Berita Viral
Ayah Ibunya Meninggal karena Covid-19, Kisah Vino Bikin Ketua DPR RI Bersedih, Puan: Pilu Hati Saya
Kisah bocah berusia 10 tahun itu mengundang iba, baik dari masyarakat, pejabat setempat, maupun pejabat pusat, termasuk Ketua DPR RI, Puan Maharani
TRIBUNKALTIM.CO - Kisah bocah asal Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, Alviano Dafa Raharjo atau Vino terus menjadi perhatian publik.
Setelah kisahnya viral di media sosial, maupun media massa, kini berbagai bantuan dari beragam kalangan terus mengalir untuk anak malang tersebut.
Kisah bocah berusia 10 tahun itu mengundang iba, baik dari masyarakat, pejabat setempat, maupun pejabat pusat, termasuk Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Bahkan, politisi dari Partai PDI Perjuangan (PDIP) sampai meminta pemerintah agar mempercepat realisasi anggaran untuk penanganan Covid-19.
Tak hanya itu saja, Puan Maharani juga mendorong agar belanja tersebut satu di antaranya harus dipergunakan untuk perlindungan anak-anak Indonesia yang terdampak pandemi.
Baca juga: KISAH PILU Vino, Bocah yang Jalani Isolasi Mandiri Sendirian Karena Ayah & Ibunya Wafat Akibat Covid
“Anak-anak adalah salah satu kelompok yang paling rentan dalam pandemi ini. Mulai dari mereka yang terinfeksi langsung, ditinggal wafat orangtua, sampai mereka yang belajarnya terganggu karena pandemi,” kata Puan terkait peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh hari ini di Jakarta, Jumat (23/7/2021).
Oleh karena itu, kata Puan, pemerintah harus memberi perhatian khusus terhadap anak-anak lewat serapan anggaran yang dipergunakan untuk melindungi anak-anak Indonesia dari dampak Covid-19.
“Perlindungan itu bisa dalam bentuk bantuan alat belajar online, santunan atau beasiswa bagi anak-anak yang ditinggal wafat orangtua mereka. Terlebih jika orangtua mereka adalah salah satu tenaga kesehatan yang gugur karena berjuang di garda terdepan menghadapi pandemi ini,” ucap Puan, seperti dilansir dari Tribunnews.com berjudul Ketua DPR Minta Anggaran Covid-19 Juga Digunakan untuk Perlindungan Anak.
Secara khusus Puan memberi perhatian kepada Vino, anak berusia 10 tahun di Kampung Linggang Purworejo, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, yang kehilangan kedua orangtuanya karena Covid-19.
Vino yang sekarang duduk di kelas 3 SD, kini sedang menjalani isolasi mandiri karena juga terinfeksi.
Baca juga: Nasib Vino, Bocah yang Ditinggal Wafat Ayah Ibunya Akibat Covid-19, Dapat Kejutan dari Orang Penting
“Begitu mendengar berita tersebut, sebagai seorang ibu yang punya dua anak, hati saya pilu mendegar anak sekecil Vino sudah yatim piatu,” ujar Puan.
“Dalam kondisi seperti ini, negara harus hadir menjamin segala kebutuhan Vino dan anak-anak Indonesia lain yang mengalami nasib serupa,” imbuhnya.
Mantan Menko PMK ini melanjutkan, anggaran negara untuk penanganan Covid-19 memang penting untuk digunakan penanggulangan masalah kesehatan dan ekonomi rakyat terdampak pandemi.
Namun, katanya, belanja untuk perlindungan anak juga hal yang tak kalah penting.
“Berbicara anak-anak Indonesia hari ini adalah bicara nasib bangsa ke depan. Kalau anak-anak Indonesia hari ini banyak yang putus sekolah dan depresi karena pandemi dan menjadi yatim piatu, bangsa ini yang akan menerima dampaknya dua puluh atau tiga puluh tahun ke depan,” ujar Puan.
Baca juga: Gubernur Kaltim Isran Noor Berniat Adopsi Vino Bocah Yatim Piatu di Kubar, Ini Tanggapan Keluarga
“Jangan sampai ada lost generation karena pendidikan anak-anak Indonesia hari ini terganggu akibat pendemi,” lanjutnya.
