Virus Corona

2 Tanda Bahaya Pasien Isoman Harus Segera ke Rumah Sakit Sebelum Kondisinya Fatal

kondisi pasien saat isoman juga harus diperhatikan. Keluarga pasien harus tahu kapan waktunya penderita Covid-19 harus dibawa ke rumah sakit

Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Ikbal Nurkarim
(Warta Kota/Henry Lopulalan)
Ilustrasi Petugas mempersiapkan ruangan rawat inap Pasien Covid-19 di Tower 8 Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (15/6/2021).Simak 2 gejala bahaya pasien isoman yang harus dibawa ke rumah sakit 

Gejala bertambah berat

Pasien isoman hendaknya menyadari jika terjadi peningkatan gejala yang dirasakan.

Jika berbagai keluhannya bertambah berat, ini bisa menjadi tanda pemburukan.

Beberapa hal yang mungkin dialami seperti gangguan pernapasan, pnemonia, radang tenggorokan, napas cepat, bernapas pendek-pendek dan frekuensi napas tidak normal.

Frekuensi pernapasan normal manusia seharusnya 24 kali per menit, selain dari itu menandakan adanya gangguan.

Daeng mengatakan gangguan napas artinya level pasien sudah naik menjadi bergejala sedang dan tidak lagi layak menjalani isoman.

Baca juga: Panduan Merawat Pasien Covid-19 saat Isoman di Rumah, Penting Sediakan 2 Alat Kesehatan

Kulit membiru pertanda sianosis

Tanda bahaya lainnya adalah kondisi sianosis alias kulit yang membiru pada pasien isoman.

Bibir dan ujung tangan yang membiru menjadi salah satu indikasinya.

Hal ini juga dibarengi dengan sesak, dada tertekan dan rasa sakit yang bertambah.

Jika mengalami keduanya, segera bawa pasien isoman ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan tepat pada waktunya

Cara Isolasi Mandiri di Rumah

Berikut ini sejumlah panduan isolasi mandiri yang dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes):

1. Selalu memakai masker dan membuang masker bekas di tempat yang ditentukan.

2. Jika sakit (ada gejala demam, flu, dan batuk), maka tetap di rumah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved