warga yang meninggal menyarankan keluarga menelpon 911, mengingat yang bersangkutan belum melaporkan diri jika melakukan isolasi mandiri.
Baca juga: Kesalahan Fatal Ini Bisa Berakibat Kematian Saat Isolasi Mandiri Covid-19, Inilah Anjuran dari IDI
Sekitar pukul 21.31 Wita, hampir 2 jam akhirnya petugas Covid-19 tiba dan melakukan pengecekan serta tes swab pada jenazah.
Hasilnya positif Covid-19 sehingga harus dilakukan pemulasaran serta pemakaman sesuai protokol Covid-19.
"Ini kami dapatkan laporan dari warga ada warga yang meninggal, kami langsung ke lokasi tapi harus menunggu tim medis atau petugas satgas Covid-19 agar dilakukan swab untuk memastikan yang bersangkutan positif atau negatif Covid-19, dan hasilnya positif, " kata Babinkamtipmas Ampenan Iptu Agung Dewanto.
Petugas dan mobil ambulans juga tiba dan mengevakuasi jenazah.
Petugas membawa kain kafan, plastik dan kantung jenazah berwarna oranye.
Baca juga: 3 Kelurahan Zona Merah Covid-19 di Bontang Terendam Banjir, Warga Isolasi Mandiri jadi Perhatian
Proses itu disaksikan langsung, bahkan seorang anggota keluarga ikut mengevakuasi jenazah lengkap dengan APD lengkap.
Keluarga korban tak kuasa menahan kesedihan, tangis mereka pecah meski hanya bisa menyaksikan dari balik jendela.
"Kami sebelumnya baik-baik saja, sekarang kok sudah meninggal, " seorang perempuan berusia lanjut, keluarga Ags, yang terus menangis di beranda rumah sambil memegang kaca jendela.
Warga yang berkerumun diminta pulang dan tidak berada di lokasi, hingga akhirnya jenazah berhasil diangkat ke mobil ambulans menuju RSUD Kota Mataram.
Kepala Lingkungan Taman Kapitan, Lalu Yusran, yang juga petugas kesehatan tak bisa mengambil langkah sebelum ada perintah dari tim Satgas Covid-19, karena situasi pandemi semua langkah berdasarkan SOP.
Baca juga: Isolasi Mandiri di Rumah karena Terpapar Covid-19? Ini 12 Hal Penting Dilakukan Agar Cepat Sembuh
"Saya sendiri yang turun tangan melihat kondisi jenazah warga ini, pakai APD bersama petugas dan mengecek kondisinya. Saya berharap keluarga mengikhlaskan," kata Yusran.
Yusran berada di lokasi begitu ada teriakan dari keluarga yang mengantar makanan untuk Ags.
Dia juga membenarkan jika yang bersangkutan menjalani Isoman telah tiga hari karena flu dan batuk.
"Warga juga mendengar suara batuk, bahkan keluarga tetap datang membawa makanan untuknya. Dia memang bukan warga di sini tapi rumah itu milik keluarganya, " kata Yusran.
Dimakamkan dengan 3 warga terpapar Covid-19
Menurut rencana, Sabtu (24/7/2021) ini jenazah Ags akan dimakamkan di Pemakaman Umum Karang Medain, Kota Mataram dengan protokol Covid-19. (*)