Puan menjelaskan, perlidungan terhadap anak-anak Indonesia juga selalu ditekankan Bapak Bangsa Bung Karno di awal-awal berdirinya republik. Bahkan, kata Puan, sang proklamator sempat membuat puisi untuk anak-anak Indonesia.
“Jikalau aku melihat matanya rakyat Indonesia di pinggir jalan. Apalagi sinar matanya anak-anak kecil Indonesia. Aku sebenarnya melihat wajah Indonesia,” ujar Puan mengutip puisi ‘Aku Melihat Indonesia’ karya kakeknya tersebut.
Kisah Vino
Alviano Dafa Raharjo atau Vino, bocah yang ditinggal wafat kedua orangtuanya akibat Covid-19 terus mendapat perhatian.
Berbagai bantuan dari mereka yang simpati terus datang kepada bocah 10 tahun yang sedang menjalani isolasi mandiri, tersebut.
Bantuan yang datang kepada Vino yang tinggal di Kutai Barat, tak hanya berupa uang dan barang.
Baca juga: Bunda Paud Kutai Barat Serahkan Buku Tabungan Simpel untuk Vino Bocah Yatim Piatu Akibat Covid-19
Tawaran bantuan juga datang dari orang penting di Kalimantan Timur, yakni Gubernur Kaltim Isran Noor.
Isran Noor bersedia merawat Vino sebagai anak angkatnya.
Bantuan dari orang penting lainnya juga datang kepada Vino, yakni dari Dandim 0912/Kutai Barat Letkol Kav Yudhi Prasetyo Purnomo.
Dandim bersedia mengawal Vino jika ingin pulang ke kampung halaman orangtuanya.
Baca juga: Pasien Isoman Wajib Tahu, 5 Tanda Virus Corona Sudah Menyerang Paru-paru, Picu Infeksi Mematikan
Diketahui, Alviano Dafa Raharjo alias Vino bocah yatim piatu di Kutai Barat menjadi perhatian publik.
Bocah malang tersebut menjadi yatim iatu karena kedua orangtuanya meninggal dalam waktu selang sehari akibat terpapar Covid-19.
Atas kejadian tersebut Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) mengambil langkah terkait masa depan si Vino.
Mantan Bupati Kutai Timur ingin mengadopsi Vino.
Bahkan jika Vino benar-benar mau diadopsi, Gubernur mengaku akan merawat dan memberikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
"Sudah bicara dengan istri saya, saya ambil dia sebagai anak angkat saya sendiri.
Saya enggak mikir legal atau enggak legal, saya ingin anak itu bisa berkembang seperti biasa dengan kondisi saat selama ini dia baik-baik saja tidak merasa tertekan tidak merasa sedih," ucap Isran Noor ketika memberikan keterangan dalam acara Sapa Malam Kompas TV, Jumat (23/7/2021).
Sementara itu Paman Vino, Margono berterimakasih atas niat baik Gubernur Isran Noor.
Hanya saja pihak keluarga akan berbincang terkait keputusan Isran Noor.
Sebab hak asuh Vino saat ini berada di neneknya yang ada di Jawa.
"Kami selaku keluarga terimakasih ke pak Gubernur sekaligus mohon maaf sebesar-besarnya masalah itu pihak keluarga belum bisa memberikan sebuah jawaban.
Karena posisi Vino yang lebih berkuasa atas hak asuh itu mbahnya di Jawa.
Kalau masalah itu kami rundingkan dulu dengan yang berhak," ucapnya.
Bantuan untuk Voni, bocah yatim piatu dan sebatang kara di Kutau Barat terus mengalir.
Setelah bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Barat (Kubar) yang disampaikan oleh Bupati FX Yapan, bantuan kepada Vino juga diberikan oleh Kodim 0912/Kubar.
Bantuan diserahkan langsung oleh Komandan Kodim 0912/Kutai Barat (Kubar) Letkol Kav Yudhi Prasetyo Purnomo.
Selain memberikan bantuan berupa makanan, minuman, mainan dan lain-lain, Dandim sekaligus mengunjungi langsung dan melihat kondisi Vino yang kini sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya di Kampung Purwerejo, RT 04, Kecamatan Tering, Kutai Barat, Jumat (23/7/2021) pagi.
“Saya sebagai kepanjangan tangan Bapak Pangdam VI Mulawarman dan juga Pak Danrem 091/ASN, ingin menyampaikan bantuan ini kepada salah satu masyarakat yang sedang tertimpa musibah ini.
Kami berharap bantuan ini bisa sedikit mengurangi beban yang sedang dihadapi adik kita, Vino.
Baca juga: Bunda Paud Kutai Barat Serahkan Buku Tabungan Simpel untuk Vino Bocah Yatim Piatu Akibat Covid-19
Terutama untuk kebutuhan sehari-harinya,” ucap Dandim usai menyerahkan bantuan.
Dalam kesempatan itu, Dandim juga memberikan apresiasi kepada masyararakat, aparat kepolisian, TNI dan juga pemerintah daerah yang telah bergotong royong, berempati membantu keluarga Vino, yang kini sedang ditimpa musibah.
Dandim mengatakan pihaknya siap mengantar atau mengawal Vino hingga ke kampung halamannya nanti, saat ia akan pulang, usai menjalani isolasi mandiri.
“Kita juga menugaskan personel kami atau Babinsa untuk terus memantau kondisi dek Vino, selama menjalani Isolasi mandiri,” tegasnya.
Tak lupa Dandim juga berpesan kepada masyarakat, untuk tetap berhati-hati, saling menjaga untuk bisa terhindar dari paparan covid-19.
“Masyarakat tidak perlu panik, namun dengan tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan,” imbuhnya.
Kronologi Meninggalnya Orangtua Vino
Seperti diberitakan sebelumnya, Ibu kandung Vino, Lina Safitri (31) meninggal dunia pada Senin (19/7/2021) pagi lalu.
Dan ayahnya, Kino Raharjo (31), juga meninggal hanya selisih sehari, pada Selasa (20/7/2021).
Margono menceritakan, almarhum Lina saat itu sedang mengandung 5 bulan.
Sementara suaminya, selama berprofesi sebagai penjual pentol keliling di seputaran kampung Muara Asa Barong Tongkok.
Saat menjalani isolasi mandiri bertiga, kondisi kesehatan orang tua Vino memburuk.
Mereka pun dirujuk ke RS HIS, sebab, ibu Vino diketahui memiliki penyakit penyerta asma.
"Informasinya Lina ini ada penyakit asma, dan memang tidak banyak diketahui sebelumnya," ungkap Margono kepada TribunKaltim.co.
"Duluan Lina dirawat di rumah sakit dijemput petugas medis pada 14 Juli.
Kemudian adik saya, Kino. Dalam perawatan, Lina meninggal 19 Juli, adik saya sehari kemudian 20 Juli.
Pas hari raya Iduladha kemarin," sambungnya.
Tak hanya ibu dan ayahnya, dari hasil swab PCR, sang anak pun terkonfirmasi positif Covid-19.
Vino pun harus menjalani isolasi mandiri hingga 26 Juli 2021 mendatang.
Sepeninggal orang tua, Vino yang sebatang kara terpaksa diisolasi di rumah sendiri.
"Sampai aman nanti tanggal 26 Juli.
Baca juga: Kodim Kubar Siap Kawal Vino Bocah Yatim Piatu Akibat Covid-19 jika Pulang ke Sragen Jawa Tengah
Jadi Vino isolasi mandiri sendiri di rumah, depan televisi.
Tapi kami, keluarga dan tetangga tidur di teras depan rumah, selalu menjaga," ungkap Margono sedih.
Sejauh ini, Vino dalam kondisi sehat. Tetangganya ramai-ramai membantu Vino dengan mengirimkan makanan dan vitamin.
"Di sini banyak keluarga, keluarga besar. Alhamdulillah banyak bantuan warga sebagai donatur.
Dari banyak pihak mulai sembako dan pakaian. Kami tidak bisa sebutin satu per satu," jelasnya lagi. (*)