Berita Samarinda Terkini

Sakit Hati Ditolak 6 Rumah Sakit di Samarinda, Akhirnya Dibawa Ambulans ke Kantor Gubernur Kaltim

Sakit hati kakaknya yang sakit ditolak 6 rumah sakit di Samarinda, keluarga langsung meminta ambulans membawanya ke kantor Gubernur Kalimantan Timur.

HO
Ambulans yang membawa anggota keluarga Siti Sumirah, Warga Argamulya, Samarinda, Kaltim, yang ditolak beberapa rumah sakit saat sudah berada di RS Atmahusada Mahakam, Kamis (22/7/2021). AKhirnya mereka diterima di RS Atmahusada Mahakam. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sakit hati kakaknya yang sakit ditolak 6 rumah sakit di Samarinda, keluarga langsung meminta ambulans membawanya ke kantor Gubernur Kalimantan Timur.

Siti Sumirah mengaku sakit hati karena kakaknya yang sakit sesak nafas tak diterima ke rumah sakit yang mereka datang.

Pasalnya, bukan hanya 1 atau 2 rumah sakit yang menolak, tetapi 6 rumah sakit.

Baca juga: Polsek Samarinda Seberang Belum Tahu Identitas Kerangka Manusia, Empat Saksi Diperiksa

Sakit hati ditolak berkali-kali, Siti Sumirah mengaku akhirnya membawa kakaknya ke kantor Gubernur Kaltim.

Tujuannya agar Gubernur Kaltim, Isran Noor, melihat kondisi kakaknya yang sakit.

Siti mengaku khawatir kakaknya meninggal di jalan.

Ia juga menyesalkan, rumah sakit yang didatanginya tak mau memeriksa lebih dulu, tapi langsung menolak.

Akhirnya ia meminta sopir ambulans membawanya ke Lamin Etam, sebutan untuk kantor Gubernur Kaltim. 

Baca juga: BREAKING NEWS Penemuan Tulang Belulang Manusia, Bikin Geger Warga Sungai Keledang Samarinda

Satpol PP yang bertugas di kantor Gubernur Kaltim di Jl Gadjah Mada, Samarinda kaget saat melihat ambulans membelok dan berhenti di gerbang kantor Gubernur Kaltim, Kamis 22 Juli 2021 sekitar pukul 15.45 WITA.

Ambulans tersebut membawa seorang pasien dan keluarganya. 

Saat itu seorang petugas dari Satpol PP Kaltim, Kadir bersama dua rekannya sedang bertugas menjaga pintu masuk Kantor Gubernur Kaltim.

Karim mengaku mendengar suara ambulan datang dari arah Jalan RE. Martadinata mendekat ke arah mereka.

Namun, ia tak menyangka ambulans tersebut akan berbelok ke tempat ia bertugas.

Baca juga: 2 Kasus Covid-19 Varian Delta Teridentifikasi di Samarinda, Kadinkes Tekankan Penanganan Cepat

Ternyata ambulans tersebut belok ke pintu masuk persis dekat pos penjagaan.

"Kami dengar dari arah muara (Jalan RE. Martadinata). Cuma tidak tahu pasti mau kemana," kata Kadir menuturkan ke TribunKaltim.co

Saat itu, kata dia, tiba-tiba ambulansnya masuk ke Kantor Gubernur Kaltim dengan suara sirine yang terdengar nyaring.

"Sehingga kami kaget karena masuk ke sini," ungkap Kadir.

Kecewa pada Rumah Sakit

Belum reda perasaan kaget petugas jaga, seorang ibu-ibu keluar dari ambulans dan berteriak mengeluhkan kondisi keluarganya yang sedang sakit.

Bahkan mau menurunkan keluarganya yang sedang sakit di ambulans ke pelataran kantor Gubernur Kaltim.

Hal ini dilakukan karena kekecewaan terhadap rumah sakit yang menolak memberi pelayanan kepada keluarganya.

"Jadi teriak-teriak lah itu keluarga. Dia mengeluhkan bahwa keluarganya sakit, dan meminta agar bisa dilayani dan diperiksa. Kalau memang Covid-19 oke kami akui. Tapi jangan ditolak begini ucap pihak keluarga ke kami," kata Kadir.  

Baca juga: Samarinda Bukan Masuk PPKM Level 4, Polisi Tegaskan Pola Penyekatan Tetap Berlangsung

"Tadi katanya mereka sudah ditolak 5-6 rumah sakit tadi. Salah satunya yang terakhir itu RS Dirgahayu. Tadi disebutkannya 6 rumah sakit," imbuh Kadir. 

Kadir pun mengambil inisiatif bersama teman-temannya yang sedang berjaga membantu sang ibu mencari rumah sakit.

"Karena saya juga pernah ikut pengantaran, maka kami bantu antarkan tetapi tidak bisa dibantu sepenuhnya," katanya.

Ke Rumah Sakit Atma Husada tanpa APD yang layak.

"Setelah sampai Alhamdulillah direspon baik oleh pihak keamanan dan medis di sana," kata Kadir.

Dan sempat bercerita, akhirnya pihak keluarga merasa berterima kasih karena sudah dibantu.

Dari cerita sang ibu keluarga pasien, Kadir mengetahui bahwa hasil tes usap (swab) belumlah diketahui.

Namun pihak keluarga menyayangkan, mengapa anggota keluarganya ditolak dan tidak diperiksa terlebih dulu.

"Kalau tadi cerita (ibu itu) hasil swabnya belum keluar. Cuma jangan dikatakan langsung bahwa ini Covid-19. Karena kalau saya lihat kondisi beliau itu memang nafasnya sudah sesak. Cuma kami tidak tahu, kalau pihak keluarga maunya diperiksa dulu, jangan ditolak atau apapun," beber Kadir.

PANDEMI CORONA - Ambulans yang membawa anggota keluarga Siti Sumirah, Warga Argamulya, Samarinda, Kaltim, yang ditolak beberapa rumah sakit saat sudah berada di RS Atmahusada Mahakam, Kamis (22/7/2021) sore. 
PASIEN - Ambulans yang membawa anggota keluarga Siti Sumirah, Warga Argamulya, Samarinda, Kaltim, yang ditolak beberapa rumah sakit saat sudah berada di RS Atmahusada Mahakam, Kamis (22/7/2021) sore.  (HO)

Keluarga Sakit Hati

Siti Sumirah, warga Argamulya, Kota Samarinda ini, ialah pihak keluarga pasien yang geram karena ditolak rumah sakit saat membawa anggota keluarganya, dan video dia meluapkan kekesalan.

Video ini pun sempat viral di media sosial.

Saat ditemui TribunKaltim.co, dia mengungkapkan alasan mengapa membelokkan ambulans ke kantor Gubernur Kaltim.

"Itu rasa sakit hati saya karena lihat kakak saya ditelantarkan begitu saja. Tidak dilayani seperti layaknya pasien lainnya. Pasien lain dilayani kenapa kakak saya tidak," ucapnya saat ditemui TribunKaltim.co, Kamis (22/7/2021) petang.

Dia membeberkan saat ke RS Dirgahayu, RSUD IA Moeis, RS SMC, RS Bhakti Nugraha, RS Hermina kakaknya ditolak.

Hanya RSUD AW Sjahranie yang belum sempat dia datangi.

"Alasan penolakan karena habis tidak ada tempat, serta oksigen tidak ada. Terus saya bilang saya bawa oksigen, mau berapa akan saya kasih. Tetapi mereka menolak bahkan tidak mau melihat pasiennya. Jadi mereka hanya bilang tidak ada," tegas Siti Sumirah.

Mengenai alasan mengapa ke kantor Gubernur Kaltim, Siti Sumirah mengaku hendak menemui Gubernur Isran Noor agar melihat kondisi anggota keluarganya.

Baca juga: Walikota Andi Harun Terbitkan Instruksi Baru, Samarinda Perpanjang PPKM Mikro hingga 25 Juli 2021

"Maksud saya ke sana tadi untuk ditemukan kepada pak Gubernur biar lihat pasien ini seperti apa. Bisa-bisanya ditelantarkan begini dan jika tidak ditangani bisa mati di dalam perjalanan nanti, Itu saja," ucapnya.

"Untung ada RS Atma Husada Mahakam yang menolong sama petugas satpol PP tadi," imbuhnya 

Siti Sumirah pun berucap terima kasih banyak sama kepada anggota Satpol PP karena sudah mengarahkannya. 

Perihal ambulans jenazah yang dipakai membawa kakaknya, Siti Sumirah menjelaskan bahwa dalam kondisi darurat dia bingung mencari bantuan.

Hanya ambulans jenazah tetangganya yang dia lihat, dan akhirnya bersedia membawa kakaknya mencari fasilitas kesehatan terdekat guna mendapat perawatan intensif.

"Alhamdulillah kakak saya di sini diterima dengan baik dan dilayani dengan baik. Pakai mobil jenazah karena kakak saya tidak bisa diangkat. Saya pinjam sama tetangga mobilnya. Itu kan dari RT," ungkapnya.

"Sejak jam 10 pagi sudah keliling ke berbagai rumah sakit, cuma tidak diterima semua. Taunya saya di sini diterima dengan baik, saya sangat berterima kasih," pungkas Siti Sumirah. (TribunKaltim.co)

Berita Samarinda Terkini

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved